Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
Penulis : Ananda Rizky Purwaningdyah
Editor : Rizka Adriana Lutfiani
(Jum’at, 18 September 2020)
Sejak awal beroperasi pada bulan April 2018 hingga Januari 2019, Suroboyo Bus telah berhasil mengumpulkan sampah botol plastik sebanyak 39 ton. Dikutip dari Kompas, Plt Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa pelelangan ini tidak ditangani Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, melainkan ditangani oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN). “Karena botol plastik yang terkumpul ditetapkan sebagai kekayaan daerah, secara otomatis botol sampah 39 ton tersebut dilelang oleh DJKN. Sistem lelang yang digunakan ini mencari pemenang dengan penawaran tertinggi, waktu itu dibuka dari harga Rp 80 juta” ujar Eri Cahyadi.
Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) berhasil melelang sampah botol yang terkumpul dengan nilai 150 juta rupiah. Sistem lelang ini baru pertama kali dilakukan karena sebelumnya belum ditetapkan pihak yang berwenang menangani penjualan tersebut. Lelang yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan penawaran tertinggi yang pada saat itu dibuka dari harga 80 juta rupiah. Lelang tersebut kemudian dimenangkan oleh perusahaan pengelola sampah plastik menjadi biji plastik yaitu PT Langgeng Jaya Plastindo yang berhasil menawar sampah tersebut senilai 150 juta rupiah. Dikutip dari Suara Surabaya, Eri Cahyadi menuturkan bahwa hasil lelang botol plastik tersebut akan dimasukkan ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Seperti yang kita tahu, Suroboyo Bus merupakan layanan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Surabaya dimana kita dapat menukarkan sampah plastik untuk mendapatkan tiket bus tersebut. Botol plastik yang dapat ditukarkan menjadi 1 tiket bus antara lain tiga botol plastik besar ukuran 1.500 militer, lima botol plastik sedang ukuran 600 mililiter, atau 10 gelas plastik ukuran 240 mililiter. Sejauh ini, Pemerintah Kota Surabaya belum akan mengubah konsep penukaran tiket Suroboyo Bus dengan sampah botol plastik, karena diharapkan konsep transportasi ini dapat menjadi percontohan di daerah lain serta dunia internasional.
Sumber :
https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2019/Lelang-Botol-Plastik-Suroboyo-Bus-Hasilkan-150-Juta/
https://surabaya.kompas.com/read/2019/06/12/22374711/sampah-botol-plastik-suroboyo-bus-terkumpul-39-ton-bernilai-rp-150-juta
https://surabaya.liputan6.com/read/3991348/39-ton-sampah-botol-plastik-bus-suroboyo-laku-dilelang-rp-150-juta
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4586601/keren-39-ton-sampah-botol-plastik-tiket-bus-suroboyo-laku-rp-150-juta
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.