Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • Latar Belakang
    • Struktur Organisasi
    • KELOMPOK KERJA
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • BERITA
    • BERITA
    • NEWSLETTER
  • REGULASI
  • DOKUMEN
    • DOKUMEN
    • FILE
  • KNOWLEDGE
  • GALERI
  • EVENTS
    • COP 27
    • EPPIC
    • EUPHORIA
      • EUPHORIA FAVORIT
      • EUPHORIA 10 BESAR
      • EUPHORIA WINNER
    • EUPHORIA2
      • EUPHORIA#2 10 BESAR
      • EUPHORIA 2 FAVORIT
    • FORMULA
      • FORMULA E1
      • FORMULA E2
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • Monitoring and Assessment
      • Global Commitments and Actions
  • PROGRAM
    • SEDEKAH SAMPAH
    • KOLEKTE SAMPAH
    • LABUAN BAJO
  • LAPORAN SAMPAH LAUT
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Pemuda Banyuwangi Raup Cuan Lewat Sampah Melalui Budi Daya Maggot

detik.com (15 Maret, 2023)

sampah maggot

Pemuda Banyuwangi cuan dengan budi daya maggot (Foto: Dok. Humas Pemkab Banyuwangi). ©2023 detik.com (detik.com)

Banyuwangi – Berangkat dari rasa kesal atas banyaknya sampah yang mengganggu ketika memancing di sungai, membuat anak-anak muda ini berkecimpung dalam pengelolaan sampah. Sekelompok anak muda dari Desa/Kecamatan Siliragung, Banyuwangi ini mengelola tak kurang dari 500 kilogram sampah organik tiap harinya.

Mereka adalah Dirga, Sundariyanto, Kacung, Kamdan, Ari, dan Taukhid. Mereka mengelola sampah organik yang diambil dari warung, tengkulak buah, dan sisa-sisa hajatan di rumah warga. Per hari sampah yang bisa diambil bisa sampai 500 kilogram atau setengah ton.

Sampah organik dimanfaatkan untuk budidaya maggot atau larva lalat tentara hitam (Black Soldier Fly/BSF). Sampah organik yang telah difermentasi selama dua minggu dijadikan maggot fresh dan kering. Maggot di pasaran sangat diminati sebagai pakan ternak berprotein tinggi.

“Produksi rata-rata mencapai 1 kuintal per minggu. Harga jual Rp 7000 per kilogram untuk maggot fresh dan Rp 15 000 tiap kemasan untuk maggot kering,” ujar Sundariyanto.

Baca Juga: Penanganan Sampah Plastik di Bali: Banyak Produsen Abai Terapkan EPR, Apa Itu?

“Permintaan maggot kering cukup banyak. Kami rutin memasok ke Bali dan Bandung,” katanya.

Sundariyanto menjelaskan usaha yang dikelola bersama teman-temannya itu dimulai pada 2018 lalu. Mereka mendirikan Pega Indonesia, akronim Pemuda Etan Gladag (pemuda timur jembatan) karena lokasi pengelolaan sampah mereka berada di sisi timur jembatan desa setempat.

“Kita dulu suka nongkrong di dekat jembatan, sekaligus hobi memancing. Setiap ke sungai, kita kalau mancing sering dapat sampah. Akhirnya tercetus membikin usaha pengolahan sampah ini. Didukung oleh banyak pihak, Alhamdulillah bisa berjalan sampai sekarang,” ujar Sundariyanto.

Kini mereka juga melakukan pemilahan sampah dari sumbernya dengan melibatkan warga desa setempat. Mereka melakukan sosialisasi hingga memberikan kotak sampah kepada warga di Desa Pesanggaran dan Siliragung.

Baca Juga: Minimising Landfill Waste: What Can We Do?

“Dulu suka nongkrong, sekarang kita semua aktif mengelola sampah. Keluarga juga ikut terlibat di usaha pengelolaan sampah ini,” kata Sundariyanto.

Tidak hanya maggot mereka juga menjadikan sampah untuk dijadikan pupuk organik. “Kita lakukan pemilahan sesuai jenisnya. Lalu sampah organik kita diolah menjadi berbagai produk seperti pupuk organik cair (POC), pupuk organik padat (POP), dan insektisida pengusir lalat buah,” lanjut Sundariyanto.

Sundariyanto menyebut pupuk organik dan maggot hasil produksi mereka, saat ini sudah menjadi langganan banyak petani, baik lokal maupun luar daerah. Permintaan pupuk organik cair mencapai 100 liter per bulan, dengan harga Rp 5000/ liter.

“Kami utamakan permintaan petani lokal. Karena misi kami bukan semata-mata profit, namun juga memberikan manfaat kepada warga sekitar. Untuk petani tak jarang kita kasih gratis POC, sekaligus kampanye pertanian organik,” tandasnya.

Artikel ini telah tayang di https://detik.com/ dengan judul “Pemuda Banyuwangi Raup Cuan Lewat Sampah Melalui Budi Daya Maggot”,

Klik untuk baca: https://www.detik.com/jatim/wisata/d-6620597/kalender-even-lamongan-maret-haul-agung-sunan-drajad-hingga-pawai-ogoh-ogoh

By detik.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

pengelolaan sampah

BRI Peduli ‘Sulap’ Pasar Rogojampi Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah

0 Comments
/
March 27, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/03/1-6.jpg 427 720 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-03-27 12:59:152023-03-27 12:59:15BRI Peduli ‘Sulap’ Pasar Rogojampi Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah
sampah plastik

CFD di Bulan Ramadan, Sampah Plastik Berkurang di Jalan Sudirman-Thamrin

0 Comments
/
March 27, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/03/11-2.jpg 405 720 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-03-27 12:54:312023-03-27 12:54:31CFD di Bulan Ramadan, Sampah Plastik Berkurang di Jalan Sudirman-Thamrin
waste management

Waste management solutions must include people and technology, say experts

0 Comments
/
March 24, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/03/3-8.jpg 394 700 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-03-24 13:38:322023-03-24 13:38:32Waste management solutions must include people and technology, say experts
pembersih sampah plastik

Khayalan Marsha Siagian Ada Kapal Pembersih Sampah Plastik dari Lautan Jadi Kenyataan

0 Comments
/
March 24, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/03/marsha-1.jpg 393 700 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-03-24 13:33:072023-03-24 13:33:07Khayalan Marsha Siagian Ada Kapal Pembersih Sampah Plastik dari Lautan Jadi Kenyataan
Page 1 of 227123›»
0
Post Views: 343

Berita Terbaru

  • waste compostNYC proposing mandatory yard waste compost programMarch 28, 2023 - 12:09
  • sampah dikelolaBisa Jadi Inspirasi, di Banyuwangi Sampah Dikelola Jadi Pengganti Bahan Bakar Gas AlamMarch 28, 2023 - 12:02
  • ton sampahBogor Kekurangan Armada, Sehari Kirim 900 Ton Sampah ke GalugaMarch 28, 2023 - 11:54
  • E-waste disposalE-waste disposal likely to go up 18%March 27, 2023 - 13:06
  • pengelolaan sampahBRI Peduli ‘Sulap’ Pasar Rogojampi Jadi Percontohan Pengelolaan SampahMarch 27, 2023 - 12:59

Artikel Inovasi & Berita Terpopuler

  • Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia posted on July 3, 2022
  • Dampak Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Laut : Manusia Jangan ... posted on August 2, 2021
  • pot dari botol plastik Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas, Unik dan Sangat ... posted on July 1, 2022
  • Warna-warni Tempat Sampah Ada Artinya, Tahukah? posted on July 3, 2022
  • Begini Proses Daur Ulang Sampah yang Bisa Dilakukan dari Rumah posted on July 3, 2022
  • Mengenal Jenis Sampah yang Perlu Waktu Lama untuk Hancur posted on July 1, 2022
  • Sebegini Parah Ternyata Masalah Sampah Plastik di Indonesia posted on July 3, 2022
  • Makin Mengerikan, Tiap Tahun 1.000 Penyu Mati akibat Sampah Plastik posted on July 3, 2022

Events Calendar

No event found!

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariattknpsl@gmail.com

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

HALAMAN

  • Tentang Kami
  • Sampah Laut
  • Berita
  • Pojok Inovasi
  • Pariwisata
  • Kontak Kami

CAMPAIGN

  • Bank Sampah
  • Pilah Sampah Dari Rumah
  • Kode Etik Sampah Plastik

ASET

  • Dokumen
  • Regulasi
  • Galeri
  • Stakeholder

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah

INSTITUSI TERKAIT

0
Post Views: 0
Penanganan Sampah Plastik di Bali: Banyak Produsen Abai Terapkan EPR, Apa I...sampah plastikwaste educatorsNew tool for waste educators
Scroll to top

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.