Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
[convertful id="73132"]
By antaranews.com
(4 Januari 2021)
“Harus ada keberanian dari pemerintah daerah untuk mengolah sampah itu, dan bukan ditumpuk, karena di sana TPST Piyungan kan ditumpuk, itu kan bisa menimbulkan masalah,” kata Anggota Komisi C DPRD DIY Amir Syarifudin di Bantul, Senin.
Menurut dia, setiap hari volume sampah yang terangkut ke TPST Piyungan dalam satu hari mencapai 600 ton, yang kemudian ditumpuk dan diurug dengan tanah, namun selama ini sering muncul persoalan dalam proses pengelolaan sampah di TPST yang menangani sampah dari tiga daerah yaitu Sleman, Kota Yogyakarta dan Bantul itu.
Baca Juga : Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Seperti belum lama ini terjadi penutupan satu dermaga untuk truk pengangkut sampah di kawasan TPST Piyungan, sehingga yang hanya satu dermaga mengakibatkan antrean panjang truk masuk kawasan TPST dan berdampak pada keresahan masyarakat pemukiman sekitar.
“Nah, salah satu adalah harus diberikan program setiap daerah untuk pengolahan sampah, termasuk janji calon bupati Bantul terpilih itu membuat depo-depo pengolahan sampah, saya kira sangat kita dukung, kemudian Kota dan Sleman, ini penting bagi kami,” katanya.
Amir juga mengatakan, dalam upaya menambah kapasitas TPST Piyungan yang semakin lama semakin ‘over’ dalam menampung sampah dari tiga daerah, maka Pemda DIY melalui instansi terkait akan melakukan perluasan.
Baca Juga : Selamatkan Lingkungan dari Sampah Terkecil: Puntung Rokok
“Dan anggaran sudah masuk untuk perluasan di sebelah barat TPST itu, atau sekitar enam hektare yang akan kita lakukan di tahun 2021,” kata legislator asal Kecamatan Piyungan Bantul ini.
Dia juga mengharapkan, agar fasilitas umum termasuk jalan menuju TPST Piyungan diperhatikan pemerintah daerah, kemudian proyek yang dikerjakan pemda DIY di kawasan TPST harus dikoordinasikan bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup agar persoalan yang selama ini muncul dapat terselesaikan.
Artikel ini telah tayang di solopos.com dengan judul “Pembangkit Listrik Tenaga Sampah”,
By antaranews.com
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!