Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Post Views: 0
(04 Oktober 2020)
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS — Upaya Bupati Banyumas Achmad Husein yang mewajibkan proyek pengaspalan jalan menggunakan adukan sampah plastik,sedikit banyak telah berhasil mengurangi pencemaran tanah. Menurut Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Banyumas Widodo Sugiri, pada tahun anggaran 2020 paling tidak ada 28 ton sampah plastik yang akan terserap dalam proyek pengaspalan jalan.
”Pada 2020 ada 74 paket pekerjaan pengaspalan jalan yang menggunakan aspal plastik. Dari paket pekerjaan sebanyak itu, sampah plastik yang terserap mencapai 28 ton,” jelasnya akhir pekan ini.
Dia menyebut jumlah penyerapan sampah plastik ini berkurang cukup banyak dibanding tahun lalu. Pada 2019, sampah plastik yang terserap mencapai 90 ton. Hal ini mengingat jumlah paket pekerjaan jalan yang dilaksanakan juga jauh lebih banyak.
Pada 2020, dalam APBD Murni juga sebenarnya juga menganggarkan paket pekerjaan pengaspalan jalan yang cukup banyak. Namun setelah wabah Covid-19 terjadi awal Maret 2020, dilakukan refocusing anggaran yang menyebabkan paket pekerjaan jalan juga dikurangi. ”Kalau tidak ada wabah Covid, volume sampah plastik yang terserap mungkin tidak berbeda jauh dengan tahun lalu,” katanya.
Saat ini pihaknya masih menunggu paket kegiatan yang dibiayai dari program Bantuan Gubernur Jateng. Apabila paket kegiatan tersebut berjalan, kemungkinan sampah plastik yang terserap akan lebih banyak lagi. ”Paling tidak, mungkin akan terserap 10 ton sampah plastik lagi,” jelas Sugiri.
Dalam program pengaspalan jalan yang dilaksanakan di Banyumas, bupati mengintruksikan agar aspal yang digunakan tidak berupa aspal murni melainkan dicampur dengan serpihan sampah plastik. Dengan penggunaan bahan aspal plastik, menurut Sugiri ada banyak keuntungan yang diperoleh.
Artikel ini telah tayang di republika.co.id dengan judul “Proyek Pengaspalan di Banyumas Serap 28 Ton Sampah Plastik”,
https://republika.co.id/berita/qho9ty459/proyek-pengaspalan-di-banyumas-serap-28-ton-sampah-plastik
Rep: Eko Widiyatno/ Red: Christiyaningsih
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!