Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LAPORAN SAMPAH LAUT
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • DOKUMEN
      • FILE
  • GALERI
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • SEDEKAH SAMPAH
      • KOLEKTE SAMPAH
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • COP 27
    • EPPIC
    • EUPHORIA
      • EUPHORIA FAVORIT
      • EUPHORIA 10 BESAR
      • EUPHORIA WINNER
    • EUPHORIA2
      • EUPHORIA#2 10 BESAR
      • EUPHORIA 2 FAVORIT
    • FORMULA
      • FORMULA E1
      • FORMULA E2
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Wamen LHK: 54 Persen Sampah Plastik Terbuang di Lingkungan, Negara Masih Impor Plastik

By tribunnews.com (30 Agustus 2021)

Wamen LHK: 54 Persen Sampah Plastik Terbuang di Lingkungan, Negara Masih Impor Plastik Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Wamen LHK: 54 Persen Sampah Plastik Terbuang di Lingkungan, Negara Masih Impor Plastik
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kesehatan (Wamen LHK), Alue Dohong

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong mengatakan 54 persen dari total sampah plastik masih terbuang di lingkungan atau belum di daur ulang.

Wamen berujar daur ulang plastik pasca konsumsi sebesar 7 persen, dengan 15 persen bahan baku berasal dari impor scrap plastik.

Berdasarkan tonase per bulan dan batas wilayah provinsi, KLHK memperoleh data bahwa 54 persen dari total sampah plastik masih terbuang di lingkungan.

“Daur ulang plastik pasca konsumsi 7 persen, dengan 15 persen bahan baku berasal dari impor scrap plastik. 54 persen dari total sampah plastik masih terbuang di lingkungan atau belum di daur ulang,” kata Alue di webinar yang diselenggarakan Sekolah Sampah Nusantara, Senin (30/8/2021).

Data ini diperoleh dari hasil kajian pemetaan usaha pengumpulan bahan baku daur ulang pelastik dan kertas di Indonesia.

Diketahui pada tanggal 27 Mei 2020 lalu, telah diterbitkan surat keputusan bersama (SKB) antara Menteri LHK, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan dan Kepolisian RI terkait pelaksanaan impor limbah non B3 sebagai bahan baku industri, khususnya kertas dan plastik.

Baca Juga: Mahasiswa UMS Ajak Warga Pilah Sampah dan Terapkan PHBS

Hasil kajian telah berhasil memetakan 1330 bank sampah, 241 industri daur ulang plastik, 52 industri daur ulang kertas yang tersebar di seluruh Indonesia.

Tidak hanya sampah plastik, KLHK juga mencatat laju daur ulang kertas mencapai 13,15 persen, dengan ketersedian bahan daur ulang yang diperoleh dari sampah kertas dalam negeri 50 persen dan impor scrap kertas 50 persen.

Namun 55 persen total sampah kertas masih terbuang di lingkungan atau belum di daur ulang.

Wamen berujar tingginya kebutuhan plastik dan kertas serta keterbatasan bahan baku daur ulang dalam negeri mendorong tingginya impor plastik dan kertas.

Padahal bahan baku industri daur ulang plastik dan kertas banyak tersedia di seluruh Indonesia dalam bentuk sampah yang belum dimanfaatkan dengan benar.

Untuk mendukung penyediaan bahan baku daur ulang dalam negeri, maka pemilahan sampah di sumbernya menurutnya menjadi langkah awal dan utama.

Menurut Alue, salah satu wadah yang efektif dalam melakukan hal ini adalah bank sampah.

“KLHK sangat serius mendorong dan menggarap program pemberdayaan bank sampah, karena bank sampah memegang peran penting dalam edukasi pemilahan sampah di tingkat masyarakat. Sekaligus mendorong penyediaan bahan baku industri daur ulang khususnya plastik dan kertas,” ujarnya. 

Baca Juga: Warga di Asahan Setop Buang Sampah Sembarangan Gegara ‘Ada yang Kesurupan’

Artikel ini telah tayang di https://www.tribunnews.com dengan judul “Wamen LHK: 54 Persen Sampah Plastik Terbuang di Lingkungan, Negara Masih Impor Plastik”,

Klik untuk baca: https://www.tribunnews.com/nasional/2021/08/30/wamen-lhk-54-persen-sampah-plastik-terbuang-di-lingkungan-negara-masih-impor-plastik

By tribunnews.com

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

0
Post Views: 360

Berita Terbaru

  • plastic wasteGlobal Plastics Treaty: A Monumental Opportunity to Achieve the SDGsDecember 8, 2023 - 09:28
  • sampah plastikSampah Plastik Minuman Ringan Paling Banyak Ditemukan di Enam KotaDecember 7, 2023 - 10:38
  • kelola sampahTPAS Regional Dibangun di Lebak, Akan Kelola Sampah se-Banten Jadi EnergiDecember 6, 2023 - 11:51
  • plastic wasteMultinational company transformed plastic waste into an eco-friendly health centerDecember 5, 2023 - 15:12
  • sungai kotorSiap Beraksi di Cisadane, Neon Moon II Didesain untuk Sungai-sungai Kotor di DuniaDecember 5, 2023 - 15:07

Artikel Inovasi & Berita Terpopuler

  • pot dari botol plastik Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas, Unik dan Sangat ... posted on July 1, 2022
  • Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia posted on July 3, 2022
  • Dampak Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Laut : Manusia Jangan ... posted on August 2, 2021
  • Warna-warni Tempat Sampah Ada Artinya, Tahukah? posted on July 3, 2022
  • sampah sembarangan Sanksi Pidana Buang Sampah Sembarangan posted on January 19, 2023
  • meja kursi dari sampah plastik Bisnis Baru di Bali, Meja dan Kursi dari Bahan Sampah ... posted on November 12, 2020
  • bersih-bersih sampah Saat Ratusan Ribu Warga dan Aparat Turun ke Jalan Bersih-bersih ... posted on February 21, 2023
  • Sebegini Parah Ternyata Masalah Sampah Plastik di Indonesia posted on July 3, 2022

Events Calendar

No event found!

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariattknpsl@gmail.com

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

HALAMAN

  • Tentang Kami
  • Sampah Laut
  • Berita
  • Pojok Inovasi
  • Pariwisata
  • Kontak Kami

CAMPAIGN

  • Bank Sampah
  • Pilah Sampah Dari Rumah
  • Kode Etik Sampah Plastik

ASET

  • Dokumen
  • Regulasi
  • Galeri
  • Stakeholder

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah

INSTITUSI TERKAIT

0
Post Views: 0
Jakarta Darurat Sampah, ITF yang Tertunda Mendesak DirealisasikanJakarta Darurat SampahMangrove Pesisir Surabaya Terlilit 200 Kg Sampah PlastikMangrove Pesisir Surabaya Terlilit 200 Kg Sampah Plastik
Scroll to top

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.