Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
By kumparan.com
(15 Desember 2020)
Ciremaitoday.com, Cirebon – Salah satu hotel berbintang di Cirebon, Jawa Barat, yakni Bentani Hotel, memanfaatkan sampah atau limbah dapur untuk keperluan internal.
Limbah dapur berupa kulit buah-buahan dan sayuran diproses sedemikian rupa digunakan untuk pembersih lantai, pencuci piring, penyubur tanaman, bahkan kecantikan.
Inovasi yang disebut “Eco Enzyme” ini menghasilkan semacam gel, sebelum digunakan gel tersebut harus dicampur air dengan takaran tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Public Relation Bentani Hotel Cirebon Sherly Putri mengatakan, sebelum dimanfaatkan limbah dapur yang mencapai 50 kg per hari dibuang sia-sia.
“Sebelum Pandemi dapur dan restoran kami menghasilkan sisa makanan, buah, dan sayuran sebanyak 50 kg,” katanya, Selasa (15/12/2020).
Ia melanjutkan, program ‘Ecko Enzim’ muncul ketika pihaknya hendak meminimalisir dampak lingkungan akibat sampah organik.
Baca Juga : Industri Daur Ulang Plastik Butuh Perhatian Pemerintah
“Konsep awalnya, sampah di dapur dan restoran hotel begitu banyak setiap harinya. Daripada dibuang cuma-cuma, akhirnya kami menerapkan Eco Enzyme, kami merubah kulit semangka, kulit nanas, sayuran untuk keperluan yang baik,” terangnya.
Namun tidak semua sampah organik dapat dimanfaatkan, sebelum diproses sampah tersebut dipilah terlebih dahulu, yang sudah terlalu rusak atau busuk tidak digunakan karena berpengaruh pada hasil akhir yang tidak bagus.
“Kami pilah-pilah dulu yang masih bagus-bagus dipisahkan dengan yang sudah busuk. Lalu dicampur dengan tetes tebu, setelah kurang lebih 3 bulan diproses maka gelnya bisa digunakan. Eco Enzyme, mengurangi penggunaan zat-zat kimia di hotel,” ujarnya.
Sherly menambahkan, Sebelum menerapkan Eco Enzyme beberapa karyawan sudah mendapat pelatihan mengenai pemanfaatan dan pengelolaan sampah organik.
“Tahap awal ini limbah organik yang diproses dalam tiga bulan kedepan dapat menghasilkan sekitar 15 kg gel,” pungkas.
Baca Juga : Industri Daur Ulang Plastik Butuh Perhatian Pemerintah
Artikel ini telah tayang di kumparan.com dengan judul “Hotel di Cirebon Manfaatkan Limbah Organik untuk Pembersih Lantai”,
By kumparan.com
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!