Ubah Laut Via Youtube
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Post Views: 0
Ubah Laut Via Youtube
Karya : Nirina Yuanita Salsabila
“Lama banget sih! Gadis ngeselin deh!” Kata Ayu dengan cemberut.
Ayu yang berparas cantik jelita yang memiliki rambut sepundak, ia sedang tolah-toleh mencari temannya yang bernama Gadis. Ayu sangat kebingungan karena hampir terlambat. Namun, Gadis tak kunjung datang.
Terlalu lama menunggu, akhirnya Ayu meninggalkan Gadis dan langsung cepat-cepat pergi ke sekolah. Tiba-tiba saat di tengah perjalanan Ayu dikejutkan oleh suara keras dan tepukan.
“BAAA,” teriak seseorang dari belakang, hampir membuat Ayu shock dan bukunya terjatuh berserakan.
“Gadis, jangan ngagetin dong, jantungan nih.”
Wajah cemberut Ayu yang menunjukan kekesalannya terhadap sahabatnya itu.
”Hehe, iya iya maaf,” dengan cengengesan dan menggaruk kepalanya Gadis meminta maaf terhadap Ayu sambil mengambil buku-buku yang terjatuh.
“Udah, dari pada kamu cemberut mulu mending kita lanjut jalan deh udah mau telat nih.”
Gadis adalah sahabat kecil Ayu yang mempunyai paras eksotis warna kulitnya coklat namun manis jika dilihat, matanya yang coklat cantik nan indah, rambut yang panjang terurai, tak heran Ayu dan Gadis bagai pinang dibelah dua. Mereka sangat akrab.
Kringg… kring… bel sekolah telah berbunyi tanda kegiatan sekolah akan dimulai. Sampai di lorong, mereka berpisah.
“Kita bertemu di gerbang sekolah nanti,” pesan Ayu kepada
Gadis.
Seusai sekolah, Ayu menunggu gadis di depan gerbang
sekolah. Mereka akan pergi ke cafe untuk menikmati sore yang
indah. Ala-ala anak senja. Sesampainya di cafe mereka berdua langsung memesan minuan yang mereka inginkan. Mereka berdua memesan green tea latte.
Lalu mereka memilih tempat duduk yang lumayan sepi dekat jendela yang sangat besar. Mereka dapat melihat langit yang cerah, tak lama kemudian pesanan datang, Ayu dan Gadis pun langsung meminum green tea latte dengan nikmat. Ketika mereka sedang ngobrol santai, tiba-tiba dikagetkan oleh berita di televisi.
“Berita hari ini, dikabarkan telah rusak ekosistem laut dari beberapa pesisir Indonesia karena banyaknya limbah-limbah sampah pabrik dan plastik. Ikan-ikan di Indonesia terancam punah karena rusaknya ekosistem laut yang membuat banyak ikan yang ada dilaut perlahan mati satu persatu. Para penyelam banyak menemukan ikan yang terlilit sampah plastik dan sebagainya sampai penyelam harus membantu mereka agar dapat bergerak lagi. Indonesia mengasilkan jutaan ton sampah setiap tahun nya. Membuat ekosistem bumi menjadi buruk.” Penyiar membacakan berita.
“Apaka ini yang kita inginkan untuk kebebasan ekosistem laut?” tanya Ayu pada Gadis.
“Tidak.” Jawab Gadis.
“Lihat dan dengar beritanya sedih banget, kasian juga sama ikan-ikan yang tinggal di laut, tak terbayang gimana rasanya jadi mereka,” Ayu mengiba sedih.
“Udah Yu, mulai sekarang dari diri kita dulu untuk berusaha berbenah, mulai membuang sampah pada tempatnya, mengkapanyekan kebersihan, dan galang donasi,” jawab Gadis yang berusaha untuk menghibur Ayu.
“Ayo kita minum lagi green tea latte, biar suasana hati kita menjadi lebih baik,” ajak Gadis.
Setelah itu mereka pulang bersama, karena Orang tua Ayu sedang keluar kota. Maka, hari ini Ayu menginap di rumah Gadis. Mereka berencana esok hari pergi ke pantai.
***
Sesuai yang mereka bicarakan tadi malam bahwa Gadis dan Ayu akan ke pantai. Mereka mempersiapkan diri dan barang yang akan dibawa ke pantai. Gadis dan Ayu siap berangkat dengan mengendarai sepeda motor. Mereka berangkat berdua saja.
“Dis, ini bener-bener indah banget ya,” Ayu mengekspresikan rasa senang dengan mata yang terbuka lebar karena terpesona oleh keindahan alam tersebut.
“Iya memang indah banget Yu, yok kita turun biar kita bisa main,” ajak Gadis penuh semangat.
Akhirnya mereka berdua menuju ke pinggir laut. Laut yang biru suara yang membuat tenang dan pasir yang sangat nyaman saat diinjak, keindahan alam yang selalu dinantikan oleh Ayu sekarang berada dihadapan nya.
”Dis, ayo buruan aku pengen mainan dengan airnya keliatan segar,” teriak Ayu kepada gadis dengan melambai dan bersemangat karena tidak sabar ingin menikmati dan menyatu dengan alam sekitar.
Mereka berlari lari dan bermain hingga ke arah timur, namun saat sedang bermain main di tepi pantai, Ayu melihat seekor hewan yang sepertinya susah untuk berenang.
“Dis, ini ada penyu yang kelilit sampah kasian dia, cepetan ayo dibantu,” pinta Ayu dengan tergesa-gesa.
“Iya sabar ya, ayo kita saling berusaha melepaskan lilitan sampah ini,” jawab Gadis dengan bijak. Dengan hati-hati mereka membantu melepaskan jeratan sampah di tubuh penyu. Setelah penyu itu bebas dari lilitan sampah Ayu dan Gadis langsung melepaskan penyu itu ke laut.
Ayu dan gadis menemukan banyak tumpukan sampah plastik di timur pantai.
“Mungkin itu juga salah satu penyebab penyu tadi terlilit sampah,” kata Gadis.
“Padahal di sebelah barat terlihat bersih, ini mengapa ada sampah begitu banya.” Keluh Ayu.
“Yu, mumpung kita di sini kita harus bantu membersihkan sampah, biar kita dan warga pantai lebih menikmati keindahan laut, Kita minta bantuan dari orang sekitar dan penjaga pantai aja gimana Yu?” sambil menepuk pundak Ayu, Gadis mengungkapkan idenya.
“Setuju, tapi aku juga mau laut di tempat lain juga terbebas sampah gimana kita dapat memberi tahu orang diluar sana agar lebih menjaga laut,” Ayu sangat bingung karena Ayu tidak ingin pantai lain memiliki tumpukan sampah karena dapat merusak habitat dilaut.
“Aku ada ide Yu, gimana kalo saat kita membersihkan sampah kita bikin vlog dan upload vlog itu di Youtube.”
“Ide bagus kalo gitu ayo cepat laksanakan misi kita,” ajak
Gadis.
Tanpa bertele-tele, mereka langsung melaksanakan misi mereka untuk membersikan sampah di pantai itu dan membuat vlog untuk memberi tahu masyarakat agar lebih menjaga habitat laut.
Mereka berpencar untuk mecari sukarelawan membantu mereka membersihkan tumpukan sampah. Tak berselang lama mereka mendapatkan sukarelawan tersebut dan langsung menjalankan tugas masing-masing dan membawa sekantong karung untuk wadah sampah.
Dengan bersuka ria mereka membersihkan tepi pantai, ada yang mengambil sampah dan ada juga yang dokumentasi untuk diupload ke youtube, tak terasa sudah sore dan mereka telah tuntas melaksanakan tugas mereka dan telah terkumpul banyak sekali
sampah. Ayu dan gadis sangat senang dengan adanya bantuan tersebut mereka berterima kasih dan berfoto untuk mengenang masa masa ini.
Saat pantai mulai sepi Ayu dan Gadis duduk di pinggir pantai untuk menikamati senja yang begitu indah dipandang.
”Dis kita berhasil, semoga saja dengan adanya kegiatan kita kayak gini dapat membantu ekosistem yang ada di laut, seneng banget ada juga yang mau membantu kita,” kata Ayu dengan wajah semringah.
Mereka berdua menikmati keindahan pantai dan mengedit vidio dan segera menggaploud kegiatan mereka yang diberi judul Ubah Laut Via Youtube ke youtube dan medsos lainnya.
***
“Vidio kita yang kemaren trending Yu, lihat!” Gadis menunjukan hpnya ke Ayu.
Ayu terekejut mereka sangat senang, vidio mereka trending nomor 1 di youtube dan dari vidio tersebut dapat menginspirasi jutaan agar lebih sadar pentingnya menjaga ekosistem laut. Mereka sangat bahagia karena dari vidio tersebut dapat mengubah dunia, walaupun dengan hal sekecil membersihkan sampah di laut.
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
ASET
SISTEM
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
kere
keren*
Bagus
Hallo
Menginspirasi banget ❤️keep it up!
oke
♥️♥️♥️♥️
Samgat menginspirasi… terimakasih untuk tulisan yang bagus
Cerita oke trs maju MBK Yuan semangat
Bismillah
Semoga sesuai asa & menjadi jembatan pencapaian berikutnya
Tetap semangat, berkreasi positif membangun dan menjaga negeri
Baarakallahu lii walakum
Semangatt kak
GG
Mantap
semangattt
👍🏿👍🏿good
keren kakk