Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
Penulis : Riri Auliadita (10 Agustus 2020)
Produk perawatan kecantikan merupakan salah satu kebutuhan dengan permintaan cukup tinggi di pasaran, sehingga secara tidak langsung meningkatkan jumlah sampah kemasan sekali pakai yang terbuang ke lingkungan. Menyadari hal tersebut, PT Haple Kosmetika Indonesia bekerjasama dengan PT Guna Olah Limbah dengan membuat program pengolahan kemasan botol dan kaca yang tidak hanya mengurangi jumlah sampah, namun juga memberikan reward kepada pelakunya berupa poin yang bisa ditukarkan potongan harga untuk pembelian selanjutnya.
Haple Recycle Program merupakan program yang diinisiasi PT Haple Kosmetika Indonesia bekerja sama dengan GOLimbah dari PT Guna Olah Limbah. Program ini bertujuan untuk mengumpulkan sampah kemasan botol dan kaca dari produk Haple dan Skinsena yang diproduksi PT Haple Kosmetika Indonesia untuk diolah secara mandiri oleh GOLimbah. Teknis pelaksanaannya cukup sederhana, konsumen cukup mengirim email kepada tim Haple mengenai jumlah dan jenis sampah kemasan yang ingin dikumpulkan. Selanjutnya, tim Haple akan mengirimkan informasi lokasi pengiriman dari tim GOLimbah. Setelah itu, konsumen bisa mengirimkan sampah kemasan ke alamat yang disepakati dengan tim GOLimbah. Langkah terakhir, jika sampah telah diterima oleh tim GOLimbah, konsumen akan mendapatkan potongan harga untuk pembelian produk dari PT Haple Kosmetika Indonesia berdasarkan sampah yang dikumpulkan. Tiap satu kemasan yang dikumpulkan senilai dengan potongan harga produk sebanyak Rp 1.000,-. Dengan begini, baik konsumen, produsen, dan pihak pengelola sampah sama-sama mendapatkan keuntungan sekaligus berkontribusi dalam menjaga kesehatan lingkungan.
PT Haple Kosmetika Indonesia merupakan perusahaan berbasis home industry yang didirikan sejak tahun 2017 dan bergerak di bidang produk perawatan kulit (skin care). Perusahaan ini membawahi dua merek produk, yaitu Haple dan Skinsena, dimana kedua merek tersebut sama-sama diminati oleh masyarakat. Seiring berjalannya waktu, perusahaan menyadari bahwa minat masyarakat terhadap produknya ternyata dibarengi dengan kekhawatiran pembeli mengenai sampah kemasan produk yang tidak bisa didaur ulang secara mandiri. Maka dari itu, dibuatlah program Haple Recycle Program untuk menjawab keresahan dari para konsumen.
Inisiatif seperti ini ternyata mendapat apresiasi dari berupa kepercayaan lebih dari masyarakat. “Selain terus menjaga kualitas, kami juga selalu menghadirkan produk yang tidak mengorbankan makhluk hidup lainnya. Kemasannya pun bisa di-recycle sehingga mengurangi limbah. Ternyata, konsep ini banyak yang suka, jadi banyak yang promosiin produk kita mouth to mouth,” tutur Keisha Lovelyta, CEO sekaligus Co-Founder dari PT Haple Kosmetika Indonesia dikutip dari Bisnis.com. Dengan ide sederhana ini, bisnis yang dirintis Keisha terus mengalami peningkatan profit hingga mencapai Rp 500-600 juta per bulan. Hal ini membuktikan bahwa bisnis yang sejalan dengan kepedulian pada lingkungan juga bisa menghasilkan profit luar biasa. Dengan peluang yang masih terbuka lebar, anda tertarik untuk mencoba?
Sumber :
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.