Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Post Views: 0
Pewarta : Rahmadhani(12 Agustus 2020)
BATANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Program inovatif dan akseleratif terus dipacu di tengah pandemi covid-19. Seperti halnya permasalahan sampah plastik di Kabupaten Batang.
Tim Penggerak PKK Kabupaten Batang menaruh perhatian lebih terhadap pengelolaan sampah plastik tersebut, mereka mengemas secara menarik. Sehingga dapat dimanfaatkan dengan tepat sesuai kebutuhan publik.
“Sampah plastik itu dikemas dalam bentuk ecobrick kemudian dimanfaatkan sebagai sarana pendukung di ruang-ruang publik, seperti dibuat green house, ditata untuk pagar dan meja. Tidak banyak PKK yang perhatian terhadap lingkungan, seperti di Kabupaten Batang ini,” terang Bupati Batang Wihaji, usai meluncurkan Kantin “Ojo Gebrek, Guyub Rukun”, di Kantor PKK Kabupaten Batang, belum lama ini.
Bupati Wihaji mengapresiasi program yang diinisiasi oleh Ketua TP PKK bersama seluruh timnya hingga tingkat desa itu. Melalui program tersebut, para Ketua TP PKK Tingkat Desa diwajibkan memberikan 100 ecobrick yang tersebar di 248 desa, sehingga akan terkumpul 25.800 ecobrick atau setara dengan enam ton.
“Gerakan ini sudah membantu Dinas Lingkungan Hidup dan pecinta lingkungan yang memiliki kesamaan pandangan, bahwa sampah plastik bagian dari persoalan bersama yang harus dikelola dengan baik,” imbaunya.
Wihaji mengungkapkan, seluruh biaya pembangunan kantin tersebut tidak menggunakan anggaran dari pemerintah daerah.
“Saya beserta beberapa pihak turut serta berpartisipasi karena ini ide kreatif. Tanamannya dari Dispaperta, ikan lele dari Dislutkannak, lukisan dari Disdikbud, dan semuanya tidak bayar,” bebernya.
Wihaji berharap, institusi pendidikan ikut berperan untuk mengarahkan anak didiknya tentang pembelajaran pengelolaan sampah plastik.
“Yang terpenting, setelah ini tindaklanjutnya dikelola dengan baik dan harus tetap bersih, sehingga manfaatnya dapat dirasakan bersama,” tegasnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Batang, Uni Kuslantasi menerangkan, supaya pemanfaatan ecobrick berdampak besar, aksi nyata seperti ini tidak hanya sekali saja. Pihaknya memiliki keseriusan bersama mulai dari tingkat Rukun Tetangga hingga kabupaten, agar bersinergi dan melakukannya secara berkelanjutan.
“Kami melakukan kunjungan ke 15 kecamatan untuk menyosialisasikan sampah plastik beserta penanganannya supaya lebih bermanfaat lagi. Kalau hanya menangani sampah plastik, dengan hanya mengumpulkan dianggap selesai. Tetapi ini ada pemanfaatan ulang yang dirasakan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia mengutarakan, dalam kurun waktu satu hingga dua bulan ke depan, akan dikumpulkan sebanyak 150 ecobrick dari seluruh desa.
“Ke depan, manfaat ecobrick tidak hanya dirasakan oleh TP PKK Kabupaten, tetapi juga dirasakan di desa dan kecamatan, dengan menonjolkan ide-ide kreatif yang ramah lingkungan,” tandasnya. Satria Utama
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Bangun Kerjasama, Pengolahan Sampah Jadi Tenaga Listrik Direncanakan akan Dibangun di Kubu Raya, https://joglosemarnews.com/2020/08/gelorakan-ojo-gebrek-guyub-rukun-pemanfaatan-sampah-plastik-di-batang-jadi-daya-tarik/.
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.