Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
Reporter : Sofrian (23 Agustus 2020)
Merdeka.com – Pemkot Bengkulu melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu memiliki program unik. Yakni menebar 1 juta benih ikan lele di 43 titik drainase yang ada di Kota Bengkulu.
Mengawali program tebar benih ikan lele ini, Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan melepas 6000 benih ikan lele di setiap drainase. Bahkan Wali Kota Helmi Hasan melepas sendiri 6000 benih lele tersebut di Kelurahan Lempuing Kecamatan Ratu Agung, pada Jumat (20/09/2019) lalu.
Penyebaran 6000 benih ikan lele ini adalah langkah Pemkot Bengkulu mengatasi permasalahan sampah di Kota Bengkulu terutama di aliran drainase. Menurut data yang dihimpun tahun 2019, gambaran sampah yang timbul di Kota Bengkulu dengan jumlah penduduk 417.918 jiwa, sampah yang timbul 1.044,80 M3/harinya.
Dengan jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuang akhir (TPA) 225,40 M3/hari dan jumlah sampah yang diolah atau tinggal di masyarakat 819,40 m3/hari. Artinya persentase yang dikelola oleh Pemerintah di TPA hanya 21,57 persen saja.
“Ini merupakan upaya pemerintah dalam menangani permasalahan sampah yang ada di Kota Bengkulu. Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk bertanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan agar benih-benih Ikan yang telah kita sebarkan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,” ungkap Helmi Hasan.
Kegiatan ini merupakan bentuk kampanye Pemerintah Kota Bengkulu untuk membersihkan dan memanfaatkan Siring dan Drainase agar sampah di Kota Bengkulu bisa teratasi dengan membudidayakan ikan lele.
“Ini adalah bentuk kampanye kita membersihkan Siring dan Drainase dari sampah, dan memanfaatkannya menjadi lahan untuk menebar benih Ikan Lele. Lebih baik kita panen ikan lele dari pada panen sampah,” kata Helmi Hasan kala itu.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Syafriandi juga menerangkan bahwa penebaran 6000 bibit lele ini adalah langkah awal dari program satu juta ikan untuk Kota Bengkulu. “Pelepasan benih Ikan ini merupakan langkah awal program satu juta Ikan untuk Kota Bengkulu dalam rangka mewujudkan harapan Pemerintah Kota Bengkulu agar masyarakat Kota Bengkulu rajin mengonsumsi ikan, dan Kota Bengkulu terbebas dari sampah,” terang Syafriandi. (mdk/hhw)
Artikel ini telah tayang di merdeka.com dengan judul “Cerita Pemkot Bengkulu Atasi Sampah di Drainase dengan Program Tebar 1 Juta Ikan Lele”,
Reporter : Sofrian
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.