Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LAPORAN SAMPAH LAUT
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • DOKUMEN
      • FILE
  • GALERI
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • SEDEKAH SAMPAH
      • KOLEKTE SAMPAH
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • COP 27
    • EPPIC
    • EUPHORIA
      • EUPHORIA FAVORIT
      • EUPHORIA 10 BESAR
      • EUPHORIA WINNER
    • EUPHORIA2
      • EUPHORIA#2 10 BESAR
      • EUPHORIA 2 FAVORIT
    • FORMULA
      • FORMULA E1
      • FORMULA E2
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Pelni Resmikan Rumah Kelola Sampah di Baubau, Sulteng

By kontan.co.id (10 Juni 2021)

Pelni Resmikan Rumah Kelola Sampah di Baubau, Sulteng

Petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kota Mataram, melakukan kegiatan pembersihan sampah dampak banjir rob di objek wisata Taman Loang Baloq, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sabtu (5/6/2021). ANTARA/Nirkomala/am.

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) kembali meluncurkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Rumah Kelola Sampah (RKS).

RKS Kampung PELNI Baubau diresmikan oleh Asisten II sekaligus Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Baubau Ibnu Wahid ST, MM bersama Kepala Cabang Baubau PT PELNI Juni Samsudin di Kampung PELNI Baubau, Kelurahan Kadolokatapi, Kecamatan Wolio, Baubau, Sulawesi Tenggara dengan disaksikan secara virtual oleh Direktur Utama PT PELNI Insan Purwarisya L Tobing, Rabu (9/6).

Pjs. Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI Opik Taufik menyampaikan bahwa RKS Kampung PELNI Baubau adalah program RKS ketiga yang di inisiasi oleh PT PELNI dengan menggandeng GMC Foundation yang juga ikut serta pada dua program RKS sebelumnya.

“Kota Baubau dipilih oleh Manajemen karena trayek kapal PELNI yang menyinggahi Baubau salah satu yang terbanyak dengan okupansi penumpang yang selalu ramai. Selain itu, permasalahan sampah di Kota Baubau juga cukup tinggi,” tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Rabu (9/6).

Rumah Kelola Sampah (RKS) PT PELNI merupakan wujud nyata BUMN Untuk Indonesia melalui program TJSL yang ditujukan untuk pemberdayaan masyarakat dalam mengelola sampah rumah tangga, termasuk sampah dari Kapal PELNI untuk diubah menjadi barang bernilai jual baik itu pupuk organik maupun handicraft.

“Kampung RKS ini juga diharapkan bisa membangun kemandirian masyarakat dengan memberi nilai tambah dari sampah rumah tangga menjadi barang bernilai jual. Dengan meningkatkan keterampilan dalam mengkreasikan limbah sampah, mereka dapat menjadikannya sebagai produk UMKM dan mendapatkan manfaat finansial dari sampah ini,” jelas Opik.

Baca Juga: Masyarakat Gowa Diajak Lakukan Pengelolaan Sampah Mandiri

Program RKS Kampung PELNI Baubau, PT PELNI menggandeng GMC Foundation yang sebelumnya bersama PT PELNI telah sukses menjalankan program yang sama di Tanah Bambu – Kalimantan Selatan pada tahun 2018 dan Kota Bima – Nusa Tenggara Barat di tahun 2019.

“Kami berharap Pemerintah Kota Baubau dapat mendukung kegiatan di Kampung PELNI Baubau serta membantu mempromosikan produk UMKM RKS demi menjangkau pasar yang lebih luas,” terang Opik.
Opik menambahkan, sebanyak 11 kapal penumpang dan 2 kapal rede milik PT PELNI singgah dan sandar di Pelabuhan Murhum Baubau. Rata-rata sampah yang dihasilkan oleh kapal PELNI dalam satu hari sebanyak 2,5 ton.

“Dalam sebulan melalui RKS ini bisa mengurangi sampah di Kota Baubau rata-rata sebanyak 60 ton dari kapal PELNI. Sedangkan sampah rumah tangga kira-kira dalam sebulan menghasilkan sampai 1 ton sampah,” jelas Opik.

RKS Kampung PELNI Baubau saat ini dilengkapi dengan mesin pencacah kompos sebanyak satu unit dan motor operasional pengangkut sampah.

“Rencananya kami juga akan menambah mesin pres plastik untuk mengolah sampah plastik. Kami juga akan melakukan pendampingan selama dua tahun sampai masyarakat bisa mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat lingkungan RKS Kampung PELNI Baubau,” terang Opik.
Perusahaan berharap dengan hadirnya TJSL – RKS Kampung PELNI Baubau dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar dan mendorong perekonomian masyarakat. “Mari kita bersama-sama melalui RKS ini menghadirkan lingkungan yang sehat dan memiliki nilai tambah dari sampah rumah tangga yang dihasilkan,” pungkas Opik.

PELNI sebagai Perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak pada bidang transportasi laut hingga saat ini telah mengoperasikan sebanyak 26 kapal penumpang dan menyinggahi 76 pelabuhan serta melayani 1.058 ruas.

Selain angkutan penumpang, PELNI juga melayani 45 trayek kapal perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di daerah 3TP di mana kapal perintis menyinggahi 285 pelabuhan dengan 3.811 ruas. PELNI juga mengoperasikan sebanyak 16 kapal Rede. Sedangkan pada pelayanan bisnis logistik, kini PELNI mengoperasikan 9 trayek tol laut serta 1 trayek khusus untuk angkutan ternak.

Baca Juga: Mataram Jadi Lokasi Percontohan Pengolahan Sampah Jadi Biogas

Artikel ini telah tayang di https://kontan.co.id dengan judul “Pelni Resmikan Rumah Kelola Sampah di Baubau, Sulteng”,

Klik untuk baca: https://amp.kontan.co.id/news/pelni-resmikan-rumah-kelola-sampah-di-baubau-sulteng-1.

By kontan.co.id

0
Post Views: 352

Berita Terbaru

  • plastic crisisThe global plastic crisis and how to tackle its growing hazardsDecember 4, 2023 - 11:26
  • pengelolaan sampahKampanye Pengelolaan Sampah, DLH Makassar Gelar Eco Fest 2023December 4, 2023 - 11:18
  • sampah lautPerlahan, Sampah di Samudra Pacific Menurunkan Populasi Satwa LautDecember 4, 2023 - 10:58
  • plastic treatyInside the tangled negotiations for a global plastic treatyDecember 1, 2023 - 09:10
  • masalah sampahPemkot Bandung Anggarkan Rp 31,9 M untuk Atasi Masalah SampahDecember 1, 2023 - 09:05

Artikel Inovasi & Berita Terpopuler

  • pot dari botol plastik Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas, Unik dan Sangat ... posted on July 1, 2022
  • Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia posted on July 3, 2022
  • Dampak Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Laut : Manusia Jangan ... posted on August 2, 2021
  • Warna-warni Tempat Sampah Ada Artinya, Tahukah? posted on July 3, 2022
  • Pengertian Bank Sampah, Manfaat, dan 5 Contohnya posted on June 30, 2022
  • sampah plastik KPSM Rejosari Olah Sampah Plastik Menjadi BBM posted on May 24, 2023
  • Kerajaan Bawah Laut Tersembunyi posted on November 14, 2022
  • meja kursi dari sampah plastik Bisnis Baru di Bali, Meja dan Kursi dari Bahan Sampah ... posted on November 12, 2020

Events Calendar

No event found!

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariattknpsl@gmail.com

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

HALAMAN

  • Tentang Kami
  • Sampah Laut
  • Berita
  • Pojok Inovasi
  • Pariwisata
  • Kontak Kami

CAMPAIGN

  • Bank Sampah
  • Pilah Sampah Dari Rumah
  • Kode Etik Sampah Plastik

ASET

  • Dokumen
  • Regulasi
  • Galeri
  • Stakeholder

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah

INSTITUSI TERKAIT

0
Post Views: 0
Mataram Jadi Lokasi Percontohan Pengolahan Sampah Jadi BiogasMataram Jadi Lokasi Percontohan Pengolahan Sampah Jadi BiogasKKP Siapkan Pusat Daur Ulang Sampah di Wilayah Pulau-pulau KecilKKP Siapkan Pusat Daur Ulang Sampah di Wilayah Pulau-pulau Kecil
Scroll to top

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.