Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LAPORAN SAMPAH LAUT
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • DOKUMEN
      • FILE
  • GALERI
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • SEDEKAH SAMPAH
      • KOLEKTE SAMPAH
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • COP 27
    • EPPIC
    • EUPHORIA
      • EUPHORIA FAVORIT
      • EUPHORIA 10 BESAR
      • EUPHORIA WINNER
    • EUPHORIA2
      • EUPHORIA#2 10 BESAR
      • EUPHORIA 2 FAVORIT
    • FORMULA
      • FORMULA E1
      • FORMULA E2
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

KLHK Siap Implementasikan NUTEC Plastic untuk Tekan Sampah Plastik

By suara.com (19 Mei 2021)

KLHK Siap Implementasikan NUTEC Plastic untuk Tekan Sampah Plastik

Menteri LHK, Siti Nurbaya. (Dok: KLHK)

Suara.com – Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) siap mengimplementasikan Nuclear Technology for Controlling Plastic Pollution (NUTEC Plastic) untuk menekan sampah plastik di Indonesia.

Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan, Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) telah menyiapkan dokumen rencana implementasi NUTEC Plastic.

“Melalui program ini diharapkan penggunaan iradiasi (polimerasi) dalam daur ulang limbah plastik dapat dikembangkan lebih lanjut melalui sektor industri pada skala ekonomi,” ujar Siti Nurbaya dalam International Atomic Energy Agency (IAEA) Round Table Discussion for The Asia and the Pacific Region “NUTEC Plastic: Atoms Contributing to the Search for Solutions to Plastic Pollution” yang dilaksanakan secara virtual pada Selasa, (18/5/2021).

Kendati demikian, pengimplementasian NUTEC Plastic bukanlah perkara mudah, KLHK akan mengkaji dan melakukan penelitian terlebih dahulu. Khususnya, terkait pengembangan komposit plastik yang terbuat dari komposit serat selulosa dan mikroplastik radio-trace serta radioekologi akuatik. Pengkajian dan penelitian ini dilakukan mulai tahun 2020 hingga 2024.

Selain Siti Nurbaya juga akan melakukan penguatan aturan dan regulasi untuk memastikan bahwa lingkungan yang baik dan sehat menjadi hak fundamental bagi setiap masyarakat. Terlebih, Indonesia telah secara aktif terlibat dalam memastikan pengelolaan sampah plastik di banyak forum internasional, seperti dalam forum IGR-4 yang menghasilkan Deklarasi Bali tahun 2018, serta peran Indonesia dalam merumuskan Resolusi Perlindungan Ekosistem Laut dari Kegiatan Berbasis Darat pada sidang UNEA-4.

Indonesia juga telah mendirikan Regional Capacity Center for Clean Seas (RC3S) di Bali pada tahun 2019, dengan tujuan untuk mendorong penguatan inisiatif internasional untuk perlindungan ekosistem laut dari sampah plastik. RC3S juga diharapkan dapat menjadi pusat pengetahuan internasional tentang sampah plastik di laut.

Baca Juga: Kreatif, Satgas Citarum Olah Sampah Plastik Tak Terpakai Jadi Penyaring Air Ekonomis

Pada kesempatan tersebut, Siti Nurbaya juga menjelaskan soal penurunan sampah plastik di laut Indonesia. Kata Siti, dalam kurun waktu 3 tahun, sampah plastik laut telah berkurang dari 615 ribu ton pada tahun 2018 menjadi sekitar 521 ribu ton pada Desember 2020.

“Artinya, total sampah plastik laut di Indonesia berkurang sebesar 15,3 persen, baik untuk kegiatan di darat maupun yang berbasis di laut. Kami akan terus meningkatkan upaya untuk mengurangi jumlah timbulan sampah sebesar 25,9 persen pada akhir tahun 2021 dan sebesar 38,5 persen pada akhir tahun 2022,” terang Siti.

Siti melanjutkan, pemerintah telah menyusun lims strategi dan rencana aksi pengurangan sampah plastik dalam jangka panjang. Pertama, meningkatkan gerakan nasional untuk mengelola sampah secara komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan didukung oleh regulasi yang kuat serta pelaksanaannya di tingkat nasional dan daerah.

Kedua,melaksanakan pengelolaan sampah baik di darat maupun di laut dengan intensitas tinggi, peningkatan teknologi serta inisiatif dan partisipasi masyarakat. Ketiga, meningkatkan pengelolaan sampah plastik, termasuk pencemaran sampah plastik di laut dari kegiatan perikanan, transportasi, tempat dan kegiatan wisata, serta dari permukiman, khususnya di kawasan pesisir.

Keempat, memperkuat pembangunan kapasitas kelembagaan dan keuangan, pengawasan dan penegakan hukum. Kelima, melakukan penelitian dan pengembangan, untuk mendorong inovasi dan meningkatkan teknologi.

Sebagai informasi, IAEA tengah mengembangkan NUTEC PLastic untuk mendukung negara-negara anggotanya mengintegrasikan teknologi nuklir dan teknologi turunannya dalam menjawab permasalahan limbah plastik.

Tujuan utama dari program NUTEC Plastic adalah untuk meningkatkan kesadaran global atas meningkatnya jumlah timbulan dan dampak limbah plastik di lautan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan metode produksi dan daur ulang plastik melalui penggunaan teknik radiasi sebagai komplemen atas praktek produksi yang telah ada.

IAEA meminta Indonesia untuk menjadi Pilot Country bagi tiga fase demonstration project NUTEC Plastic, Fase pertama, penguatan penanganan limbah plastik di sektor hilir. fase kedua, pembangunan demo plant. Fase ketiga, upstreaming pemanfaatan teknologi iradiasi penanganan limbah plastik.

Baca Juga: Azan Wahyuli, Memberdayakan Napi Lewat Sampah

Artikel ini telah tayang di https://suara.com dengan judul “KLHK Siap Implementasikan NUTEC Plastic untuk Tekan Sampah Plastik”,

Klik untuk baca: https://www.suara.com/bisnis/2021/05/19/002824/klhk-siap-implementasikan-nutec-plastic-untuk-tekan-sampah-plastik?page=all.

By suara.com

0
Post Views: 409

Berita Terbaru

  • plastic crisisThe global plastic crisis and how to tackle its growing hazardsDecember 4, 2023 - 11:26
  • pengelolaan sampahKampanye Pengelolaan Sampah, DLH Makassar Gelar Eco Fest 2023December 4, 2023 - 11:18
  • sampah lautPerlahan, Sampah di Samudra Pacific Menurunkan Populasi Satwa LautDecember 4, 2023 - 10:58
  • plastic treatyInside the tangled negotiations for a global plastic treatyDecember 1, 2023 - 09:10
  • masalah sampahPemkot Bandung Anggarkan Rp 31,9 M untuk Atasi Masalah SampahDecember 1, 2023 - 09:05

Artikel Inovasi & Berita Terpopuler

  • pot dari botol plastik Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas, Unik dan Sangat ... posted on July 1, 2022
  • Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia posted on July 3, 2022
  • Dampak Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Laut : Manusia Jangan ... posted on August 2, 2021
  • Warna-warni Tempat Sampah Ada Artinya, Tahukah? posted on July 3, 2022
  • Pengertian Bank Sampah, Manfaat, dan 5 Contohnya posted on June 30, 2022
  • sampah plastik KPSM Rejosari Olah Sampah Plastik Menjadi BBM posted on May 24, 2023
  • Kerajaan Bawah Laut Tersembunyi posted on November 14, 2022
  • meja kursi dari sampah plastik Bisnis Baru di Bali, Meja dan Kursi dari Bahan Sampah ... posted on November 12, 2020

Events Calendar

No event found!

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariattknpsl@gmail.com

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

HALAMAN

  • Tentang Kami
  • Sampah Laut
  • Berita
  • Pojok Inovasi
  • Pariwisata
  • Kontak Kami

CAMPAIGN

  • Bank Sampah
  • Pilah Sampah Dari Rumah
  • Kode Etik Sampah Plastik

ASET

  • Dokumen
  • Regulasi
  • Galeri
  • Stakeholder

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah

INSTITUSI TERKAIT

0
Post Views: 0
Azan Wahyuli, Memberdayakan Napi Lewat SampahAzan Wahyuli, Memberdayakan Napi Lewat SampahMengenal Siti Maryati, Pemburu Sampah Plastik di Pesisir PalabuhanratuMengenal Siti Maryati, Pemburu Sampah Plastik di Pesisir Palabuhanratu
Scroll to top

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.