Menjaga Lingkungan Sungai
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Post Views: 0
Menjaga Lingkungan Sungai
Karya : Tsaniyya Aisha
Di hari Minggu yang cerah, Toni dan keluarga akan berkemah di dekat
sungai yang ada di pinggir hutan. Saat mereka sampai di sana, mereka kaget dan
tercengang melihat sungai yang begitu kotor. Toni berkata, “Ya ampun, sungai ini
kotor sekali dan penuh dengan sampah plastik dan sampah lainnya!”. Begitu pula
adik Toni juga berkata, “Sudah kotor, bau lagi!”. Akhirnya mereka sepakat saling
membantu dan bekerja sama untuk membersihkan lingkungan sungai tersebut dari
sampah. Mereka memungut sampah di sekitar sungai yang mudah dijangkau dan
berhati-hati agar tidak tergelincir atau terbawa arus sungai. Kami sangat bersyukur
karena saat itu arus sungai tidak terlalu deras.
Saat sedang membersihkan sungai, ada dua orang yang sedang berkemah
di pinggir sungai. Dua orang itu bertanya kepada Toni, “Dik, sedang apa di
sungai ?”, ucap salah satu dari mereka. Toni menjawab, “Saya sedang
membersihkan sungai ini, Kak”, ucap Toni. Salah satu dari mereka itu bertanya
kembali, “Buat apa dibersihkan nanti juga kotor lagi”. Toni kembali menyampaikan
kepada dua orang itu dengan sopan, “Mohon maaf Kak, orang-orang harus
mengetahui pentingnya menjaga sungai di bumi ini, agar tidak ada yang
membuang sampah terutama sampah plastik karena air sungai akan bermuara ke
laut. Sehingga laut juga akan penuh dengan sampah yang akan membahayakan
ekosistem yang ada di laut, selain itu jika sungai penuh sampah akan
menimbulkan banjir, air meluap serta penyakit akan berdatangan.
Kedua orang itu pun kembali bertanya, “Tapi nanti kalau sungainya kotor
lagi bagaimana?”. Toni menjawab, “Kita harus bisa menyadarkan orang-orang
yang sering buang sampah sembarangan, bisa dari hal-hal yang mudah. Misalnya
buang sampah itu di tempat sampah atau memilah sampah nya dan tidak
membuang sampah ke sungai, Kak. Caranya bisa memasang poster tentang
“Pentingnya Tidak Membuang Sampah di Sungai atau Buanglah Sampah pada
Tempatnya” di pinggir sungai atau di tempat yang mudah terbaca oleh
masyarakat”. Kedua orang itu menjawab, “Oh begitu ya Dik, baiklah saya dan
temen saya juga akan ikut membatu untuk memungut sampah di sekitar sungai”.
Toni menjawab, “Baik Kak terima kasih ya sudah bekerja sama dan membantu
menjaga kebersihan di sungai”.
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!