Belum Terlambat, Lea
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Post Views: 0
Belum Terlambat, Lea
Karya : Quinsha Sammy Al Huda
“Hei Lea, jangan membuang sampah sembarangan!” teriak seorang anak kecil yang sedang duduk bermain istana pasir.
Lea, gadis berumur empat belas tahun dengan rambut pendek tergerai itu menoleh ke arah sumber suara. Matanya menatap sinis orang yang baru saja meneriaki dirinya, Eva. Eva adalah seorang anak kecil yang baru saja menginjak umur sebelas tahun, dia adalah tetangga Lea.
Tanpa berkata sepatah kata pun, Lea berjalan pergi meninggalkan Eva dengan langkah kaki tanpa dosa setelah meninggalkan bungkus bekas permennya di atas pasir pantai. Eva hanya bisa terdiam, Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan jika Lea masih saja membuang sampah-sampah ke laut.
Sore hari, dengan disiram cahaya matahari kemerah-merahan yang sedang menunggu waktu melintas untuk kemudian jatuh di bawah lautan yang dalam. Lea berjalan di sekitar pantai, matanya tertuju pada Eva dan Juni yang sedang merakit sesuatu dari beberapa sampah dan kerang di samping mereka.
“Apa yang sedang mereka lakukan dengan sampah-sampah tidak berguna itu?” ucap Lea lirih. Eva yang menyadari kedatangan Lea menyapa dengan riang, “Hai Lea, kami sedang mendaur ulang sampah menjadi barang baru yang cantik. Mari kita buat bersama!”
Lea menggeleng kemudian tetap melanjutkan aktivitasnya. Juni dengan kesal berbicara kepada Eva, “Mengapa engkau tidak lelah menasihati si tua keras kepala itu?” ucapnya. Eva kebingungan kemudian ia tertawa, “Karena Lea adalah bagian dari kita, Lea juga termasuk dalam orang-orang yang bisa menyelamatkan lingkungan penuh sampah ini dengan kesadaran kecil dari dalam dirinya,” ucap Eva dengan mantap. Juni masih tidak percaya dengan pemikiran cerdas dan tak kenal menyerah yang dimiliki teman kecilnya itu.
Lea menghitung, dalam sehari Eva dapat mengajaknya untuk melakukan aktivitas seperti mendaur ulang barang, memungut sampah di sekitar pantai, dan lebih banyak hal lain yang membuat Lea kewalahan untuk menolak.
Sudah tiga hari yang lalu Lea merasa kesal karena Eva tak henti menasihatinya. Entah karena sebab apa, Eva tampak berhenti menemui dan mengajak Lea untuk mengikuti aktivitasnya.
“Sekarang aku dapat hidup dengan tenang tanpa gangguan Eva,” pikir Lea.
Pagi hari yang cerah, Lea mengambil sebuah majalah yang tergeletak di atas meja. Lea dengan cepat membuka halaman awal majalah.
“Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada tahun 2020 wilayah lautan Indonesia sudah tercemar oleh sekitar 1.772,7 gram sampah per meter persegi. J
enis sampah yang paling banyak ditemukan adalah sampah plastik, dengan bobot seberat 627,80 gram per meter persegi. Jumlah itu memiliki proporsi 35,4% dari total sampah di laut Indonesia pada 2020.” Lea menutup majalah itu dengan cepat. Dia merasakan ada sesuatu yang janggal. Dia menentang dengan keras isi hatinya. Dia melempar majalah itu sembarangan.
Siang hari yang terik, Lea berdiri di depan toko menunggu ibunya berbelanja keperluan dapur. Secara kebetulan, selembar kertas terbang di hadapannya dan berhenti tepat di dekat kakinya. Dengan pelahan Lea mengangkat dan membaca kertas tersebut dengan nyaring.
“Setidaknya ada 267 spesies di seluruh dunia yang telah terkena bahaya dari sampah plastik, meliputi 84% penyu laut dan 43% mamalia laut. Maka dari itu, untuk menjaga kelangsungan hidup para hewan, buanglah sampahmu pada tempatnya!” Lea tertegun, membayangkan para penyu yang terkena bahaya karena sampah- sampah yang sering dibuang ke laut.
Lea tersadar saat terasa guncangan kecil di bahunya, sang ibu menatapnya dengan heran. Lea bergegas bangkit dan mengikuti langkah kaki ibunya pulang ke rumah. Matahari sudah berganti dengan bulan, bintang-bintang mulai tergantung di langit malam. Lea duduk di sofa ruang tamunya menonton televisi, ia mengganti saluran televisinya.
Tampak seorang penyiar berita telah membacakan beritanya. Lea mendengarkan dengan saksama.
“Kondisi terumbu karang di dunia makin kritis akibat krisis alam. Dalam studi terbaru yang dipublikasikan Nature Sustainability edisi 6 Desember 2021, terumbu karang di sebelah barat Samudra Hindia bisa punah dalam 50 tahun mendatang akibat pemanasan global dan penangkapan ikan yang masif.
Dari Seychelles hingga Delagoa di perairan Mozambik dan Afrika Selatan, terumbu karang diperkirakan lenyap pada 2070. Dalam penelitian tersebut terungkap semakin banyak terumbu karang yang mengalami pemutihan (bleaching) akibat suhu air yang menghangat,” ucap sang pembawa berita.
Lea terdiam, kembali merenung sembari mendengar nyanyian iklan deterjen. Dia menatap kosong langit-langit ruangan, dengan keras mencoba melawan egonya. Lea berjalan kembali ke dalam kamarnya, menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur yang lembut. Malam itu Lea benar-benar tidak bisa tidur dengan pikiran yang memenuhi seluruh sudut ruangan.
Lea menyapa pagi hari dengan suram, wajahnya tampak seperti orang tak tidur seribu tahun. Dia semakin pusing saat memikirkan setiap perbuatannya yang menyebabkan laut tercemar, tertegun membayangkan hewan dan terumbu karang di dasar laut menjadi sengsara karena sampah yang dia buang sembarangan.
Dia berjalan keluar rumah. Saat hendak membuang plastik makanannya di tempat sampah, terlihat kertas koran yang terbuka di dalam tempat sampah tersebut bertuliskan, “Sampah plastik di laut tidaklah terurai. Sampah plastik dapat berbahaya bagi kesehatan manusia lewat rantai makanan.
Ketika hewan-hewan laut memakan sampah plastik, manusia turut terancam karena sebagian makanan yang dikonsumsi berasal dari laut. Racun yang ada pada sampah plastik dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, terganggunya sistem kekebalan tubuh dan perkembangan anak, hingga cacat lahir.”
Lea menatap lembaran koran tersebut. Dia berpikir bahwa perbuatan buruknya juga akan kembali kepada dirinya sendiri.
Lea mencari-cari Eva di sekitar pantai, tempat gadis kecil itu selalu berada untuk bermain. Dia berlari menghampiri Eva yang sedang mengumpulkan cangkang kerang, terengah-engah menghembuskan nafasnya. Eva menatapnya dengan heran, “Ada apa Lea?” tanyanya.
“Maafkan perlakuanku padamu yang semena-mena selama ini, aku juga tak mengindahkan ucapanmu untuk menjaga lingkungan. Bodoh sekali diriku ini,” ucapnya dengan rasa penyesalan.
Eva menggelengkan kepalanya, “Oh, jangan meminta maaf kepadaku, Lea. Aku akan senang jika kau mengungkapkan rasa penyesalanmu dengan mulai menerapkan kebiasaan hidup minim sampah,” ucapnya dengan bijak.
Hari demi hari sikap Lea semakin baik, ia dengan senang hati memunguti sampah-sampah di laut dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang dapat digunakan kembali.
Dia menjadi pribadi yang lebih baik dan peduli dengan kondisi lingkungan sekitar, bahkan Lea, Eva dan teman-teman lain sudah mulai memberi arahan untuk warga sekitar yang masih memiliki kebiasaan buruk. Meskipun memang banyak penolakan, tetapi juga sudah banyak yang menerima dengan lapang dada.
Eva dan Juni memandangi punggung gadis berambut pendek itu. Juni tertawa, fakta bahwa kesadaran yang Lea dapatkan adalah akal-akalannya dengan Eva. Mereka mengirim berbagai macam informasi mengenai dampak buruk sampah plastik bagi kehidupan di dasar laut untuk Lea, Juni bahkan mengira bahwa gadis keras kepala itu tidak akan luluh dengan hal seperti itu.
Mereka berlarian kejar-mengejar dengan ombak, tertawa bersama. Lea duduk di atas hamparan pasir yang lembut menatap matahari tenggelam dan berharap jika esok hari kondisi laut semakin membaik.
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Mantap habis bestie
Makasih bude
indahnya bila sampah ditangani dengan benar
RT 2 Dusun Kalang Desa Kalen Kec. Dlanggu sedang merintis iuran kas RT dengan cara menyetorkan sampah plastik ke petugas RT. Mulai Bulan Des 2022 tiap tanggal 1.
Nice posting.
Setujuuuu
Mantaaap….
baguss…
Alur ceritanya menarik
Bahasanya asyik
Lanjutkan menulis kakak cantik 😘😘🥰
Tulisan yang bagus. Memang sejak dini harus sudah ditanamkan sikap untuk mwnghargai lingkungan. Minimal anak tidak membuang sampah sembarangan.
Bila dia sudah dewasa dia akan tahu dengan sendirinya tentang arti penting lingkungan bagi umat manusia.
Semoga tulisan ini berguna bagi penulis itu sendiri, pembaca maupun berbagai fihak yang berhubungan dengan lingkungan hidup.
Terus berkarya semoga selalu sukses.
Aamiin.
Proses itu mahal dan jangan pernah berhenti belajar terutama bagaimana menjaga lingkungan alam.sekitr kita
Bagus dan bisa untuk ditindak lanjuti
Keren 👍👍
Tulisan yg sangat mengedukasi buat anak anak sekarang, semoga bisa menginspirasi bagi kalangan anak muda yang lain .
Semangat queen
joooossss Gandos
Ayo teman teman semuanya dukung juga saya dengan cara vote Dhimas Rakananda dewabhrata 😊 semangat queen👍🏼
Semangat terus cantikkkk…..
Siipp,
Indah memang jika sampah bisa di kelola dengan baik 😊
Bagus ceritanya….
Lanjutkan…. SEMANGAT 💪
Bagus
spirit. nothing forbids cleanliness
Sukses selalu….keren critanya….semangat berkarya…..
Mantapsss
Bagus banget🙏
mengedukasi masyarakat
Mantap
Semangat untuk terus menulis
Tulisan ini bisa mewakili banyak suara
Sangat bagus, peduli lingkungan saya sangat mendukung ini, gasss untuk kebaikan lingkungan..
Keren lhoooo….. sampah memang masih menjadi momokbdi negeri kita
Sebenarnya di manage dengan benar akan mendapatkan peluang ….
Semangat
Peduli lingkungan adalah sebuah modal generasi muda untuk berpatisipasi langsung merubah tatanan lingkungan bangsa ini ke arah yang lebih baik dan hidup lebih sehat
Kapan lagi peduli ke lingkungan, kalau tidak sekarang dan lingkungan yang nyaman adalah warisan untuk anak cucu kita
Perlu adanya inovasi daur ulang sampah yang variatif serta manfaat utk kita semua,,
Semangat mbk queen 🔥🔥🔥💪💪💪
Nice post
Keren banget siii
Kereennnn… Bingit
kereen!!
spirt queen
Belajar disiplin memperlakukan sampah dengan bijak dari diri sendiri… tindakan memilah sampah dari rumah sangatlah diperlukan… jika berhasil maka yg terbuang adalah yg benar2 sampah yg sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi…
Karena selama ini yg terjadi kebanyakan masih memindahkan sampah dr rumah ke TPA, ada yg ke sungai, rawa2, saluran air juga ke laut…
Berfikir pintas, Penting rmh bersih, tapi membuat lingkungan lain gantian yg kotor..
kerennn
80% orang memandang sampah sebagai sesuatu yang menjijikan,,, 20% orang yang tau dan bisa mengelolah sampah akan menjadi cuan,,,
Saya sangat mendukung ini. Semangaaaatttt 👍
Menulisnya sudah bagus dan mewakili remaja yang gemar berliterasi. Tema berbudaya lingkungan sangatlah luar biasa untuk dijadikan focus discussion.
Asekk
Mari kita tsngsni sampah mulai dari kita pribadi kluarga teman nsobat
sampah memang menadi sesuatu yang gak diperhatikan meskipun mempunyai dampak yang besar , namun dengan pemgelolaan yag benar akan menjadikan sampah bermanfaat . lanjut gass
Tetep semangat
Keren
Semoga makin banyak manusia yg sadar akan lingkungan sekitar, senantiasa menjaga untuk kelestarian alam, menjadi generasi penerus bangsa yg lebih baik..
Luar biasa …tulisan yg mengedukasi.
Saya sangat menyukai nya. Semangat terus utk menghasilkan hal2 yg positif.
semangat queen
Menarik 👍..teruslah berkarya
Luar Biasa…
Mantap
Tanpa komen , like saja
Sampah memang kotor tapi akan indah jika ditangan orang yang tepat .
Karya yang indah semoga sukses selalu 😊
Jika ada 1 orang yang memperjuanagkan indonesia aku lah orangnya
Hebat bingit
good
Rahmatan Lil Alamiin
Good job Kakak Quen🙏🥰
Karyanya buaguss, semangat dekk
Semoga bermanfaat dan semakin sukses Pak … Bisa dan pasti bisa .Semangat
Bagus sekali. Sip.
Semangat ya nak
Sukses
Baguss. . . Semangat quen
Lanjutkan sesuai prosedur yang benar
Mantap
Keren lanjut kan
Terus belajar sampai mahir menulis
Pinter dek
Tetaplah jaga lingkungan kita dengan membuang sampah pada tempatnya … Sampah bukan warisan anak cucu kita .
Maju terus pantang mundur
Karya tulisan yang indah … Semoga bisa mengetuk hati semua orang yang membaca untuk selalu menjaga lingkungan kita .
Tema yang menarik …good job
Masuk bosSss, blm sempat baca,…
Yg penting masuk dulu…
Sekilas pokoknya ini hal positif
Nulis jeneng ae salah aku,
yg betul :
SAIKHU RAKHMAD H.
Mantappp karya yang bagus , tetap semangat .
Mantaapp
Mantap
Bagus
Pinter nduk
Tetep semangat
Kerennn
Sangat bagus
Karya bagus. Cintai lingkungan alam semesta agar kebaikan dr alam bs bermanfaat utk semua mahluk hidupNYa.. semangat kakak…👍
Nice
Sukses teruss…
Pasangan Puan dan Erick tohir adalah yang sempurna..
Keren… sukses sllu dlm mewujudkan karya baru.