Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LAPORAN SAMPAH LAUT
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • DOKUMEN
      • FILE
  • GALERI
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • SEDEKAH SAMPAH
      • KOLEKTE SAMPAH
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • COP 27
    • EPPIC
    • EUPHORIA
      • EUPHORIA FAVORIT
      • EUPHORIA 10 BESAR
      • EUPHORIA WINNER
    • EUPHORIA2
      • EUPHORIA#2 10 BESAR
      • EUPHORIA 2 FAVORIT
    • FORMULA
      • FORMULA E1
      • FORMULA E2
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Takjub! Korsel Daur Ulang Sampah Plastik 943.000 Ton/ Tahun

cnbcindonesia.com (11 Januari, 2023)

sampah plastik

Foto: Tumpukan Sampah di Kolong Tol Wiyoto Wiyono (CNBC Indonesia/ Tri Susilo). ©2023 cnbcindonesia.com (cnbcindonesia.com)

Jakarta, CNBC Indonesia – Korea Selatan adalah salah satu negera yang sukses mengelola sampah plastik. Sepanjang 2021, Negeri Ginseng ini ternyata sudah mendaur ulang 943.000 ton sampah plastik.

Semua dilakukan dengan sistem Extender Producer Responsibility (EPR).Dikutip dari OECD, Extended Producer Responsibility (EPR) adalah pendekatan kebijakan lingkungan di mana tanggung jawab produsen atas suatu produk diperluas hingga tahap pasca-konsumen dari siklus hidup suatu produk.

Kebijakan EPR ditandai dengan pengalihan tanggung jawab, secara fisik dan/atau ekonomi baik seluruhnya atau sebagian. Kemudian, EPR juga mencakup pemberian insentif kepada produsen untuk mempertimbangkan pertimbangan lingkungan saat merancang produknya.

OECD menilai Korea Selatan menjadi salah satu contoh kasus yang cukup efektif dalam penerapan EPR. Selain Korea Selatan, ada pula negara-negara yang menerapkan ini a.l. Belgia, Kanada, dan Chili.

Director of Daejeon Green Environment Center Prof. Yong-Chul Jang mengungkapkan system EPR sudah diterapkan sejak tahun 1990-an. Saat itu, Korea memulai dari EPR untuk produk kemasan plastik, popok bayi dan program lainnya.

Kemudian baru pada 2003, Korea Selatan melakukan adaptasi EPR. Adaptasi tersebut mencakup produk seperti botol kaca, kemasan kaleng metal dan barang elektronik.

Baca Juga: Jaga Kota Wisata Bersih, Yogyakarta Bakal Denda Pembuang Sampah Anorganik Sembarangan

“EPR sudah berjalan 40 tahun lamanya. Tetapi, kebijakan itu baru berjalan efektif dan menunjukkan perubahan signifikan sejak 2003,” kata Yong-Chul dalam Indonesia-Korea Cooperation: Synergizing a Path Towards a Circular Economy, dikutip Kamis (11/1/2023).

Menurutnya, EPR sangat sukses bahkan di tahun pertamanya karena industri recycling menunjukkan peningkatan pada akhir 1990. Bahkan, saat ini, daur ulang EPR sudah mencakup polyvinyl chloride (PVC), PET bottle, polystyrene paper (PSP), plastic container, single use vinyl gloves, dan lain sebagainya.

Saat ini, lebih dari 80% produk berbahan plastik sudah didaur ulang melalui sistem ini di Korea. Menurut Yong-Chul, EPR harus juga didukung oleh seluruh masyarakat agar sistemnya bisa berjalan dengan baik. Dalam hal ini, konsumen atau masyarakat harus memilah sampahnya.

“EPR adalah kebijakan daur ulang. ini bukan hanya sekadar solusi, tapi konsumer juga harus memastikan bisa memilah dan menggunakan produk daur ulang,” katanya.

Dia menambahkan produser juga harus menggunakan produk yang ramah lingkungan. “Jika tidak, sistem daur ulang tidak akan bekerja. EPR memang merupakan salah satu solusi, tapi ada sistem pendukung lainnya.”

Baca Juga: Has Zero Waste Scotland delivered the goods?

Setelah menerapkan EPR bertahun lamanya, dia mengungkapkan hal yang penting agar EPR bisa bekerja dengan baik adalah pemerintah harus membuat mandatory legal framework atau landasan hukum. Kemudian, pemerintah harus memiliki target kebijakan yang jelas, manajemen sampah plastik yang terintegrasi, serta partisipasi dan tanggung jawab yang aktif dari stakeholders.

Tidak kalah penting, kata Yong-Chul, semua data harus ditampilkan di publik untuk transparansi. Dia menyarankan agar data-datanya tersedia di website untuk melihat efektivitas EPR.

Yong-Chul melihat Indonesia bisa mengadaptasi sistem ini, melihat sampah laut di wilayah Jakarta cukup tinggi yakni 20.000 ton per tahun, dan di beberapa wilayah mungkin sampah lautnya mencapai 8.000 ton per tahun.

“Indonesia juga memiliki plastic liquid dan plastic pollution yang cukup parah. Mengapa kita menghadapi plastic pollution? karena ekonomi kita bergantung pada industri plastik. Saat ini banyak negara yang sedang berusaha untuk mengatasi masalah ini,” paparnya.

Artikel ini telah tayang di https://cnbcindonesia.com/ dengan judul “Takjub! Korsel Daur Ulang Sampah Plastik 943.000 Ton/ Tahun”,

Klik untuk baca: https://www.cnbcindonesia.com/news/20230111192253-4-404781/takjub-korsel-daur-ulang-sampah-plastik-943000-ton–tahun

By cnbcindonesia.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sungai kotor

Siap Beraksi di Cisadane, Neon Moon II Didesain untuk Sungai-sungai Kotor di Dunia

0 Comments
/
December 5, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/12/2.jpg 479 720 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-12-05 15:07:342023-12-05 15:07:34Siap Beraksi di Cisadane, Neon Moon II Didesain untuk Sungai-sungai Kotor di Dunia
sampah plastik

Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

0 Comments
/
December 5, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/12/1-2.jpg 500 750 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-12-05 15:03:172023-12-05 15:03:17Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali
plastic crisis

The global plastic crisis and how to tackle its growing hazards

0 Comments
/
December 4, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/12/WhatsApp-Image-2023-12-04-at-07.08.56.jpeg 612 1085 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-12-04 11:26:452023-12-04 11:26:45The global plastic crisis and how to tackle its growing hazards
pengelolaan sampah

Kampanye Pengelolaan Sampah, DLH Makassar Gelar Eco Fest 2023

0 Comments
/
December 4, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/12/2-1.jpeg 337 589 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-12-04 11:18:282023-12-04 11:18:28Kampanye Pengelolaan Sampah, DLH Makassar Gelar Eco Fest 2023
Page 1 of 340123›»
0
Post Views: 2,520

Berita Terbaru

  • plastic wasteGlobal Plastics Treaty: A Monumental Opportunity to Achieve the SDGsDecember 8, 2023 - 09:28
  • sampah plastikSampah Plastik Minuman Ringan Paling Banyak Ditemukan di Enam KotaDecember 7, 2023 - 10:38
  • kelola sampahTPAS Regional Dibangun di Lebak, Akan Kelola Sampah se-Banten Jadi EnergiDecember 6, 2023 - 11:51
  • plastic wasteMultinational company transformed plastic waste into an eco-friendly health centerDecember 5, 2023 - 15:12
  • sungai kotorSiap Beraksi di Cisadane, Neon Moon II Didesain untuk Sungai-sungai Kotor di DuniaDecember 5, 2023 - 15:07

Artikel Inovasi & Berita Terpopuler

  • pot dari botol plastik Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas, Unik dan Sangat ... posted on July 1, 2022
  • Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia posted on July 3, 2022
  • Dampak Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Laut : Manusia Jangan ... posted on August 2, 2021
  • Warna-warni Tempat Sampah Ada Artinya, Tahukah? posted on July 3, 2022
  • sampah sembarangan Sanksi Pidana Buang Sampah Sembarangan posted on January 19, 2023
  • meja kursi dari sampah plastik Bisnis Baru di Bali, Meja dan Kursi dari Bahan Sampah ... posted on November 12, 2020
  • bersih-bersih sampah Saat Ratusan Ribu Warga dan Aparat Turun ke Jalan Bersih-bersih ... posted on February 21, 2023
  • Sebegini Parah Ternyata Masalah Sampah Plastik di Indonesia posted on July 3, 2022

Events Calendar

No event found!

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariattknpsl@gmail.com

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

HALAMAN

  • Tentang Kami
  • Sampah Laut
  • Berita
  • Pojok Inovasi
  • Pariwisata
  • Kontak Kami

CAMPAIGN

  • Bank Sampah
  • Pilah Sampah Dari Rumah
  • Kode Etik Sampah Plastik

ASET

  • Dokumen
  • Regulasi
  • Galeri
  • Stakeholder

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah

INSTITUSI TERKAIT

0
Post Views: 0
Jaga Kota Wisata Bersih, Yogyakarta Bakal Denda Pembuang Sampah Anorganik S...denda sampahfood wasteFood waste is a big problem. These small changes can help
Scroll to top

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.