Selama Ramadhan 2021, Volume Sampah di Garut Meningkat hingga 10 Ton Per Hari
PIKIRAN RAKYAT – Akibat tingkat konsumsi warga yang tinggi, volume sampah selama bulan Ramadhan 2021 di Kabupaten Garut mengalami peningkatan. Untuk mengantisipasi agar tak terjadi penumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS), Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut pun melakukan berbagai upaya. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Garut, Uu Saepudin, menyebutkan tiap tahunnya ada dua momen yang mnyebabkan terjadi peningkatan volume sampah di Kabupaten Garut. Selain bulan Ramadhan/Idul Fitri, peristiwa serupa juga selalu terjadi ketika musim libur panjang tiba.
Selama bulan Ramadhan 2021, tuturnya, dapat dipastikan akan terjadi peningkatan volume sampah meskipun tak terlalu signifikan. Peningkatan volume sampah yang terjadi selama Ramadhan 2021 rata-rata mencapai 10 ton per hari.
Disebutkannya, peningkatan volume sampah diprediksi akan lebih besar lagi menjelang dan pascalebaran.
Hal ini tentu harus diantisipasi dengan baik agar tak terjadi penumpukan di TPS-TPS. Sebagai pengelola sampah, Dinas LH tentu selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik agar tidak sampai terjadi penumpukan sampah di TPS-TPS. Sehingga kita pun melakukan beberapa solusi agar sampah bisa terangkut dan tak menimbulkan gangguan kenyaman bagi masyarakat, ujar Uu.
langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menambah jumlah rit pengangkutan sampah dari empat rit menjadi enam rit. Para petugas pengangkut sampah yang jumlahnya mencapai 400 orang itu akan diminta untuk lebih mengefektifkan waktu pengangkutan sampah agar bisa dilakukan lebih banyak lagi.
Baca Juga: Volume Sampah Medis Tinggi, Ini yang Harus Dilakukan Warga Bandung dari Rumah
Cara ini dinilai Uu cukup efektif guna mencegah terjadinya tumpukan sampah akibat terjadinya peningkatan volume sampah. Apalagi dengan cara ini, pera petugas pun tak akan merasa dirugikan karena pemberian BBM atau upah angkut disesuaikan dengan jumlah rit pengangkutan.
Di sisi lain Uu mengakui masih adanya kendala akibat keterbatasan jumlah armada yang bisa digunakan untuk mengangkut sampah. Diungkapkannya, dari 16 unit armada truk pengangkut sampah, saat ini baru 7 unit yang telah mengalami perbaikan atau peremajaan.
Terkait pembuatan tempat penimbunan sampah (sanitary landfill) di lokasi tempat pembuangan akhir (TPA) Pasirbajing, diakui Uu hal itu tidak begitu berpengaruh terhadap pengurangan penumpukan sampah. Sanitary landfill dibuat lebih ke tujuan mengatasi dampak negatif dari penumpukan sampah termasuk dampak polusi bagi masyarakat. Dengan sistem sanitary landfill, tuturnya, sampah yang sudah ada di TPA bisa ditimbun sehingga tak ada lagi pencemaran baik udara, air, atau tanah yang terjadi dan mengganggu kenyamanan warga.
Begitu juga dengan kebakaran lahan yang selalu rutin terjadi akibat adanya pembakaran sampah yang dilakukan, dipastikan tak akan lagi terjadi. Namun, tambah Uu, saat ini sanitary landfill yang dibangun di TPA Pasirbajing itu belum bisa digunakan secara maksimal akibat terganggu kondisi jalan yang belum memadai.
Ia berharap dalam waktu dekat perbaikan jalan untuk sarana pengangkut sampah di TPA Pasirbajing bisa dilaksanakan sehingga keberadaan sanitary landfill bisa dipergunakan secara maksimal.
Baca Juga: Selama Galungan dan Kuningan, Volume Sampah di Badung Mengalami Penurunan 20 Persen
Artikel ini telah tayang di https://pikiran-rakyat.com dengan judul “Selama Ramadhan 2021, Volume Sampah di Garut Meningkat hingga 10 Ton Per Hari”,
Klik untuk baca: https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-011826497/selama-ramadhan-2021-volume-sampah-di-garut-meningkat-hingga-10-ton-per-hari.
By pikiran-rakyat.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!