Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LAPORAN SAMPAH LAUT
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • DOKUMEN
      • FILE
  • GALERI
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • SEDEKAH SAMPAH
      • KOLEKTE SAMPAH
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • COP 27
    • EPPIC
    • EUPHORIA
      • EUPHORIA FAVORIT
      • EUPHORIA 10 BESAR
      • EUPHORIA WINNER
    • EUPHORIA2
      • EUPHORIA#2 10 BESAR
      • EUPHORIA 2 FAVORIT
    • FORMULA
      • FORMULA E1
      • FORMULA E2
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Bangga! Teknologi Pengolah Sampah Karya Anak Bangsa

Penulis : David Mawindra

Editor : Rizka Adriana Lutfiani

(18 September 2020)

Dalam mengatasi permasalahan penumpukan sampah di Kota Serang, Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang melakukan inovasi teknologi pengolahan sampah dengan memanfaatkan teknologi karbonisasi pada Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, Banten. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang, Banten,  Ipiyanto menyatakan teknologi tepat guna ini merupakan karya anak bangsa yang bisa menyulap sampah menjadi bahan yang bermanfaat. “Satu alat atau mesin yang memiliki lima fungsi, antara lain pengolahan air lindi yang merupakan limbah timbulan sampah dapat diolah menjadi pestisida,” tutur Ipiyanto selaku Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang.

Produk teknologi buatan anak bangsa ini diciptakan oleh Dr. Ishenny Mohd Noor, dengan teknologi yang diberi nama mesin karbon Dr. Ishenny. Mesin ini memiliki 5 fungsi, antara lain yaitu dapat mengonversi sampah menjadi bahan karbon aktif; masalah limbah air lindi atau air dari timbunan sampah menjadi bio-pestisida dan pupuk cair; sampah plastik diubah menjadi bahan bakar dan biji plastik; serta dapat mengubah sampah menjadi listrik yang disimpan pada baterai mobil 70 Ampere dan 12 Volts.

Teknologi karbon milik Dr. Ishenny dapat mengolah timbulan sampah sebesar  10 mᶾ per mesin. Teknologi ini juga diklaim sangat ramah lingkungan dan hemat energi, karena tidak membutuhkan bahan bakar, tidak menimbulkan asap atau emisi, tidak berbau, tidak menghasilkan lindi, tidak bising, dan konsumsi listrik yang sangat hemat, yaitu hanya membutuhkan 2Kw/h listrik. Teknologi ini juga tidak membutuhkan lahan yang besar untuk pengoperasiannya. TPSA Cilowong, Banten yang dipakai sebagai tempat pengoperasian teknologi karbonisasi ini juga mendapatkan keuntungan, karena teknologi ini mampu menghilangkan bau dan sumber lalat di TPSA Cilowong, Banten.

Selama masa Pandemi COVID-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang memanfaatkan teknologi yang dapat menghasilkan cairan bio-disinfektan yang dihasilkan melalui pengolahan air lindi atau air dari timbunan sampah. Satu alat ini dapat menghasilkan cairan bio-disinfektan sebanyak  1 ton setiap harinya.”Disinfektan yang kita hasilkan ini bukan bahan kimia, makanya dinamakan bio-desinfektan, jadi kalau kena tubuh tidak membuat iritasi atau alergi. Ketika menyemprot di pemukiman atau dalam ruangan, kita juga tidak harus pergi, kalau pakai bahan kimia, kan kita harus pergi atau menghindar,” kata penemu mesin karbon, Ishenny Mohd Noor, Kamis (26/3).

Dengan hadirnya mesin karbon ini, diharapkan dapat membuat pengolahan sampah di Kota Serang menjadi lebih efisien, khususnya penumpukan sampah yang terjadi pada TPSA Cilowong, Banten. Teknologi  yang  dapat mengubah  5 ton sampah menjadi  1 ton karbon ini akan sangat membantu Pemkot Serang dalam mengelola sampah sesuai dengan visi dan misi Pemkot Serang tentang kebersihan. “Target yang akan diselesaikan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota adalah kebersihan. Oleh karena itu, mesin ini sangat sesuai dengan visi dari mereka,” tutup Ipiyanto.Mesin ini juga sebagai wujud Pemkot Serang menciptakan ekonomi sirkular yang dapat mengolah sampah menjadi bahan bahan pertanian yang dapat digunakan kembali oleh masyarakat.

Sumber :

https://www.bantennews.co.id/dinas-lingkungan-hidup-kota-serang-sulap-sampah-jadi-listrik-dan-biji-plastik/
https://faktabanten.co.id/blog/2020/01/30/miliki-mesin-pengolahan-sampah-modern-dlh-kota-serang-jadi-lirikan-daerah-lain1/
https://republika.co.id/berita/q7spiy380/sampah-diolah-jadi-bio-disinfektan-di-kota-serang
https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/mesin-karbon-dr-ishenny-yang-digunakan-pemkot-serang-untuk_200326171335-982.jpg
https://www.bantennews.co.id/wp-content/uploads/2020/01/IMG-20200120-WA0024-1.jpg

Share
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail
0
Post Views: 1,559

Artikel Terkait

  • Limbah PopokOlah Limbah Popok Bekas Jadi Kertas dan Media Tanaman HiasAugust 31, 2021 - 19:18
  • Briket Dari SampahBriket Dari Sampah, Olah 150 Ton Sampah PerhariMarch 27, 2021 - 01:00
  • Pembangkit Listrik Tenaga SampahPembangkit Listrik Tenaga Sampah Oleh PLN BangkaDecember 22, 2020 - 16:40
  • Sumber Energi Ramah LingkunganBIOMIRU : Sumber Energi Ramah Lingkungan Pengolah Sampah OrganikDecember 19, 2020 - 01:56
  • Pembakaran Sampah Tanpa AsapInovasi Pembakaran Sampah Tanpa Asap (PESTA) dari Desa LembuakDecember 19, 2020 - 01:41

Artikel Inovasi & Berita Terpopuler

  • pot dari botol plastik Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas, Unik dan Sangat ... posted on July 1, 2022
  • Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia posted on July 3, 2022
  • sampah sembarangan Sanksi Pidana Buang Sampah Sembarangan posted on January 19, 2023
  • Warna-warni Tempat Sampah Ada Artinya, Tahukah? posted on July 3, 2022
  • sampah pakan ternak Manfaatkan Lalat, Pengelola Rest Area Tol Ini Sulap Sampah Jadi ... posted on February 2, 2023
  • buang sampah Banner Berisi Doa Sakti di Probolinggo Ampuh Buat Warga Kapok ... posted on May 24, 2023
  • Pengertian dan Pengelolaan Sampah Organik dan Anorganik posted on July 1, 2022
  • Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Kompor Gas posted on July 3, 2022

Events Calendar

No event found!

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariattknpsl@gmail.com

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

HALAMAN

  • Tentang Kami
  • Sampah Laut
  • Berita
  • Pojok Inovasi
  • Pariwisata
  • Kontak Kami

CAMPAIGN

  • Bank Sampah
  • Pilah Sampah Dari Rumah
  • Kode Etik Sampah Plastik

ASET

  • Dokumen
  • Regulasi
  • Galeri
  • Stakeholder

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah

INSTITUSI TERKAIT

0
Post Views: 0
Kumpulkan Sampahmu, Investasikan EmasmuGas Metana dari Sampah Jadi Alternatif Gas Elpiji
Scroll to top

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.