Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • Latar Belakang
    • Struktur Organisasi
    • KELOMPOK KERJA
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • BERITA
    • BERITA
    • NEWSLETTER
  • REGULASI
  • DOKUMEN
    • DOKUMEN
    • FILE
  • KNOWLEDGE
  • GALERI
  • EVENTS
    • COP 27
    • EPPIC
    • EUPHORIA
      • EUPHORIA FAVORIT
      • EUPHORIA 10 BESAR
      • EUPHORIA WINNER
    • EUPHORIA2
      • EUPHORIA#2 10 BESAR
      • EUPHORIA 2 FAVORIT
    • FORMULA
      • FORMULA E1
      • FORMULA E2
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • Monitoring and Assessment
      • Global Commitments and Actions
  • PROGRAM
    • SEDEKAH SAMPAH
    • KOLEKTE SAMPAH
    • LABUAN BAJO
  • LAPORAN SAMPAH LAUT
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Petualangan Lila di Bawah Laut

Karya : Kalyana Langit Senja

Pada suatu hari ada seorang anak perempuan bernama Lila sedang berlibur di pantai bersama orang tuanya. Lila berumur delapan tahun. Lila adalah anak yang ceria. Dia menyukai hewan-hewan laut. Hari itu pantai lumayan sepi.

Lila memakai baju renang dengan ekor duyung dan duduk bermain air di pinggir laut. Sementara itu orang tuanya menggelar karpet di tempat yang teduh dan menyiapkan makanan untuk piknik.

Lama-kelamaan Lila merasa bosan. Lila kesulitan bergerak dengan ekor duyungnya, apalagi tidak ada yang mengajaknya bermain. Lila pun melepas ekor duyungnya dan hanya mengenakan baju renang biasa. Kemudian Lila melihat sebuah kerang kecil di dekat kakinya.

Dia mendapat ide untuk mengumpulkan kerang. Dia memutuskan untuk mencari kerang-kerang kecil di dalam gua yang agak jauh dari tempat piknik orang tuanya.

Ketika mengumpulkan kerang, Lila merasa haus dan ingin minum. Saat berjalan keluar gua, Lila melihat ada satu kerang yang paling berkilau di antara yang lain. Lila mengambil dan mendekatkan kerang itu ke matanya. Muncul sinar dari kerang itu! Karena kaget, Lila menjatuhkan kerangnya.

Saat hendak mengambil kerang itu, tangannya mengambang. Lila bingung. Dia melihat sekeliling, ternyata dia telah berubah menjadi putri duyung di laut! Dia punya ekor yang sangat mirip dengan baju renang yang dibawanya tadi.

Dari tadi Lila menahan nafas. “Sebentar lagi aku harus mengambil nafas, bagaimana ini?” pikirnya. Lila sudah tidak kuat lagi menahan nafas. Secara refleks Lila mengambil nafas. Namun hidungnya tidak kemasukan air. Dia mencoba mengambil nafas dan membuangnya lagi.

Ternyata dia bisa bernafas di dalam air. Lila bertanya-tanya apakah dia menggunakan insang seperti ikan. Lila memperhatikan pemandangan laut. Ternyata keadaan di laut tidak sesuai yang dipikirkannya. Yang dia bayangkan adalah laut yang bersih dan hewan-hewan laut ada dimana- mana.

Contohnya, ikan pari, ikan badut, gurita, lumba-lumba dan lain-lain. Namun di laut ini hanya sedikit hewan yang terlihat. Sebaliknya sampah plastik ada di mana-mana. Ada botol plastik, kantong plastik, tutup botol, sedotan, masker, dan bungkus jajanan. Karena merasa jijik,

Lila berusaha mencari jalan keluar. Dia mulai berenang menjauh.

Lila bertemu seekor penyu. Ada kantong plastik melayang-layang di samping penyu tersebut. Hewan itu perlahan-lahan membuka mulutnya. Lila sadar bahwa penyu itu akan memakan kantong plastik. Dengan cepat Lila mengambil kantong plastiknya. “Aduh … kasihan sekali,” pikir Lila. “Penyu itu mungkin mengira kantong plastik ini adalah ubur-ubur.”

Saat Lila akan mengelusnya, penyu itu segera menjauh ketakutan. Tiba-tiba sekeliling Lila menjadi gelap. Perasaan Lila tak enak. Dia sudah membayangkan hal aneh-aneh seperti mitos- mitos monster laut besar. Lila merasakan ada benda besar turun menuju dasar laut.

Oh, tidak! Ada kapal hendak menangkap ikan menggunakan pukat harimau. Lila menyaksikan beberapa ikan kecil terperangkap jaring. Ini bahaya! Lila harus segera menjauh. Karena terburu-buru dan ketakutan, Lila tidak memperhatikan jalan di depan.

Dia tidak sengaja menubruk segerombolan ikan yang sedang lewat. Lila meminta ikan-ikan itu menolongnya. Dengan berombong-rombong para ikan membawa Lila ke dalam gua dan menyuruhnya sembunyi. Rombongan ikan itu pun menyelamatkan diri. Lila meringkuk di dalam gua tersebut, menunggu pukat terangkat, hingga tertidur.

Kemudian Lila merasakan sedikit angin dan mendengar suara kicauan burung dari kejauhan. Sesuatu yang keras mengganjal di bagian belakang tubuhnya. Saat Lila meraba, dia menemukan kerang. Sekelilingnya kering dan siripnya hilang. Ternyata dia sudah kembali ke pantai tempatnya bermain tadi.

Lila mengambil kerang berkilau yang tadi dia temukan. Lila mendengar ibunya memanggilnya. “Lila … ayo makan,” kata ibu.

Sambil makan, Lila menceritakan petualangannya tadi. Namun orang tuanya tidak percaya. Sesudah kenyang, Lila kembali ke pantai sekali lagi. Di kejauhan dia seperti melihat penyu dan teringat pengalamannya. Lila mengucapkan selamat tinggal pada hewan tersebut. Lila sadar bahwa tanpa bantuan manusia hewan tidak bisa menyelamatkan diri sendiri.

Ayahnya memanggil, “Ayo pulang, Lila! ini sudah sore, loh.”

Dalam perjalanan pulang Lila berjanji akan mulai mengurangi penggunaan plastik di rumahnya.

5 replies
  1. Intan
    Intan says:
    November 16, 2022 at 17:16

    🤩🤩🤩🤩🤩

    Reply
  2. Audi
    Audi says:
    November 16, 2022 at 18:58

    Langit, keren banget ceritanya!! Suka sekali dengan ide Lila menjadi putri duyung beneran dan melihat banyak sampah di dalam laut. Baguuss

    Reply
  3. Qurina Azizah
    Qurina Azizah says:
    November 17, 2022 at 10:22

    Goodluck sayangku

    Reply
  4. Edo
    Edo says:
    November 18, 2022 at 06:17

    Wow…keren kak ceritanya
    Good job anak cantik!!

    Reply
  5. Ines
    Ines says:
    November 18, 2022 at 10:19

    Keren kak ceritanya, semangaaat terus ya kakak langit

    Reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

+72
Post Views: 471

Berita Terbaru

  • global plastic pollutionUN Talks on Treaty to End Global Plastic Pollution Open in ParisMay 30, 2023 - 10:47
  • pengelolaan sampahInovasi Pengelolaan Sampah Terpadu Kalurahan Ambarketawang Sleman DiapresiasiMay 30, 2023 - 10:41
  • sampah setinggi atapPedagang Pasar Kemiri Muka Tak Tahan Lagi Lihat Sampah Setinggi Atap di TPS, Ancam Buang ke Kantor DLHK DepokMay 30, 2023 - 10:34
  • convert wasteKaduna: Students Learn How To Convert Waste To WealthMay 29, 2023 - 11:13
  • sampah kertasDaur Ulang Sampah Kertas Jadi Produk Bernilai JualMay 29, 2023 - 11:07

Artikel Inovasi & Berita Terpopuler

  • Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia posted on July 3, 2022
  • Begini Proses Daur Ulang Sampah yang Bisa Dilakukan dari Rumah posted on July 3, 2022
  • Dampak Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Laut : Manusia Jangan ... posted on August 2, 2021
  • Warna-warni Tempat Sampah Ada Artinya, Tahukah? posted on July 3, 2022
  • Mengenal Jenis Sampah yang Perlu Waktu Lama untuk Hancur posted on July 1, 2022
  • pot dari botol plastik Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas, Unik dan Sangat ... posted on July 1, 2022
  • Pengertian Bank Sampah, Manfaat, dan 5 Contohnya posted on June 30, 2022
  • Sebegini Parah Ternyata Masalah Sampah Plastik di Indonesia posted on July 3, 2022

Events Calendar

No event found!

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariattknpsl@gmail.com

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

HALAMAN

  • Tentang Kami
  • Sampah Laut
  • Berita
  • Pojok Inovasi
  • Pariwisata
  • Kontak Kami

CAMPAIGN

  • Bank Sampah
  • Pilah Sampah Dari Rumah
  • Kode Etik Sampah Plastik

ASET

  • Dokumen
  • Regulasi
  • Galeri
  • Stakeholder

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah

INSTITUSI TERKAIT

0
Post Views: 0
Setitik Bakti Untuk LautkuPetualangan Koru
Scroll to top

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.