Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
Red: Friska Yolandha
(15 September 2020)
REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA — Pemerintah Kabupaten Purwakarta mengoptimalkan peran bank sampah untuk mengurangi pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir sampah Cikolotok, Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta. Kabid Pengelolaan Sampah pada Dinas Lingkungan Hidup setempat, Acep Yuli Mulya mengatakan, saat ini pihaknya telah merumuskan langkah strategis supaya bisa menekan produksi sampah yang dibuang ke TPA Cikolotok.
Hal tersebut dilakukan karena selama ini produksi sampah di Purwakarta terus meningkat setiap tahun menyusul semakin banyaknya jumlah penduduk di Purwakarta.
“Kami mengakui, selama ini sampah yang dibuang ke TPA Cikolotok itu masih bersifat campuran, antara sampah organik dan anorganik,” kata dia, Selasa (15/9).
Ia mengatakan, di antara upaya yang saat ini telah dilakukan ialah dengan mengoptimalkan peran bank sampah. “Selain membantu menekan produksi sampah, konsep bank sampah ini juga turut membantu perekonomian warga. Sampah yang dihasilkan ini memiliki nilai manfaat, terutama dari sisi ekonomi,” katanya.
Acep mengatakan, saat ini pemkab telah memiliki satu induk bank sampah. Selama ini juga telah ada beberapa bank sampah yang dikelola masyarakat.
Para pengelola bank sampah ini baru tersebar di wilayah perkotaan. Karena itu pihaknya ingin ke depannya bank sampah bisa menjadi alternatif masyarakat menekan produksi sampah termasuk mendapatkan tambahan penghasilan.
Khusus persoalan timbulan sampah di wilayah perkotaan, pihaknya telah menyiapkan konsep TPS 3R. Saat ini, pembangunan beberapa fasilitas pengelolaan sampah yang berasal dari bantuan Kementerian PUPR dan KLHK itu sedang berjalan.
“Untuk TPS 3R ini, kita siapkan di Kelurahan Nagri Tengah, Nagri Kidul dan Kelurahan Sindangkasih. Dengan konsep ini, diharapkan persoalan timbulan sampah di wilayah perkotaan dapat dikelola bersama masyarakat,” kata Acep.
Sementara itu, catatan Dinas Lingkungan Hidup Purwakarta, setiap harinya ada sekitar 720 meter kubik sampah yang diangkut ke TPA Cikolotok.
Artikel ini telah tayang di epublika.co.id dengan judul “Kurangi Penumpukan di TPA, Purwakarta Optimalkan Bank Sampah”,
https://republika.co.id/berita/qgp58j370/kurangi-penumpukan-di-tpa-purwakarta-optimalkan-bank-sampah.
Red: Friska Yolandha
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.