Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • Latar Belakang
    • Struktur Organisasi
    • KELOMPOK KERJA
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • BERITA
    • BERITA
    • NEWSLETTER
  • REGULASI
  • DOKUMEN
    • DOKUMEN
    • FILE
  • KNOWLEDGE
  • GALERI
  • EVENTS
    • COP 27
    • EPPIC
    • EUPHORIA
      • EUPHORIA FAVORIT
      • EUPHORIA 10 BESAR
      • EUPHORIA WINNER
    • EUPHORIA2
      • EUPHORIA#2 10 BESAR
      • EUPHORIA 2 FAVORIT
    • FORMULA
      • FORMULA E1
      • FORMULA E2
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • Monitoring and Assessment
      • Global Commitments and Actions
  • PROGRAM
    • SEDEKAH SAMPAH
    • KOLEKTE SAMPAH
    • LABUAN BAJO
  • LAPORAN SAMPAH LAUT
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Sampah di RI Makin Menggunung, Apa Solusinya?

finance.detik.com (16 Maret, 2023)

sampah RI

Foto: Andhika Prasetia/detikcom. (AP/Pavel Golovkin). ©2023 finance.detik.com (finance.detik.com)

Jakarta – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat skor Indeks Kinerja Pengelolaan Sampah (IKPS) di Indonesia tercatat sebesar 50,25 poin pada 2022. Nilai tersebut mengalami kenaikan 0,38% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 50,06 poin.

Melihat trennya, skor IKPS cenderung berfluktuasi selama empat tahun terakhir. Skor IKPS Indonesia pada 2022 tertinggi pada rentang 2019-2022. Data itu juga mengungkapkan, Indonesia mencatatkan jumlah sampah yang dikelola sebesar 14,03 juta ton pada 2022. Khusus Jakarta, memproduksi 8.000 ton sampah setiap hari.

Pertumbuhan volume sampah yang tak seimbang dengan kemampuan pemerintah mengolah sampah telah membuat masalah persampahan menjadi semakin pelik untuk diatasi. Ke depan, metode olah sampah kota-kota besar di Indonesia seharusnya bertumpu pada teknologi yang mampu mereduksi secara optimal volume timbulan dan tumpukan sampah tersebut.

“Kita harus mengakui, pengelolaan sampah di Indonesia memang belum sesuai harapan. Timbulan dan volume sampah, terutama di kota-kota besar di Indonesia, setiap tahun terus bertambah. Celakanya, pertumbuhan volume sampah itu tidak sebanding dengan kemampuan pemerintah mereduksinya,” kata Ketua Umum INSWA (Perkumpulan Persampahan Indonesia, Indonesia Solid Waste Association) Guntur Sitorus, Kamis (16/3/2023).

Guntur Sitorus mengatakan, pengelolaan dan pengolahan sampah tidak bisa dilakukan dengan sembarangan dan setengah hati. “Kota-kota besar, terutama Jakarta, sudah darurat sampah, nggak bisa lagi main-main dengan urusan sampah ini,” katanya.

Baca Juga: Pertama di Dunia, Jepang Bakal Gelar Kompetisi Pungut Sampah Skala Internasional

Menurut dia, penanganan sampah sesungguhnya mencakup lima tahap, mulai tahap pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir.

“Kalau bicara dari proses ini, ada satu tahap yaitu pengolahan dan pemrosesan akhir itu yang sangat krusial. Pada tahap ini, kita membutuhkan teknologi yang tepat untuk bisa mereduksi sampah secara signifikan. Maksudnya, kita harus mampu mereduksi paling sedikit 85 persen dari total sampah, sehingga residunya tinggal 15 persen. Saya selalu mengatakan, teknologi yang digunakan harus mampu mereduksi minimal residu tinggal 15 persen. Cita-citanya memang harusnya seperti itu, intinya sampah harus musnah. Tapi dalam kenyataan banyak kota yang belum melakukan hal itu,” kata Guntur Sitorus.

Nyatanya, timbulan dan timbunan sampah di kota-kota besar masih saja semakin banyak. Ini menjadi bukti bahwa pengelolaan sampah di sana belum memadai, dan pengolahan sampah juga belum maksimal. “Timbunan sampah dari tahun ke tahun terus bertambah, sementara kemampuan pemerintah dan pemerintah daerah tidak secepat peningkatan volume sampah. Baik dari sisi pendanaan, dari sisi sumberdaya manusia, juga tentunya kemampuan teknis lainnya, termasuk teknologi,” kata Sitorus.

Baca Juga: New tool for waste educators

Ia mengingatkan, Undang-undang No.18 Tahun 2008 mengamanatkan, pengelolaan sampah harus dilakukan secara sistematis, berkesinambungan dan menyeluruh melalui pengurangan dan penanganan sampah. “Artinya, harus dilakukan pengolahan sampah yang maksimal. Pengolahan sampah yang seperti ini tentunya harus mengacu pada penggunaan teknologi yang tepat dan efektif. Intinya, teknologi itu harus bisa mereduksi sampah secara signifikan, hitung-hitungan saya harus bisa sampai 85 persen, dengan menyisakan sedikit saja,” kata Guntur Sitorus.

Guntur mengingatkan, teknologi RDF yang saat ini cukup banyak digunakan, sejatinya merupakan teknologi yang memeroses secara mekanis yang juga mereduksi sampah, paling banyak hanya 50 sampai 60 persen. Jadi masih menyisakan sampah dalam jumlah yang cukup banyak,” katanya.

Menurut dia, dilihat dari pemanfaatan lahan pengolahan, penggunaan teknologi RDF membutuhkan lahan tanah yang luas. “Dilihat dari sisi ini, jelas tidak menguntungkan jika diaplikasikan di kota-kota besar, dimana harga tanah sudah sangat mahal. Hitung-hitungannya, dengan menggunakan teknologi RDF, untuk sampah 1.000 ton dibutuhkan 8-10 hektare lahan. Jadi bisa dihitung kalau lahan di pinggiran Jakarta harganya sudah Rp3 juta – Rp4 juta per meter, kalau butuh 8 hektare maka butuh sekitar Rp240 miliar. Mahal sekali. Itu baru lahannya saja,” ujar Guntur.

Artikel ini telah tayang di https://finance.detik.com/ dengan judul “Sampah di RI Makin Menggunung, Apa Solusinya?”,

Klik untuk baca: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6623126/sampah-di-ri-makin-menggunung-apa-solusinya

By finance.detik.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

pengelolaan sampah

BRI Peduli ‘Sulap’ Pasar Rogojampi Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah

0 Comments
/
March 27, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/03/1-6.jpg 427 720 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-03-27 12:59:152023-03-27 12:59:15BRI Peduli ‘Sulap’ Pasar Rogojampi Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah
sampah plastik

CFD di Bulan Ramadan, Sampah Plastik Berkurang di Jalan Sudirman-Thamrin

0 Comments
/
March 27, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/03/11-2.jpg 405 720 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-03-27 12:54:312023-03-27 12:54:31CFD di Bulan Ramadan, Sampah Plastik Berkurang di Jalan Sudirman-Thamrin
waste management

Waste management solutions must include people and technology, say experts

0 Comments
/
March 24, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/03/3-8.jpg 394 700 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-03-24 13:38:322023-03-24 13:38:32Waste management solutions must include people and technology, say experts
pembersih sampah plastik

Khayalan Marsha Siagian Ada Kapal Pembersih Sampah Plastik dari Lautan Jadi Kenyataan

0 Comments
/
March 24, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/03/marsha-1.jpg 393 700 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-03-24 13:33:072023-03-24 13:33:07Khayalan Marsha Siagian Ada Kapal Pembersih Sampah Plastik dari Lautan Jadi Kenyataan
Page 1 of 227123›»
0
Post Views: 62

Berita Terbaru

  • waste compostNYC proposing mandatory yard waste compost programMarch 28, 2023 - 12:09
  • sampah dikelolaBisa Jadi Inspirasi, di Banyuwangi Sampah Dikelola Jadi Pengganti Bahan Bakar Gas AlamMarch 28, 2023 - 12:02
  • ton sampahBogor Kekurangan Armada, Sehari Kirim 900 Ton Sampah ke GalugaMarch 28, 2023 - 11:54
  • E-waste disposalE-waste disposal likely to go up 18%March 27, 2023 - 13:06
  • pengelolaan sampahBRI Peduli ‘Sulap’ Pasar Rogojampi Jadi Percontohan Pengelolaan SampahMarch 27, 2023 - 12:59

Artikel Inovasi & Berita Terpopuler

  • Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia posted on July 3, 2022
  • Dampak Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Laut : Manusia Jangan ... posted on August 2, 2021
  • pot dari botol plastik Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas, Unik dan Sangat ... posted on July 1, 2022
  • Warna-warni Tempat Sampah Ada Artinya, Tahukah? posted on July 3, 2022
  • Begini Proses Daur Ulang Sampah yang Bisa Dilakukan dari Rumah posted on July 3, 2022
  • Mengenal Jenis Sampah yang Perlu Waktu Lama untuk Hancur posted on July 1, 2022
  • Sebegini Parah Ternyata Masalah Sampah Plastik di Indonesia posted on July 3, 2022
  • Makin Mengerikan, Tiap Tahun 1.000 Penyu Mati akibat Sampah Plastik posted on July 3, 2022

Events Calendar

No event found!

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariattknpsl@gmail.com

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

HALAMAN

  • Tentang Kami
  • Sampah Laut
  • Berita
  • Pojok Inovasi
  • Pariwisata
  • Kontak Kami

CAMPAIGN

  • Bank Sampah
  • Pilah Sampah Dari Rumah
  • Kode Etik Sampah Plastik

ASET

  • Dokumen
  • Regulasi
  • Galeri
  • Stakeholder

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah

INSTITUSI TERKAIT

0
Post Views: 0
Pertama di Dunia, Jepang Bakal Gelar Kompetisi Pungut Sampah Skala Internas...pungut sampahe-wasteSix steps to managing e-waste
Scroll to top

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.