Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
Penulis : Tri Junari
(07 September 2020)
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Tidak hanya di Indonesia, permasalahan sampah plastik juga dihadapi oleh masyarakat dunia.
Memperingati World Cleanup Day 2020, Sabtu (19/9/2020) mendatang, Alliance to End Plastic Waste yang merupakan organisasi nirlaba internasional mengundang perusahaan, organisasi, atau bahkan masyarakat di mana pun, termasuk di Indonesia, untuk berpartisipasi dalam gerakan All_Together Global Cleanup 2020.
Dalam gerakan tersebut, Alliance to End Plastic Waste mengajak masyarakat untuk membersihkan bumi dari sampah plastik lewat sebuah aplikasi bernama Litterati.
Aplikasi Litterati dibekali teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi sampah di lingkungan melalui foto dengan tag lokasi.
Aplikasi Litterati akan digunakan untuk menyatukan para peserta kampanye ALL_TOGETHER GLOBAL CLEANUP yang dicanangkan oleh Alliance to End Plastic Waste.
Kode “CLEAN”
Untuk berpartisipasi, masyarakat dapat mengunduh aplikasi Litterati dari App Store maupun Google Play Store.
Di dalam aplikasi, masukkan kode “CLEAN” untuk ikut program ALL_TOGETHER GLOBAL CLEANUP 2020.
Diadakan dua minggu
Gerakan ALL_TOGETHER GLOBAL CLEANUP 2020 ini akan diadakan selama dua minggu yang dimulai pada World Clean-up Day 2020 Sabtu (19/9) mendatang.
Akan ada ribuan sukarelawan dari Alliance to End Plastic Waste, karyawan dari perusahaan anggota dan non-anggota yang berpartisipasi serta mitra akan mencari, mengidentifikasi, mengumpulkan, dan membuang sampah apa pun yang mereka temukan di lingkungan sekitar mereka.
Semua peserta akan menggunakan aplikasi Litterati yang inovatif untuk mengunggah foto dari setiap sampah yang dikumpulkan untuk mengetahui dan melacak partisipasi peserta selama dua minggu masa kampanye.
Presiden dan CEO Alliance to End Plastic Waste Jacob Duer mengatakan, dengan memanfaatkan jaringan global dari para anggota Alliance to End Plastic Waste, gerakan ALL_TOGETHER GLOBAL CLEANUP berharap dapat memberikan edukasi kepada lebih dari satu juta orang tentang pentingnya membersihkan sampah.
“Besarnya tantangan sampah global bisa terasa menakutkan, namun meningkatnya partisipasi jutaan orang dalam World Cleanup Day di Indonesia selama dua tahun terakhir telah menunjukkan bahwa banyak organisasi dan masyarakat yang ingin ambil bagian dalam gerakan ini,” kata Jacob Duer dalam keterangan resminya, Selasa (15/9/2020).
Jacob menambahkan, melalui ALL_TOGETHER GLOBAL CLEANUP, Alliance to End Plastic Waste beserta para anggota bertekad untuk lebih mengurangi sampah dalam misi untuk menghentikan sampah plastik mencemari lingkungan.
“Dengan dukungan Litterati dan TED-Ed, organisasi dan warga di seluruh dunia dapat bersatu dan menjadi bagian dari gerakan global untuk memberi dampak kolektif,” imbuh Jacob.
Sebagai informasi, aplikasi Litterati dikembangkan oleh Litterati, pemenang program inkubator yang diadakan oleh Alliance to End Plastic Waste dan Plug and Play di Amerika Serikat.
Aplikasi ini memungkinkan kegiatan pengambilan sampah dipantau dengan data konkret, yang memungkinkan perubahan untuk jangka panjang, mulai dari perubahan perilaku hingga membuat perusahaan mengubah kemasan mereka agar ramah lingkungan dan masih banyak lagi.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul All_Together Global CleanUp 2020, Aksi Bersihkan Bumi dari Sampah Plastik Lewat Aplikasi
Penulis: Mochammad Dipa
Editor: Fred Mahatma TIS
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.