Sepanjang 2018-2020, kebocoran sampah ke laut turun 15 persen
Nelayan beraktivitas di dekat tumpukan sampah yang berserakan di Pantai Sukaraja, Bandar Lampung, Lampung, Kamis (9/12/2021). Cuaca ekstrem yang melanda perairan pesisir Lampung semingu terakhir menyebabkan sampah plastik, kayu, dan bambu terdampar di pesisir pantai akibat terbawa gelombng laut sehingga mencemari kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Ardiansyah/hp.
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyatakan, sepanjang 2018-2020 jumlah kebocoran sampah ke laut menurun sebesar 15,3 persen.
“Dalam dua tahun ini angka sudah kita hitung dan simulasikan, bahwa in general (secara umum) kita sudah bisa mengurangi 15,3 persen masuknya sampah ke laut,” kata Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rofi Alhanif dalam webinar “Marine Debris: Challenges, Responses, Innovations, Solutions and Opportunities” di Jakarta, Selasa.
Rofi menyebut capaian 15 persen dalam dua tahun memang masih jauh dari target pengurangan sampah laut hingga 70 persen pada 2025 mendatang.Terlebih, kebocoran sampah plastik yang utama masih bersumber dari darat.
“Targetnya memang ambisius tapi harus dikejar semampu kita. Saya yakin kalau kita lakukan aksi serentak bagaimana kurangi sampah, insya Allah bisa kita capai,” imbuhnya.
Indonesia menargetkan pengurangan sampah laut hingga 70 persen pada 2025 sebagaimana target yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut.
Baca Juga: Anak Difabel Kumpulkan Sampah Plastik
Setidaknya ada lima Rencana Aksi Nasional (RAN) untuk mewujudkan target tersebut, antara lain gerakan nasional untuk meningkatkan kesadaran pemangku kepentingan; pengelolaan sampah di darat; pengelolaan sampah di wilayah pesisir dan laut; mekanisme pendanaan, penguatan kelembagaan, pengawasan dan regulasi; serta penelitian dan pengembangan.
“Kita saat ini baru di sisi hulu, soal bagaimana menangani sampah. Tetapi kita lupa bahwa kita lupa sampah yang datang jauh lebih besar. Ibarat bak mandi, kita hanya kosongkan dengan gayung kecil, tapi airnya tetap masuk dengan jumlah lebih besar. Tetap saja sampahnya meluber. Maka selain menangani dan mengurangi juga harus menutup sumber sampah yang masuk ke laut,” katanya.
Kepala Sub Bidang Barang dan Kemasan Direktorat Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ujang Solihin Sidik mengatakan berdasarkan total sampah laut Indonesia mencapai hampir 1,2 juta ton per tahun.
Namun, angka Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut di lapangan mencatat jumlahnya maksimal mencapai 500an ribu ton.
“Ini masih banyak juga. Tapi dari 2018 hingga 2020, sudah terjadi penurunan 15,3 persen sampah laut dari hasil hitungan dan simulasi yang dilakukan tim pelaksana dari 56 aktivitas rencana aksi yang ada di Perpres 83/2018. Targetnya masih panjang,” kata Ujang.
Baca Juga: 6 Lokasi Kawasan Percontohan Bebas Sampah Mulai Bersih dan Kesadaran Masyarakat Meningkat
Artikel ini telah tayang di https://www.antaranews.com dengan judul “Sepanjang 2018-2020, kebocoran sampah ke laut turun 15 persen”,
Klik untuk baca: https://www.antaranews.com/berita/2584273/sepanjang-2018-2020-kebocoran-sampah-ke-laut-turun-15-persen
By antaranews.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!