Limbah Unik untuk Sekolah Cantik
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Post Views: 0
Limbah Unik untuk Sekolah Cantik
Karya : Tazkia Nur Dzakiyyah
Kia adalah seorang siswi di sebuah madrasah ibtidaiah yang cinta
lingkungan. Suatu hari Kia mengikuti kegiatan Pondok Ramadan disekolah, karena
masih dalam masa pandemi kegiatan itu secara bergilir diikuti oleh 50% dari total
siswa yang ada disekolah. Siswa dan siswi disekolah tersebut dijadwalkan masuk
tiga kali dalam seminggu. Tiga sahabat yang terdiri dari Kia, Lita, dan Bia kebetulan
mendapatkan jadwal Pondok Ramadan yang sama yakni hari Senin, Rabu dan
Jumat. Hari ini adalah hari pertama Pondok Ramadan, Kia bertemu teman-teman
dan bapak serta ibu guru, salah satunya Pak Munir guru pelajaran BQ (Baca Quran).
Namun, ada yang aneh Pak Munir tampak sedang kebingungan tidak seperti
biasanya.
“Assalamualaikum Pak Munir…!’ sapa Kia, Lita dan Bia secara serempak.
Pak Munir yang sedang melamun di Ruang Musik tampak terkejut dengan
kedatangan Kia, Lita dan Bia yang tidak disadari. Tiba-tiba kertas catatannya jatuh
berserakan di lantai.
“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh…. astaghfirullah…. Pak Munir
sampai kaget ini….” jawab Pak Munir kepada mereka sambil merapikan kertas-
kertas yang jatuh berserakan.
Kia, Lita dan Bia merasa bersalah karena telah membuat Pak Munir terkejut
akhirnya membantu merapikan kertas-kertas yang berserakan di lantai. Sambil
merapikan kertas tersebut Kia minta maaf kepada Pak Munir.
“Maaf ya Pak Munir….kita sudah membuat terkejut sehingga kertas-kertas ini
berserakan, kami bantu merapikan ya pak….?” Kia mewakili sahabatnya meminta
maaf kepada Pak Munir.
“Iya tidak apa-apa, bapak maafkan, lagian bapak melamun sih, jadi mudah
kaget, hehehehe….. padahal melamun itu tidak baik. Anak-anak kok belum pulang?
kegiatan Pondok Ramadannya kan sudah selesai 30 menit yang lalu? belum
dijemput ya?” tanya Pak Munir kepada Kia, Lita dan Bia.
“Iya pak, kami belum dijemput, lagipula kami keheranan saat tadi berpapasan
dengan bapak, Pak Munir tampak tidak ceria seperti biasanya, jadi kami penasaran
ingin tahu, apa bapak sedang sakit?”
Pak Munir kemudian menjelaskan bahwa beliau tidak sedang sakit namun
memang kurang istirahat akibat sibuk menyiapkan sekolah dalam rangka
menghadapi lomba Adiwiyata pada bulan Juni mendatang. Pak Munir kebetulan
ditunjuk sebagai ketua panitia persiapan sekolah dalam menghadapi lomba tersebut.
Penjurian akan dilakukan selama minggu keempat Bulan Mei dan sekolah yang
menjadi pemenang akan diumumkan pada puncak peringatan Hari Lingkungan
Hidup Sedunia pada 5 Juni 2021.
“Nah, bapak ingin sekolah kita memiliki konsep yang unik terkait dengan
lomba Adiwiyata ini, seperti memanfaatkan limbah plastik dari lingkungan kita sendiri
ini….kalian ada ide tidak?” tanya Pak Munir kepada mereka bertiga sambil sibuk
mencetak dokumen dari mesin printer.
Belum sempat ketiga sahabat tersebut menjawab pertanyaan Pak Munir.
Tiba-tiba Pak Fatih masuk ruangan dan bertanya kepada Pak Munir.
‘”Assalamualaikum Pak Munir….! Bagaimana pak? Apakah dokumen konsep
persiapan lomba Adiwiyatanya sudah selesai dicetak?” tanya Pak Fatih.
Sedari tadi Pak Munir yang sibuk dengan mesin printer menunjukkan
dokumen yang telah dicetak.
“Nah ini pak, entah mengapa mesin printer nya jadi sering rusak sejak
pembelajaran daring, apa karena jarang dipakai ya pak, jadinya rusak. Ini
dokumennya jadi tidak jelas terbaca hurufnya pak…” jawab Pak Munir sambil
menunjukkan dokumen yang telah dicetak.
Pak Fatih kemudian menunjukkan beberapa lembar kertas yang dibawanya
kepada Pak Munir.
“Wah…kok sama ya Pak Munir, mesin printer diruang guru juga rusak,
totalnya ada tiga yang rusak padahal sudah diperbaiki tapi tidak dapat berfungsi
seperti semula….mungkin karena usia printer juga ya pak, jadi sudah rusak…
sayangnya printer yang rusak ini sudah tidak dapat dimanfaatkan lagi…” kata Pak
Fatih.
“Iya Pak Fatih benar… sejak hampir dua tahun terakhir pembelajaran daring
dari rumah, mesin printer disekolah jarang dipakai sehingga rusak, Mang Dadang
bagian gudang juga menyampaikan bahwa digudang terdapat setumpuk printer yang
sudah rusak dan tidak dapat dipakai, jumlahnya lebih dari 50 buah pak…!” Pak Munir
menjelaskan.
“Subhanallah….banyak juga ya pak, limbah printer disekolah kita, sepertinya
sudah sepuluh tahun terakhir tertumpuk ya pak….Baiklah Pak Munir kalau begitu
saya coba cetak dokumen ini dengan mesin printer diruang Bu Yanti saja ya….” kata
Pak Fatih.
“Baik pak…..” jawab Pak Munir.
“Nah, anak-anak mesin printer bapak rusak, tidak bisa mencetak dokumen
nih… ngomong-ngomong kalian ada ide tidak buat konsep lomba Adiwiyata sekolah
kita…. kalau bantu Pak Munir insyaAllah dapat pahala dan mencegah supaya bapak
tidak kambuh penyakit pusingnya, hahahaha……” ucap Pak Munir sambil tertawa
lebar.
“Pak Munir, limbah printer digudang kan banyak, kita pakai saja limbah itu
untuk menghias sekolah buat lomba Adiwiyata bagaimana pak?” usul Kia.
“Memangnya mesin printer bisa dibuat jadi apa Kia?” tanya Pak Munir heran.
“Bisa Pak…! Tetangga Kia yang bernama Pak Komang punya mesin untuk
mengolah limbah printer, Kia pernah dapat suvenir berupa pot bunga dari limbah
printer, Bundaku senang sekali, bunga gantung diteras rumahku ditanam didalam
pot itu pak…” jawab Kia bersemangat.
“Waah…!!! Begitu ya, bapak jadi tertarik untuk memanfaatkan limbah printer
didalam gudang sekolah kita nih!!” seru Pak Munir bersemangat.
“Iya pak benar…saat main kerumah Kia seminggu yang lalu, Lita dan Bia juga
melihat ada akuarium besar yang dibuat dari limbah printer pak, bagus sekali,
ikannya banyak dan warna-warni” kata Lita menambahkan.
“Alhamdulillah…. bapak jadi punya ide untuk lomba adiwiyata sekolah kita nih,
terima kasih ya anak-anak….bapak boleh tidak main ke rumah Kia melihat barang-
barang yang dibuat dari limbah printer” tanya Pak Munir.
“Siap pak…. pasti bolehlah pak…. ayah dan bunda pasti senang sekali kalau
Pak Munir main kerumah Kia…hehehehe…” jawab Kia.
Bia menyela “Nah, Pak Munir juga bisa lihat tas sekolah yang dipakai Kia tuh
pak… tas nya kan dibuat dari limbah bekas printer pak, kreatif khan?”
“Ah.. yang benar? Bapak lihat ini tidak seperti limbah printer kok… Apa benar
yang dikatakan Bia tadi?” tanya Pak Munir keheranan.
“Benar pak….!!!” jawab Kia, Lita dan Bia kompak.
Nah ini, kotak pensil kami yang diberi Kia juga dibuat dari limbah printer lo
pak… bagus kan? Bisa untuk menyimpan lebih dari sepuluh pensil!” Lita
menjelaskan sambil menunjukkan kotak pensil berwarna hitam dengan hiasan
lukisan bunga warna-warni dibagian depannya.
“Pak Munir janji main kerumah Kia ya… nanti Kia akan kenalkan Pak Munir
dengan Pak Komang dan Pak Rudi, mereka teman-teman ayah yang mengolah
limbah printer” ajak Kia kepada Pak Munir.
Ayah Kia, Pak Komang dan Pak Rudi sudah 5 tahun terakhir mengolah
limbah printer menjadi berbagai barang. Pak Rudi menampung berbagai limbah
printer untuk diolah, sedangkan Pak Komang membuat mesin untuk melebur printer
dan diolah menjadi barang baru yang berguna. Ayah Kia memanfaatkan limbah
printer untuk barang-barang yang unik seperti pot bunga, akuarium, kursi, dan lain
sebagainya.
Beberapa hari kemudian setelah mempelajari teknik mengolah limbah printer,
Pak Munir dan tim mulai memanfaatkan limbah printer yang menumpuk digudang
sekolah untuk diolah menjadi tempat sampah, pot bunga, pot bunga gantung, hiasan
dinding, akuarium serta hidroponik.
“Assalamualaikum Pak Munir…. apakah boleh Kia dan teman-teman
membantu pak?” sapa Kia kepada Pak Munir yang sedang sibuk dihalaman sekolah.
“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh…. Alhamdulillah kalau anak-
anak mau membantu….bisa tolong Pak Munir menyirami bunga yang ada didepan
kelas?” jawab Pak Munir.
“Siap pak……” jawab anak-anak serempak.
Sesaat kemudian tampak Pak Suryono didampingi Bu Yanti sedang
melakukan pengecekan lingkungan sekolah berkenaan dengan persiapan akhir
lomba Adiwiyata.
“Assalamualaikum Pak Munir…..bagaimana kabarnya pak? Alhamdulillah
sekolah kita tampak indah dan asri sekali setelah Pak Munir dan tim melakukan
berbagai perubahan. Ide yang dipilih juga kreatif sekali sekaligus membantu
menyelesaikan masalah limbah printer yang sudah lama menumpuk di gudang
sekolah kita…” ucap Bu Yanti.
Pak Suryono kemudian melanjutkan “Benar sekali yang dikatakan Bu Yanti,
saya berdoa semoga sekolah kita dapat penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata
ya… saya bangga kepada Pak Munir dan teman-teman” kata Pak Suryono sambil
menepuk pundak Pak Munir perlahan.
“Alhamdulillah…persiapan yang dilakukan tim sudah selesai seratus persen
pak, insyaAllah tinggal perawatan saja agar bunga yang ditanam, hidroponik, ikan
serta lainnya dalam kondisi baik. Ini semua dapat saya lakukan tentu saja dengan
dukungan yang baik dari sekolah dan tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih
kepada tiga sahabat trio KLB yang telah memberikan saya ide pak….” jelas Pak
Munir.
Tiba-tiba Pak Munir memanggil kami bertiga yang sedang sibuk menyiram
bunga “Anak-anak bisa kesini sebentar? Nah, ini yang saya maksud trio KLB, yaitu
Kia, Lita dan Bia yang telah memberikan ide terkait pemanfaatan limbah printer”
Bu Yanti menyapa “Alhamdulillah anak-anak hebat, bagaimana kabarnya?
luar biasa sudah memberikan ide untuk lomba adiwiyata sekolah kita ya…Ibu Yanti
dan Pak Suryono mengucapkan terima kasih”
“Iya Bu Yanti dan Pak Suryono, Alhamdulillah kami sehat, kami senang bisa
membantu, kami juga berharap sekolah kita bisa menang dalam lomba Adiwiyata,
Aamiin YRA…..” jawab Kia mewakili teman-temannya.
Dua minggu berlalu, saat yang ditunggu-tunggu tiba yakni pengumuman
pemenang lomba sekolah adiwiyata. Alhamdulillah, Madrasah Ibtidaiah Negeri 1
berhasil menjadi juara satu lomba sekolah Adiwiyata karena memenuhi empat unsur
utama penilaian yakni kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum
berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif; dan pengelolaan
sarana pendukung ramah lingkungan.
“Alhamdulillah sekolah kita menang guys…. sekolah kita merdeka tanpa
sampah plastik… hore….” seru Kia bersama teman-temannya.
“Horeeeeeeeee……” sahut teman-teman Kia.
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Semangat Tazkia, cerpennya menginspirasi generasi muda
Masyalloh…selamat ya. Bagus.
Cerpen yang menarik dan inspiratif bagi pebaca, teruslah berkarya sayang, Semoga Allah beri kemudahan Aamiin YRA
Ceritanya menarik, memanfaatkan limbah. Mari manfaatkan limbah untuk hal bermanfaat dan bernilai lebih. SuksesTazkia.
Masya Allah Tabarokallah
Luar biasa menginspirasi
Bangsa ini membutuhkan anak2 yg peduli dgn lingkungannya, Semangat ya
Bagus… semangat
Masya Allah ❤️ bagus sekali dek 🎉🎉
Peduli lingkungan sejak kecil.. Kereen. Gud job
Masyaallah…bagus sekali memanfaatkan limbah mesin printer yg sdh tdk terpakai…tdk terpikirkan selama ini….
great job Tazkia
Cerpennya menarik, menceritakan tentang peduli lingkungan, sangat baguss👍👍
Keren…👍👍👍🥰
Waah..keren kia. Jadi ikut bangga. Semangat selalu ya 😘
MasyaaaAlloh..Keren Kak Kia dan teman teman 👍🥰😍…
Mantab..Go Green
Sukses selalu buat kia..karyanya bagus..luarr biasa..
Keren, bagus, alur ceritanya juga menarik . 👍
Masya Allah keren Kakak Tazkia, great job👍 ditunggu karya2 berikut nya ya📝
Kecil2 jagoan nich udh pinter nulis cerpen…good job 👍🏻
Bismillah…
Good job kakak kia..
Semangat nak…. Indonesia merdeka tanpa sampah plastik…..
Bismillah..
Good job kakak kia.. ❤❤
Wah, selamat Kia, tulisanmu bagus skali 😃
Cerpennya bagus, kreatif jg..bagus untuk ditiru anak2 lainnya
Good job Kia! Save the earth for better future!
Yey…bagus sekali
Semangat tazkia
Wow… Keren tazkia. Good job anak cantik
Mbak kiaaa…bagus banget ceritanya. Pesannya sampai yaa ke pembaca..semangat truss sayaang cantiikkk
Bagus cerpennya, semoga menginspirasi dan bermanfaat bagi yg sudah membaca 👍🏻
MasyaAllah, tulisannya sangat menginspirasi sekali.
Semangat ya mbak Tazkia ^_^ , semoga semakin terasah kemampuannya.
Masya Allah Kia..bagus.mmm tulisannya mengalir lancar ..semudah bernafas…
Temanya menarik mengajak memanfaatkan limbah…semangatbterus yaa..
Mantap mbak Tazkia,,,
terus berkarya…
Menarik peduli lingkungan sejak dini
Masyallah Bagus sekali semangat tazkia🥰
MasyaAllah… Bagus dan kereeeeen
Semangat anak pintar, ceritanya bangus mengalir. Dan ada pesan yang disampailam dalam cerita nya…. Goodjob KIA ditunggu buku cerpen nya Terbit ya. 😍😍
I like this essay. It’s very interesting. Great Job Kia..
Sangat bagus dan menarik
Semangat anak pintar, ceritanya bangus mengalir. Dan ada pesan yang disampailam dalam cerita nya…. Goodjob KIA ditunggu buku cerpen nya Terbit ya. 😍😍
Semangat Kiaa❤
MasyaaAllah, bagus 👍👍 semangat ya nak. Smoga sukses
Assalamualaikum Tazkia aku nilam dari kls 4E semangat ya membuat cerpen lagi 😇😇🥰🥰
Waalaikumsalam terimakasih ya nilam atas motifasinya 🙏😇🥰
Keren KIA 😍👍
LUAR BIASA NAK… KARYA TULIS YANG SANGAT MENGINSPIRASI. SEMOGA SUKSES SELALU..
Baguss
Cerpen yang bagus, semangat menebar kebaikan ya Tazkia
Inspiratif sekali
Cerpennya bagus…selamat ya sukses selalu Tazkia
Semangat anak pintar, ceritanya bagus menarii, Dan ada pesan positif dalam cerita nya…. Goodjob KIA kami tunggu buku cerpen nya Terbit ya.
Luar biasa semoga suksesss selalu
Alhamdulillah…
Super n berkelas 👍👍👍
Ma’an najah kia…
Sangat menginspirasi.. 👍
Kisah sangat menginspirasi, mari selamatkan bumi, air dan lingkungan kita dari sampah plastik, minimalkan pemakaian plastik, reuse, recycle. Bersama kita bisa..!
Waaahh bisa jadi inspirasi ttg lingkungan .. keren.. semangat.. cayoooo…
Semangat berkarya anak hebat, tiada hari tanpa prestasi. cerpen nya menginspirasi
Masyaallah..hebat Tazkia. Semangat selalu ya dalam berkarya.
Nuwun Sewu cerpennya bagus dan menarik semoga berhasil dan sukses aaamiin 3
Tulisan yang indah, ajakan yang baik, pasti membawa kebaikan. Sukses selalu untukmu nak.
Alkhamdulillah bagus inspiratif jadi penasaran gambar hasil pengolahan limbah seperti apa ya..
Cerpen nya bagus semoga ke depan nya sukses
MasyaAllah… Hebat Nak. Semangat peduli lingkungan
Alhamdulillah…menginspirasi, lanjutkan !
Hebat, bagus sekali karyanya
Menginspirasi kita
Bagus…original bisa di kembangkan oleh anak2
Alhamdulilah….bagus. semangat kakak
Semoga sukses
Ceritanya bagus dan menginspiratif
Luaarr biasa bagus.
saE
KIA…tetap semangat dan lanjut kan
Sangat Bagus. Kembangkan lagi!
Cerpennya luar biasa… Keren dan menginspirasi.
Bagus sekali ceritanya semoga menjadi inspirasi siswa siswi madrasah yang lain
أحسن الأعمال… 👍👍👍
عليك بالحماسة
من أنك حسنت قراءتك القرآن لديك كفاءات كثيرة فيما لا تملكه تلميذات أخرى…
بوركت فيك
dari Pak Munir
Luar biasa, sangat bagus pilihan katanya. Alur ceritanya juga runtut. Terus berkarya ya Nak…
Masya Allah, semangat mbak Tazkia.. Bagus sekali alurnya runtut