Indonesia Bebas Sampah Plastik di Zaman Teknologi
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Post Views: 0
Indonesia Bebas Sampah Plastik di Zaman Teknologi
Karya : Nayla Fatiha
Di era yang serba canggih ini kita bisa mendapatkan kemudahan akses dalam hal apapun dari bekerja, sekolah dan banyak aktivitas lain yang dipermudah karena adanya teknologi. Namun tahukah kalian jika dengan bertambah canggihnya zaman, kita semakin melupakan lingkungan. Contohnya saja di perkotaan banyak pabrik karena penggunaan mesin maka menghasilkan polusi pula, sama dengan adanya sampah plastik yang disebabkan karena kecanggihan teknologi dan tengah menjadi isu di seluruh dunia karena keberadaannya yang mengancam bumi ini. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang sampah plastik mari kita cari tahu apa itu sampah plastik dan darimana saja sampah plastik ini berasal.
Sampah plastik adalah barang bekas atau sudah tidak terpakai yang materialnya dari plastik dan bersifat tidak bisa terurai, apa sih maksud dari tidak bisa terurai? Tidak bisa terurai adalah dimana material tersebut tidak bisa musnah atau membusuk sendiri dalam waktu yang sangat lama. Lalu dari mana saja sampah plastik ini berasal? Kebanyakan dari limbah rumah tangga, produksi yang mengharuskan adanya kemasan seperti restoran, dan masih banyak lagi. Plastik sendiri memang sangat sering kita jumpai karena harganya murah sehingga menjadi pilihan untuk dijadikan kemasan atau wadah.
Indonesia sendiri menduduki peringkat jauh berada di bawah jika dibandingkan USA, China, dan Jepang menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dilansir oleh kompas.com. ini menunjukkan jika Indonesia mulai menyadari ancaman dari sampah plastik ini. Namun kita jangan terlalu senang dulu karena masih banyak peristiwa alam yang banyak ditimbulkan karena kelalaian manusia yaitu membuang sampah di selokan sampah plastik terutama, karena dapat mengakibatkan pendangkalan dan penyumbatan sehingga dapat menyebabkan air hujan tidak tertampung. Selain itu sampah plastik juga bisa menyebabkan pencemaran tanah dan pencemaran laut, menurut dr. Levinna dilansir skata.info plastik telah membunuh satu juta burung laut, 100.000 mamalia laut, dan juga ikan – ikan yang sudah tidak terhitung lagi berapa banyak yang mati per tahunnya, banyak penyu yg mati karena memakan plastik mereka mengira itu adalah ubur – ubur yakni makanan kesukaan penyu. Lalu apa peran kita sebagai pemuda Indonesia yang cinta negeri ini agar alam kita terselamatkan dari sampah plastik yang membayakan lingkungan ini.
Pertama dari diri sendiri kita harus mulai mengurangi penggunaan plastik contohnya, gunakan totebag atau tas kain untuk wadah belanja apapun dari supermarket hingga pasar. Bawa tempat makan sendiri jika membeli makanan yang berkemasan plastik atau styrofoam selain mengurangi penggunaan, kita juga menjaga kesehatan kita karena styrofoam mengandung bahan kimia yang berbahaya jika terkena makanan sebagai wadahnya. Selain itu kita juga bisa mulai tidak menggunakan sedotan plastik karena banyak sekali yang sudah menjual sedotan stainless steel dimana tidak sekali pakai dan bisa dicuci dan dipakai kembali, dan ramah lingkungan karena membantu mengurangi penggunaan plastik. Kita juga harus membiasakan membuang sampah pada tempatnya terutama sampah yang memiliki 3 warna, karena dengan kita menaruh ke tempat yang benar sampah anorganik / sampah plastik bisa dikelola kembali atau di daur ulang kembali maka dari sekarang perhatikan tempat sampah yang ada di sekitar kita. Warna hijau menandakan sampah yang bisa terurai dan kuning menandakan sampah non organik dimana bisa didaur ulang, dan terakhir warna merah yaitu sampah yang tidak terurai dan tidak bisa di daur ulang.
Peran kita setelah dari diri sendiri kita juga bisa mengajak teman atau orang lain untuk ikut dalam mengurangi sampah plastik. Contohnya, ikut dalam kegiatan kerja bakti di lingkungan sekolah, rumah, ikut dalam kegiatan sosial seperti membersihkan pantai, membersihkan hutan mangrove, dan masih banyak lagi. Mengapa kita harus meluangkan waktu untuk itu semua? Karena jika bukan kita siapa lagi apalagi diusia yang masih muda sudah sepaptutnya giliran kita yang menjaga dan merawat negeri ini. Jika teman atau keluarga masih suka membuang sampah sembarangan ingatkan agar tidak membiasakan diri, memang sepele tapi sangat berpengaruh dalam menjaga alam ini, kita tidak mau kan alam Indonesia yang kaya dan indah ini rusak karena orang – orang yg tidak perduli dan kurang wawasan tentang akibat yang bisa ditimbulkan. Jangan sia – sia kan masa musa kalian jadikan masa – masa ini bermanfaat bagi negeri dan bangsa dan yang pasti bermakna, karena banyak orang ingin menjadi pemuda pemudi lagi.
Berikut tadi adalah gagasan saya menurut tema yang diangkat kali ini walaupun saya sendiri sebenarnya belum bisa mengamalkan seperti yang saya deskripsikan diatas tetapi setidaknya sedikit demi sedikit yang bisa saya lakukan saya lakukan. Karena yang penting adalah bukan seberapa hebat kita namun maukah kita belajar dan sadar dari diri kita sendiri. Terima
kasih telah membaca karya saya, tidak terasa kita sudah di bagian penutup, semoga karya tulis saya ini bermanfaat dan mudah dimengerti banyak orang. Salam pemuda bangsa.
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!