Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LAPORAN SAMPAH LAUT
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • DOKUMEN
      • FILE
  • GALERI
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • SEDEKAH SAMPAH
      • KOLEKTE SAMPAH
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • COP 27
    • EPPIC
    • EUPHORIA
      • EUPHORIA FAVORIT
      • EUPHORIA 10 BESAR
      • EUPHORIA WINNER
    • EUPHORIA2
      • EUPHORIA#2 10 BESAR
      • EUPHORIA 2 FAVORIT
    • FORMULA
      • FORMULA E1
      • FORMULA E2
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Bocah Kreatif ini Ubah Sampah Plastik Menjadi Aksesoris Cantik

Penulis : Ananda Rizky Purwaningdyah Editor : Samuel Leivy Opa

(24 Maret 2021)

Aiko Bocah Kreatif

Mikaela Aiko Hananta, Bocah Kreatif yang sudah Aware Bahaya Sampah Plastik

sampahlaut.id – “Saya lihat di YouTube, banyak binatang laut yang mati gara-gara ulah manusia. Banyak sampah plastik yang dibuang sembarangan di laut,” ujar Aiko seperti yang dikutip dari Tribun. Berbicara masalah sampah memang tidak ada habisnya, saat ini sampah khususnya sampah plastik telah menjadi permasalahan serius di Indonesia.

Indonesia diketahui telah menjadi negara nomor 2 setelah Cina sebagai penyumbang sampah plastik terbesar ke laut, sehingga tak dapat dipungkiri jika banyak biota laut yang mati akibat timbulan sampah plastik di laut.

Hal ini menyentuh hati Mikaela Aiko Hananta, bocah kelahiran Surabaya, 25 Maret 2009 yang bersekolah di SDK Cita Hati Surabaya. Ia aktif mengampanyekan dan mendaur ulang sampah, khususnya sampah plastik menjadi barang yang bernilai di usianya yang masih belia ini.

Baca Juga : Atasi Permasalahan Sampah, Bank Sampah ini Jemput Sedekah Sampah di Banjarmasin

Aiko tidak membeli botol bekas yang akan ia daur ulang, melainkan ia mengumpulkan sendiri botol bekas yang sudah tidak terpakai. Biasanya Aiko mengumpulkan botol bekas dari lingkungan sekolahnya, jalan umum, hingga di sekitar daerah rumahnya.

Setelah mendapatkan botol bekas, Aiko segera mencuci botol-botol tersebut dan mengeringkannya selama 2-3 hari. Setelah kering, barulah ia membuat pola dan menghias botol-botol tersebut menjadi beragam jenis produk, seperti jepit rambut, bandana, kotak pensil, dan berbagai jenis produk daur ulang lainnya.

Menariknya, dalam proses daur ulang ini, Aiko benar-benar memanfaatkan botol bekas dengan baik, mulai dari tutup botol, bagian atas botol, bagian bawah botol, hingga label pada botolnya. “Untuk pembuatan satu jenis tempat pensil ini butuh waktu sekitar lima menit. Jadi sehari saya bisa bikin 10-15 produk” ujar Aiko seperti yang dikutip dari Kumparan.

Baca Juga : Gerakan Ciliwung Bersih Konversi Limbah Sungai Menjadi Bahan Bakar

Tak hanya mendaur ulang, Aiko juga menjual produk-produk hasil daur ulangnya tersebut. Aiko menjual produknya kepada teman-temannya dan juga menjualnya di toko online. “Hasil kreasi ini dijual. Kebanyakan yang beli teman saya sendiri, selain itu juga saya jual di Tokopedia dan Shopee juga,” kata Aiko seperti yang dikutip dari Tribun.

Berkat kepeduliannya terhadap lingkungan, Aiko berhasil mendapatkan penghargaan sebagai Runner Up IV Puteri Lingkungan Hidup 2019 SD yang diselenggarakan oleh Tunas Hijau Bersama Pemerintah Kota Surabaya berkat proyek pengolahan sampah botol plastik menjadi kerajinan tangan dengan judul “Sampah Menjadi Berkah”.

Selain menjadi Runner Up IV Puteri Lingkungan Hidup 2019 SD, Aiko juga mendapat penghargaan sebagai Puteri Lingkungan Hidup 2019 Favorit SD. Melalui kanal youtube Tunas Hijau Indonesia, Aiko mendapatkan view dan like terbanyak di antara finalis lainnya. Dikutip dari Tunas Hijau, Aiko berharap agar lebih banyak anak seusianya untuk peduli lingkungan dengan aksi nyata.

Sumber

https://kumparan.com/beritaanaksurabaya/berdayakan-sampah-plastik-siswa-kelas-5-sd-jual-aksesoris-imut-1reSlIoMlwQ/full.

https://surabaya.tribunnews.com/2019/11/14/sadar-bahaya-sampah-plastik-mikaela-aiko-siswa-kelas-5-sd-bikin-produk-daur-ulang-dari-botol-bekas?page=all.

https://tunashijau.id/2020/01/mikhaela-aiko-hananta-runner-up-iv-puteri-lingkungan-hidup-2019-sd/.

Share
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+1
Post Views: 1,255

Artikel Terkait

  • Olah Sampah jadi Eco-enzymeWanita di Padang Olah Sampah jadi Eco-enzyme AlamiMarch 27, 2021 - 00:40
  • Tong Sampah Khas Budaya BaliTong Sampah Khas Budaya BaliMarch 26, 2021 - 01:58
  • Kamboti Tempat Sampah UnikKamboti, Tempat Sampah Unik dari MalukuMarch 26, 2021 - 01:05
  • Aiko Bocah KreatifBocah Kreatif ini Ubah Sampah Plastik Menjadi Aksesoris CantikMarch 26, 2021 - 00:40
  • Sedekah SampahAtasi Permasalahan Sampah, Bank Sampah ini Jemput Sedekah Sampah di BanjarmasinMarch 25, 2021 - 23:13

Artikel Inovasi & Berita Terpopuler

  • pot dari botol plastik Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas, Unik dan Sangat ... posted on July 1, 2022
  • Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia posted on July 3, 2022
  • meja kursi dari sampah plastik Bisnis Baru di Bali, Meja dan Kursi dari Bahan Sampah ... posted on November 12, 2020
  • Warna-warni Tempat Sampah Ada Artinya, Tahukah? posted on July 3, 2022
  • Dampak Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Laut : Manusia Jangan ... posted on August 2, 2021
  • sampah sembarangan Sanksi Pidana Buang Sampah Sembarangan posted on January 19, 2023
  • Kerajaan Bawah Laut Tersembunyi posted on November 14, 2022
  • sampah laut Perlahan, Sampah di Samudra Pacific Menurunkan Populasi Satwa Laut posted on December 4, 2023

Events Celendar

No event found!

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariattknpsl@gmail.com

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

HALAMAN

  • Tentang Kami
  • Sampah Laut
  • Berita
  • Pojok Inovasi
  • Pariwisata
  • Kontak Kami

CAMPAIGN

  • Bank Sampah
  • Pilah Sampah Dari Rumah
  • Kode Etik Sampah Plastik

ASET

  • Dokumen
  • Regulasi
  • Galeri
  • Stakeholder

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah

INSTITUSI TERKAIT

0
Post Views: 0
SIPESAT, Inovasi ala Pemkab MagetanSIPESATKamboti Tempat Sampah UnikKamboti, Tempat Sampah Unik dari Maluku
Scroll to top

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.