New Normal Bebas Sampah Plastik
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Post Views: 0
New Normal Bebas Sampah Plastik
Karya : Gerrard
Calvin merupakan ketua komunitas sampah plastik di Sekolah Harapan Negeri. Komunitas Sampah Plastik merupakan komunitas yang berbasis di sekolah dan masyarakat sekitar. Tugas komunitas tersebut adalah melakukan ekspedisi ke suatu tempat untuk melakukan pembersihan atau pengolahan sampah sampah plastik menjadi suatu barang yang berguna. Tak jarang mereka juga mengampanyekan untuk mengurangi sampah plastik ketika pentas seni agar mengajak semua siswa untuk mulai mengurangi sampah plastik dan mendaur ulangkan sampah sampah yang ada di sekitar kita.
Suatu hari Calvin dan anggota komunitas sampah plastik sedang mengadakan ekspedisi ke TPA Bantar Gebang. Disana merupakan tempat pembuangan akhir bagi sampah sampah yang selama ini kita buang. Tak heran sampah disitu sangat sangat menumpuk dan membentuk seperti bukit. Lalu Calvin berkata “Wow baunya sangat menyengat sekali sampai sampai aku tidak bisa bernafas” lalu Clara menjawab “Iya lihat sampah sampah ini terus menumpuk tiap harinya tidak bisa dibayangkan bagaimana 50 tahun kedepannya tempat ini kalo masyarakat masih seperti ini juga bisa bisa sudah bisa menjadi gunung sampah”
Lalu mereka melanjutkan ekspedisi mereka dan ternyata di sekitar TPU Bantar Gebang banyak orang orang yang mendaur ulang sampah-sampah menjadi barang kehidupan sehari hari seperti tas, dompet dan lain lain. Namun masih belum bisa mengurangi penumpukan sampah di TPU Bantar Gebang. Namun mereka sangat mengapresiasi masyarakat yang kreatif untuk mengurangi sampah yang ada di bantar gebang dengan melakukan daur ulang. Meskipun pengurangannya belum terlalu signifikan tapi setidaknya ada sedikit pengurangan.
Tiba tiba terbesit di pikiran Calvin untuk membuat suatu projek untuk mengurangi sampah plastik yang ada disekitar lingkungan dan mengurangi banjir. Projek tersebut merupakan 3R atau Reuce Reduce Recycle. Sebenarnya 3R ini sudah lama ada hanya saja Calvin ingin memperkenalkan lebih dalam kepada masyarakat tentang 3R. Dan Calvin juga membuat “Bank Sampah” jadi masyarakat bisa menukarkan sampah harian mereka dengan uang
Calvin berkata bahwa masyarakat sekarang sangat membutuhkan uang untuk kebutuhan sehari hari. Jadi mereka membuat suatu Bank untuk menukarkan sampah dengan uang untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari hari masyarakat sekitar. Dan sampah yang akan diberikan oleh masyarakat akan disalurkan ke industri rumahan atau pabrik untuk di daur ulang menjadi barang sehari hari. Sedangkan dengan 3R masyarakat bisa memilah atau menggunakan lagi sampah sampah yang tidak digunakan untuk membuat barang baru
Lalu mereka melakukan rapat untuk mengenalkan “Bank Sampah” dan 3R kepada masyarakat sekitar namun awal awal mereka mencoba dulu di lingkungan sekolah. Dan hasilnya sangat sangat menakjubkan siswa senang karena mereka bisa mendapat uang tambahan untuk jajan dan sampah harian sekolah jadi berkurang signifikan. Dan juga sistem mengolah sampah dengan metode 3R
Akhirnya setelah itu “Bank Sampah” perlahan sudah mulai besar mulai dari sekitar sekolah, desa, kelurahan sampai kota. Dan tempat penukaran sampah juga berubah dari semula hanya tenda biasa sampai berbentuk sebuah mesin otomatis agar masyarakat semakin mudah untuk menggunakannya. Metode 3R juga bekerja sangat baik dimana akhirnya masyarakat dapat memilih sampah yang bisa digunakan kembali untuk didaur ulang agar tidak menumpuk.
Komunitas Sampah Plastik juga mengampanyekan untuk mengurangi pemakaian barang sekali pakai seperti botol plastik sekali pakai diganti dengan botol plastik yang dapat dipakai kembali penggunaan sedotan plastik sekali pakai diganti dengan penggunaan sedotan besi dan yang terakhir penggunaan plastic belanja di minimarket atau supermarket diganti dengan tas belanja
Calvin berkata “Tidak menyangka bahwa berkat bank sampah dan 3R sampah sekitar jadi menurun drastis dan masyarakat jadi tahu bahwa pentingnya untuk mengubah sampah harian menjadi uang dan menggunakan kembali sampah sampah yang masih bisa di daur ulang, tak sedikit masyarakat yang terbantu dari bank sampah dan 3R ini dan semoga kedepannya bisa menyebar luas di kota kota lainnya”.
Sejak saat itu komunitas sampah plastik di sekolah menjadi besar total ada 100 lebih siswa yang bergabung dengan komunitas tersebut. Clara selaku wakil dari komunitas sampah plastik berkata “Berkat komunitas kami, siswa dan masyarakat jadi mengerti bahwa pentingnya untuk meminimalisir dan mendaur ulang sampah sampah harian menjadi barang yang bisa digunakan sehari hari, kami berharap kedepannya semoga komunitas ini semakin besar dan makin ramai yang akan bergabung”
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Asri Purwanti
riri.asripurwanti@gmail.com
Good
Hindari sampah plastik
Sangat edukatif sekali
Keren, kesadaran untuk menjadi penyelamat lingkungan, dimulai dari mengenali penyebab kerusakan atau gangguan thd lingkungan.
Keren
Abang keren deh.. sukses selalu ya!! Ganbatte!!!
Keren bangett.. kesadaran untuk menyelamatkan lingkungan sekaligus memanfaatkan Sampah Plastik dan mengubahnya menjadi uang melalui Bank Sampah.
Keren
Kerennn banget. Save the earth.
Bagus, inspiratif
Tulisannya sangat menginspirasi. Sampah plastik, memang sudah jadi isu lingkungan sejak lama dan butuh kepedulian kita utk tidak membuang sampah plastik sembarangan. Mulailah mengurangi pemakaian kantong plastik dan sedotan plastik.
Mantapp !
keren YNWA