Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
Oleh : Nefri Inge
(17 September 2020)
Liputan6.com, Palembang – Tingginya volume sampah di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel), membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang berencana mengolahnya menjadi pembangkit listrik tenaga sampah. Namun rencana tersebut masih terkendala karena pandemi Covid-19.
Ternyata pengolahan sampah menjadi energi terbarukan, sudah terlebih dahulu dilakukan di Kecamatan Kalidoni Palembang.
Pengolahan sampah dilakukan di Bank Sampah Sriwijaya Bersatu, yang berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Kalidoni Palembang.
Bank Sampah yang menjalankan Instalasi Pengolahan Sampah 3 R (Reuse, Reduce, Recycling) tersebut, sudah berjalan sejak tahun 2017. Salah satu produk yang dihasilkan yaitu Bahan Bakar Minyak (BBM) alternatif dari pengolahan sampah plastik.
Edi Samarwan, Divisi Tabula Pot di Bank Sampah Sriwijaya Bersatu Palembang mengatakan, BBM alternatif tersebut diproduksi dari mesin biolisis.
“Mesin biolisis ini dibeli di Kabupaten Blitar beberapa tahun lalu. Dalam sekali produksi, hanya bisa menghasilkan 5 liter BBM dari pengolahan sampah plastik,” katanya, Rabu (16/9/2020).
Untuk mendapatkan 5 liter BBM alternatif tersebut, petugas Bank Sampah Sriwijaya Bersatu harus mengumpulkan ratusan kilogram sampah plastik.
Sampah plastik yang digunakan juga tidak sembarangan, yaitu jenis plastik transparan yang bertekstur lembut.
Proses produksi BBM alternatif ini diawali dengan pemanasan mesin biolisis hingga mencapai 380 derajat celcius menggunakan api kompor.
“Dalam 5 liter BBM alternatif tersebut terdiri dari tiga jenis bahan bakar yaitu solar, bensin dan minyak tanah. Saat pemasakan sampah plastik, BBM-nya akan terpisah sendiri sesuai jenisnya ke tiga lubang berbeda-beda,” katanya.
Untuk mendapatkan bahan baku sampah plastik tersebut, petugas Bank Sampah Sriwijaya Bersatu harus memilah jenis plastik dari sampah yang dibuang warga Palembang.
Setelah mendapatkan plastik yang sesuai, bahan baku tersebut harus dicuci bersih dan dikeringkan terlebih dahulu.
“Memang prosesnya lama, bahkan bisa sampai 100 Kilogram (kg) untuk mendapatkan 5 liter BBM alternatif ini,” ujarnya.
BBM alternatif yang diperoleh, digunakan sebagai bahan bakar mesin pencacah plastik di Bank Sampah Sriwijaya Bersatu Palembang.
Hal ini dilakukan agar bisa mengurangi gunungan sampah plastik yang sulit terurai dan belum bisa dijual kembali.
“Kesulitan kita yaitu mengumpulkan bahan bakunya. Memang harus memilah dari sampah rumah tangga warga, tapi itu tidak selalu terkumpul banyak. Yang penting niatnya untuk mengurangi volume sampah yang tidak bisa terurai,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di m.liputan6.com dengan judul “Mengolah Gunungan Sampah Plastik Jadi BBM Alternatif di Palembang”,
Oleh : Nefri Inge
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.