Ubah Sampah Jadi LPG dan Listrik Ala Warga Garut
Sampahlaut.id – Seorang warga asal Desa Cisewu, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut yang bernama Yudiana menyatakan bahwa ia berhasil menciptakan gas LPG dan listrik yang berasal dari hasil pengolahan sampah.
Yudi bersama sejumlah warga lainnya yang tergabung dalam kelompok tani awalnya mendapatkan ejekan dan pemberitaan yang kurang baik. Pada awalnya, Yudi dan kelompok tani tersebut hampir setiap hari memungut sampah dari setiap rumah warga untuk diolah lebih lanjut menjadi gas LPG dan listrik menggunakan roda dua.
Yudi merupakan tamatan Sekolah Menegah Atas (SMA), ia gemar mencoba berbagai hal, salah satunya yaitu mengolah sampah menjadi gas LPG dan sumber listrik. Yudi bersama segenap warga yang tergabung dalam kelompok tani hanya menggunakan bahan baku oli bekas untuk mengolah sampah.
Selain itu juga digunakan sebuah wadah untuk menampung sampah yang terbuat dari tong plat besi yang dikumpulkan secara gotong-royong. Saat ini, pengolahan sampah untuk dijadikan gas LPG dan listrik sudah bisa dirasakan masyarakat di Kecamatan Cisewu.
Namun, inovasi tersebut masih belum bisa dijalankan secara maksimal karena belum adanya payung hukum serta terbatasnya alat dan biaya, sehingga belum dapat digunakan oleh masyarakat secara luas. Saat ini, masih dilakukan pengembangan alat untuk mengolah sampah menjadi gas LPG dan listrik.
Baca Juga : Utang Dibayar dengan Sampah, Program Baru Bank Sampah Ambon Hijau
Awalnya, alat pengolahan sampah tersebut dibuat secara sederhana dengan menggunakan bahan baku yang berasal dari rumah warga. Sebelumnya, warga masih enggan untuk mengumpulkan sampah secara aktif.
Namun, saat ini warga sekitar Kecamatan Cisawu sudah aktif mengumpulkan sampah, bahkan secara sukarela memberikan sampahnya tanpa diminta terlebih dahulu oleh Yudi dan warga yang tergabung dalam kelompok tani.
Untuk menampung sampah yang dibuat oleh warga, Yudi dan kelompok tani tersebut juga menyediakan lahan seluas satu hektar yang berlokasi di Desa Cisewu. Selain untuk mengumpulkan sampah, lahan tersebut juga dijadikan tempat untuk pengolahan sampah.
Baca Juga : Di Padang, Boleh Bayar Uang Sekolah Pakai Sampah Plastik
Saat ini, jumlah sampah yang dapat dikelola mencapai 70 Kg dengan tingkat kekeringan sebesar 60%. Sampah tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tong untuk dibakar guna menghasilkan gas. Pembakaran dari 70 Kg sampah tersebut menghasilkan gas sebanyak 48 tabung dalam kurun waktu 2 jam, selain itu dari satu tabung juga dihasilkan listrik dengan daya 900 watt.
Yudi mengatakan bahwa saat ini, peralatan yang digunakan seperti ganset merupakan pinjaman dari Masjid Agung yang berada di Kecamatan Cisewu. Yudi berharap dengan adanya bantuan fasilitas, biaya, serta payung hukum yang sah maka pengolahan sampah ini dapat dilakukan secara terus-menerus dan menjadi sumber energi yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!