Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LAPORAN SAMPAH LAUT
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • DOKUMEN
      • FILE
  • GALERI
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • SEDEKAH SAMPAH
      • KOLEKTE SAMPAH
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • COP 27
    • EPPIC
    • EUPHORIA
      • EUPHORIA FAVORIT
      • EUPHORIA 10 BESAR
      • EUPHORIA WINNER
    • EUPHORIA2
      • EUPHORIA#2 10 BESAR
      • EUPHORIA 2 FAVORIT
    • FORMULA
      • FORMULA E1
      • FORMULA E2
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

LSM Latih Guru Mengenai Penanganan Sampah Terintegrasi

By antaranews.com (31 Maret 2021)

LSM latih guru mengenai penanganan sampah terintegrasi

Pelatihan 50 Guru sebagai penggerak utama program penanganan sampah, bagian dari Gerakan Indonesia Bersih di Kabupaten Toba, Sumut

Jakarta (ANTARA) – Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Lentera Anak melatih 50 guru dari 25 sekolah di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, mengenai penanganan sampah terintegrasi dalam kurun waktu empat bulan.

“Pelatihan ini diharapkan bisa menginspirasi para guru dan sekolah lainnya di Indonesia untuk bersama-sama menjadi penggerak penanganan sampah di lingkungan masyarakat,” ujar Ketua Lentera Anak, Lisda Sundari dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Dia menjelaskan pelibatan 25 sekolah di Toba tersebut dalam upaya mengedukasi perilaku penanganan sampah sejak usia dini.

“Karena mengubah pola pikir dan perilaku generasi muda dalam penanganan sampah melalui pembiasaan di sekolah itu sangat penting. Apalagi, komposisi generasi milenial dan generasi yang lebih muda mencapai lebih dari 41 persen dari total populasi di Indonesia. Kami percaya edukasi dan pelibatan kaum muda akan berkontribusi signifikan dalam upaya mengurangi sampah secara nasional,” tutur Lisda.

Baca Juga: 10 Perusahaan Penyumbang Sampah Plastik Terbesar di Dunia 2020 Versi BFFP Audit Report

Kegiatan penanganan sampah yang terintegrasi itu adalah bagian dari Program Gerakan Indonesia Bersih yang dikoordinasi Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), untuk mencapai target sampah kelola 100 persen pada 2025, dengan pengurangan 30 persen dan penanganan sampah 70 persen.

Pada tahun tersebut, juga ditetapkan target masyarakat memilah sampah mencapai 50 persen untuk semua jenis sampah plastik. Sehingga, pemilahan sampah di sektor hulu berperan penting dalam upaya mendaur ulang sampah dengan prinsip 3R, yakni reduce, reuse serta recycle.

Di Toba, Gerakan Indonesia Bersih yang melibatkan 25 sekolah berlangsung selama Desember 2020-Maret 2021. Kegiatan itu bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Toba, atas dukungan PTT Exploration and Production (PTTEP) dan bermitra dengan Lentera Anak, untuk mendukung Toba sebagai daerah wisata super prioritas.

Program yang dikembangkan adalah penanganan sampah yang mengintegrasikan pendidikan (peningkatan kapasitas), sirkular ekonomi masyarakat sebagai bagian dari perubahan perilaku masyarakat, melalui pengembangan dan pemusnahan residu sampah sebagai langkah paling akhir di hilir.

Tantangan persoalan sampah di Indonesia sangat besar. Menurut data Kementerian LHK, dalam setahun jumlah timbulan sampah sekitar 67,8 juta ton, dan akan terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk.

Program penanganan sampah menjadi sangat penting mengingat berbagai dampak kerugian menimpa masyarakat, seperti menurunnya kualitas lingkungan meliputi kualitas udara, kualitas air dan kualitas tanah.

Baca Juga: Banjarmasin Tutup Tiga TPS Sampah Karena Dekat Sungai

Lentera Anak berperan sebagai fasilitator pelatihan guru yang berlangsung dua hari pada Desember 2020. Para guru dilatih mempraktikkan penggunaan buku panduan “Sampahku Tanggung Jawabku” dengan pendekatan kreatif, didukung berbagai media belajar yang ramah anak, seperti ilustrasi visual yang menarik, video, lagu, poster berwarna, dan berbagai permainan interaktif.

Setelah pelatihan, para guru langsung menerapkan aksi nyata dan berpartisipasi dalam penanganan sampah di Kabupaten Toba dengan berbagai metode dan media pembelajaran.

Untuk mendukung kegiatan pemilahan sampah juga didistribusikan masing-masing dua set tempat sampah terpilah ke 25 sekolah di Kabupaten Toba. Juga didukung Dinas Pendidikan Kabupaten Toba, para guru berhasil menggerakkan 3.000 pihak di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar untuk aktif menangani sampah secara baik dan terintegrasi.

Artikel ini telah tayang di https://antaranews.com dengan judul “LSM latih guru mengenai penanganan sampah terintegrasi”,

Klik untuk baca: https://www.antaranews.com/berita/2073366/lsm-latih-guru-mengenai-penanganan-sampah-terintegrasi.

By antaranews.com

Share
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

0
Post Views: 392

Berita Terbaru

  • plastic wasteGlobal Plastics Treaty: A Monumental Opportunity to Achieve the SDGsDecember 8, 2023 - 09:28
  • sampah plastikSampah Plastik Minuman Ringan Paling Banyak Ditemukan di Enam KotaDecember 7, 2023 - 10:38
  • kelola sampahTPAS Regional Dibangun di Lebak, Akan Kelola Sampah se-Banten Jadi EnergiDecember 6, 2023 - 11:51
  • plastic wasteMultinational company transformed plastic waste into an eco-friendly health centerDecember 5, 2023 - 15:12
  • sungai kotorSiap Beraksi di Cisadane, Neon Moon II Didesain untuk Sungai-sungai Kotor di DuniaDecember 5, 2023 - 15:07

Artikel Inovasi & Berita Terpopuler

  • pot dari botol plastik Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas, Unik dan Sangat ... posted on July 1, 2022
  • Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia posted on July 3, 2022
  • Dampak Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Laut : Manusia Jangan ... posted on August 2, 2021
  • Warna-warni Tempat Sampah Ada Artinya, Tahukah? posted on July 3, 2022
  • sampah sembarangan Sanksi Pidana Buang Sampah Sembarangan posted on January 19, 2023
  • meja kursi dari sampah plastik Bisnis Baru di Bali, Meja dan Kursi dari Bahan Sampah ... posted on November 12, 2020
  • bersih-bersih sampah Saat Ratusan Ribu Warga dan Aparat Turun ke Jalan Bersih-bersih ... posted on February 21, 2023
  • Sebegini Parah Ternyata Masalah Sampah Plastik di Indonesia posted on July 3, 2022

Events Calendar

No event found!

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariattknpsl@gmail.com

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

HALAMAN

  • Tentang Kami
  • Sampah Laut
  • Berita
  • Pojok Inovasi
  • Pariwisata
  • Kontak Kami

CAMPAIGN

  • Bank Sampah
  • Pilah Sampah Dari Rumah
  • Kode Etik Sampah Plastik

ASET

  • Dokumen
  • Regulasi
  • Galeri
  • Stakeholder

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah

INSTITUSI TERKAIT

0
Post Views: 0
Pemkot Bogor Sosialisasikan Budidaya Maggot Uraikan SampahPemkot Bogor Sosialisasikan Budidaya Maggot Uraikan SampahDesa di Badung Canangkan Program Tukar Sampah Plastik dengan BerasDesa di Badung Canangkan Program Tukar Sampah Plastik dengan Beras
Scroll to top

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.