Olah Limbah Popok Bekas Jadi Kertas dan Media Tanaman Hias
sampahlaut.id – Seiring perkembangan jaman, popok bayi sekali pakai sudah menjadi kebutuhan dasar sebagian besar ibu muda di Indonesia. Penggunaannya yang praktis, mudah, dan relatif murah membuat popularitas popok sekali pakai meningkat tajam menggantikan popok kain yang dulu masih menjadi pilihan utama. Begitu pula dengan pembalut wanita yang menjadi andalan remaja putri dan wanita di masa datang bulannya.
Produsen berlomba-lomba memunculkan inovasi dalam menciptakan produk dengan berbagai keunggulannya masing-masing. Misalnya dengan penggunaan plester antibocor, ukuran yang lebih tipis, permukaan yang lebih lembut, sampai motif dan warna yang semakin menarik. Disamping pemakaiannya yang efisien karena mampu meresapkan cairan dan dapat langsung dibuang, popok bayi dan pembalut wanita sekali pakai ini memunculkan problematika baru yang cukup serius.
Kementerian Kesehatan RI mencatat angka usia balita (bayi dibawah umur lima tahun) mencapai 22 juta jiwa pada tahun 2020. Bila seorang balita menggunakan setidaknya 3-5 popok dalam sehari, diestimasikan akan ada 66-110 juta popok sekali pakai (pospak) bekas yang dibuang tiap harinya. Sedangkan, European Ecolabel memperkirakan seumur hidupnya seorang wanita akan menggunakan 10.000-15.000 buah pembalut.
Berdasarkan data World Bank pada tahun 2018, limbah pospak di Indonesia mencapai 21% dari total timbulan sampah per tahun. Begitu banyaknya jumlah limbah pospak yang dikembalikan ke lingkungan setiap harinya, padahal limbah ini membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terdegradasi. Diperkirakan butuh waktu 450-500 tahun untuk limbah pospak dapat terurai secara sempurna di alam. Dengan kata lain, semua pembalut yang digunakan seorang wanita dari awal masa pubertasnya sampai menopause dan semua popok yang digunakannya saat bayi akan lebih lama ada di bumi ini daripada usia hidup orang itu sendiri.
Baca Juga : Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Oleh PLN Bangka
Pengolahan limbah pospak memiliki tantangan tersendiri karena mengandung plastik, fiber, dan bahan penyerap polimer, serta cairan air seni dan darah menstruasi yang dapat berpotensi menyebarkan bakteri patogen jika tidak diolah dengan benar. Tantangan ini tidak menghalangi Pandji Prawisudha dan Archie Satya Nugroho dalam berinovasi merancang teknologi terbaik untuk mengolah limbah pospak.
Bersama dengan perusahaan yang didirikannya – PT GOL (Guna Olah Limbah) di Bandung, mereka menemukan metode untuk mengolah limbah pospak yang aman menjadi produk baru. “PT Guna Olah Limbah merupakan perusahaan teknologi pengolahan limbah berbasis riset, antara lain dengan menerapkan teknologi pirolisis dan hidrotermal.”, papar Sitti Mauludy Khairina yang akrab disapa Ririn pada wawancara 21 Juli 2021 silam.
Ririn bergabung dengan Pandji dan Archie di PT GOL pada tahun 2020 sebagai asisten eksekutif yang mendukung proses riset Pandji dan Archie, bertanggung jawab dalam kegiatan administratif, dan menjalin jejaring dengan client PT GOL.
Ririn menjelaskan bahwa limbah pospak yang diterima oleh PT GOL akan diolah dengan mesin hidrotermal. Teknologi tersebut menggunakan proses bertekanan dan bersuhu tinggi menyerupai prinsip pada panci presto sehingga dapat mematikan bakteri patogen. Mesin ini dapat memisahkan material fiber dan plastik yang terdapat pada pospak. Bahan fiber tersebut nantinya akan dicetak menjadi produk baru. Mesin hidrotermal juga dapat digunakan untuk mengolah sampah organik, seperti sampah yang berasal dari pasar.
Mesin Hidrotermal di PT GOL
[https://golimbah.com/]
Selanjutnya, material fiber yang telah terpisah dari plastik pada pospak akan dicetak menjadi berbagai macam produk baru seperti kertas daur ulang dan media tanam untuk tanaman hias. Adapun untuk material plastiknya akan diolah lagi dengan pirolisis.
Prinsip teknologi pirolisis ini adalah pemanasan tanpa adanya oksigen dengan suhu yang tinggi, sehingga plastik akan terurai menjadi zat cair sebagai bahan bakar minyak. Pada dasarnya mesin pirolisis dapat mengolah berbagai jenis sampah plastik menjadi bahan bakar minyak, namun pada saat ini PT GOL lebih berfokus pada pengolahan, plastik dari pospak, plastik multilayer, dan plastik yang tidak bernilai ekonomis.
Fiber siap cetak yang telah dipisahkan dari limbah pospak dengan mesin hidrotermal [Dokumentasi Dianisti Saraswati]
Hasil pengolahan limbah pospak di PT GOL lainnya yakni berupa media tanam. Media tanam ini diklaim dapat menjadi sebagai reservoir untuk mencukupi kebutuhan air tanaman, sehingga tanaman akan mendapat akses terhadap oksigen yang memadai.
Baca Juga : BIOMIRU : Sumber Energi Ramah Lingkungan Pengolah Sampah Organik
Kertas daur ulang dan media tanam dari limbah pospak
[https://golimbah.com/]
Saat ini PT GOL belum dapat menerima limbah pospak dari masyarakat secara langsung. “Untuk pengolahan limbah pospak ini kami bekerjasama dengan PT Softex Indonesia, client kami, yang merupakan produsen pospak. PT Softex Indonesia telah menyediakan drop-off point di beberapa lokasi di Kota Bandung, antara lain di Paris van Java, Paskal Hyper Square 23, RS Limijati dan Galenia Daycare. Masyarakat dipersilakan meletakkan limbah pospaknya di drop-off point yang telah tersedia.”, papar Ririn.
Untuk masyarakat di luar Kota Bandung, masih banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai bentuk kontribusi terhadap pengurangan limbah pospak. Ada alternatif lain yang lebih ramah lingkungan yang dapat menjadi pengganti pospak dan pembalut sekali pakai, misalnya dengan kembali menggunakan popok kain (cloth diaper/clodi) dan pembalut kain (menstrual pad).
Walaupun popok dan pembalut kain tidak sepraktis pospak karena perlu dicuci dan dijemur, namun penggunaan popok kain jauh lebih baik karena dapat mengurangi timbulan sampah pospak ke lingkungan. Selain itu para wanita juga dapat mencoba menstrual cup sebagai pengganti pembalut. Menstrual cup terbukti dapat menampung darah menstruasi dalam jumlah yang lebih besar, mengurangi iritasi dari zat kimia yang terkandung pada pembalut, dan dapat digunakan berulang-ulang tanpa menghasilkan limbah dalam jumlah besar.
Sumber
https://golimbah.com/olahan-popok-bekas/
http://ppid.kemkes.go.id/uploads/img_60e3c13edba9f.pdf
https://globalplasticaction.org/wp-content/uploads/NPAP-Indonesia-Multistakeholder-Action-Plan_April-2020.pdf
https://ec.europa.eu/environment/ecolabel/documents/NetworkToolkit_ AbsorbentHygieneProducts_June.docx
https://www.healthline.com/health/womens-health/menstrual-cup
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!