Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LAPORAN SAMPAH LAUT
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • DOKUMEN
      • FILE
  • GALERI
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • SEDEKAH SAMPAH
      • KOLEKTE SAMPAH
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • COP 27
    • EPPIC
    • EUPHORIA
      • EUPHORIA FAVORIT
      • EUPHORIA 10 BESAR
      • EUPHORIA WINNER
    • EUPHORIA2
      • EUPHORIA#2 10 BESAR
      • EUPHORIA 2 FAVORIT
    • FORMULA
      • FORMULA E1
      • FORMULA E2
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Ilmuwan Ungkap Jamur Ini Mampu ‘Makan’ Sampah Plastik

detik.com (09 Mei, 2023)

sampah plastik
Ilustrasi sampah plastik Foto: Shutterstock. ©2023 detik.com (detik.com)

Jakarta – Produksi sampah yang terus meningkat setiap hari tampaknya menjadi persoalan serius. Pasalnya, sampah plastik yang dihasilkan sangat sulit untuk diurai dan dapat menyebabkan berbagai pencemaran.

Diketahui melalui laman Science Alert, hampir sepertiga dari sampah plastik dunia ialah polipropilen atau plastik keras yang digunakan untuk membuat tutup botol dan wadah makan. Sampah jenis tersebut membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai.

Para peneliti dari University of Sydney, Australia kemudian melakukan percobaan akan dua jamur, yaitu Aspergillus terreus dan Engyodontium album untuk mengurai sampel laboratorium dari polipropilen.

Ajaibnya, jamur tersebut hanya membutuhkan waktu selama 140 hari untuk mengurainya dengan tuntas. Kedua jenis jamur ini seperti dikutip dari ABC News dapat dengan mudah ditemukan di tanah dan tanaman.

Sekilas Terkait Jamur Sebagai Pengurai dan Sampah Plastik
Kemampuan jamur untuk memakan sampah plastik menarik perhatian karena keserbagunaannya dan kemampuannya untuk mendegradasi semua jenis substrat sintetis dengan ramuan enzim yang kuat.

Hal tersebut diungkapkan meskipun diketahui saat ini terdapat lebih dari 400 mikroorganisme yang telah ditemukan untuk mendegradasi plastik secara alami.

“Studi terbaru menunjukkan beberapa jamur bahkan dapat mendegradasi beberapa ‘bahan kimia abadi’ seperti PFAS, tetapi prosesnya lambat dan belum sepenuhnya dipahami,” jelas ahli mikrobiologi Dee Carter dari University of Sydney.

Plastik pada tingkat kimia dasar disebutkan sebagai untaian atom karbon yang dihiasi dengan berbagai rantai samping yang memberikan masing-masing jenis plastik sifat yang spesifik.

Baca Juga: Jurus Pemprov Jabar Tangani Sampah Menggunung di Bandung

Pada teorinya, daur ulang plastik seharusnya sama mudahnya dengan memisahkan subunit berulang yang membentuk plastik dan merakitnya menjadi sesuatu yang baru.

Namun, terdapat banyak sekali jenis plastik yang ketika semua jenisnya dicampur dan tercampur pula dengan bahan lain sebagai limbah menyebabkan hampir tidak mungkin plastik dipisahkan dan didaur ulang.

Oleh sebab itu, hampir sebagian besar limbah plastik baik akan dibakar atau dibuang ke tempat pembuangan sampah.

“Kita perlu mendukung pengembangan teknologi daur ulang yang meningkatkan sirkularitas plastik, terutama teknologi yang digerakan oleh proses biologis,” ungkap insinyur kimia University of Sydney, Ali Abbas, yang juga penyelia penelitian tersebut.

Rekor Waktu Jamur Untuk Mengurai Sampah Plastik
Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan Australia yang dipimpin oleh mahasiswa pascasarjana, yaitu Amira Farzana Samat dan telah dipublikasikan pada jurnal ilmiah npj Materials Degradation.

Abbas menjelaskan penelitian ini merupakan batu loncatan penting dalam merancang cara biologis yang praktis untuk mengolah limbah plastik.

“Ini adalah tingkat degradasi tertinggi yang dilaporkan dalam literatur yang kami ketahui di dunia,” tutur Abbas.

Diketahui, 25 hingga 27 persen sampel dimakan setelah 90 hari dan plastik akan benar-benar terurai setelah 140 hari seperti yang dilaporkan oleh para peneliti.

Hasil tersebut merupakan rekor kecepatan bagi jamur untuk memakan plastik. Kendati demikian, baru-baru ini ditemukan bakteri pengunyah plastik dalam tumpukan kompos yang mampu mengurai 90 persen polietilen tereftalat (PET) dalam waktu 16 jam.

Baca Juga: Farm waste roadmap provides extensive research into waste management

Eksperimen laboratorium menunjukkan bahwa kedua jamur yang dapat ditemukan di tanah dapat menguraikan butiran dan lapisan tipis polipropilen bersama dengan lembaran polipropilen yang berlapis alumunium.

Sayangnya, hingga kini para peneliti belum mengetahui bagaimana tepatnya cara jamur untuk mencerna plastik. Kemungkinannya ialah jamur mendegradasi bahan seperti plastik menjadi molekul yang lebih sederhana yang kemudian dapat diserap atau dikeluarkan.

Ketika jamur sedang melakukan pekerjaannya, plastik yang tadinya mulus akan berubah menjadi banyak berlubang. Metode tersebut membutuhkan tahap pre-treatment dengan sinar UV, panas atau campuran kimia untuk melemahkan bahan limbah sehingga jamur dapat menyerang.

Langkah tersebut dilakukan dengan cara meniru kondisi lingkungan yang diperlukan jamur untuk menempel dan membuka plastik yang dirancang untuk membuat proses degradasi menjadi lebih efisien.

Abbas menambahkan bahwa metode mereka dapat ditingkatkan seperti proses pada fermentasi. Namun, timnya belum mengoptimalkan kondisi percobaan untuk bekerja pada skala industri. Sayangnya, cara tersebut juga tidak dapat menggantikan upaya pengurangan sampah plastik.

Salah satu batasan umum yang dapat diperkirakan di antara mikroba penghancur plastik ialah bahwa mereka berjuang untuk mendegradasi bentuk plastik yang lebih kristalin dan digunakan dalam produk komersial serta jenis limbah plastik lainnya.

Artikel ini telah tayang di https://detik.com/ dengan judul “Ilmuwan Ungkap Jamur Ini Mampu ‘Makan’ Sampah Plastik”,

Klik untuk baca: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6712054/ilmuwan-ungkap-jamur-ini-mampu-makan-sampah-plastik

By detik.com

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sungai kotor

Siap Beraksi di Cisadane, Neon Moon II Didesain untuk Sungai-sungai Kotor di Dunia

0 Comments
/
December 5, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/12/2.jpg 479 720 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-12-05 15:07:342023-12-05 15:07:34Siap Beraksi di Cisadane, Neon Moon II Didesain untuk Sungai-sungai Kotor di Dunia
sampah plastik

Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali

0 Comments
/
December 5, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/12/1-2.jpg 500 750 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-12-05 15:03:172023-12-05 15:03:17Sampah Plastik Jadi Ancaman Ekosistem Mangrove di Tahura Ngurah Rai Bali
plastic crisis

The global plastic crisis and how to tackle its growing hazards

0 Comments
/
December 4, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/12/WhatsApp-Image-2023-12-04-at-07.08.56.jpeg 612 1085 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-12-04 11:26:452023-12-04 11:26:45The global plastic crisis and how to tackle its growing hazards
pengelolaan sampah

Kampanye Pengelolaan Sampah, DLH Makassar Gelar Eco Fest 2023

0 Comments
/
December 4, 2023
https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2023/12/2-1.jpeg 337 589 rilo https://sampahlaut.id/wp-content/uploads/2020/03/logo-2-e1585546868491.png rilo2023-12-04 11:18:282023-12-04 11:18:28Kampanye Pengelolaan Sampah, DLH Makassar Gelar Eco Fest 2023
Page 1 of 340123›»
0
Post Views: 645

Berita Terbaru

  • plastic wasteGlobal Plastics Treaty: A Monumental Opportunity to Achieve the SDGsDecember 8, 2023 - 09:28
  • sampah plastikSampah Plastik Minuman Ringan Paling Banyak Ditemukan di Enam KotaDecember 7, 2023 - 10:38
  • kelola sampahTPAS Regional Dibangun di Lebak, Akan Kelola Sampah se-Banten Jadi EnergiDecember 6, 2023 - 11:51
  • plastic wasteMultinational company transformed plastic waste into an eco-friendly health centerDecember 5, 2023 - 15:12
  • sungai kotorSiap Beraksi di Cisadane, Neon Moon II Didesain untuk Sungai-sungai Kotor di DuniaDecember 5, 2023 - 15:07

Artikel Inovasi & Berita Terpopuler

  • pot dari botol plastik Cara Membuat Pot Bunga dari Botol Bekas, Unik dan Sangat ... posted on July 1, 2022
  • Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar Ke-dua Dunia posted on July 3, 2022
  • Warna-warni Tempat Sampah Ada Artinya, Tahukah? posted on July 3, 2022
  • Dampak Sampah Plastik Terhadap Ekosistem Laut : Manusia Jangan ... posted on August 2, 2021
  • meja kursi dari sampah plastik Bisnis Baru di Bali, Meja dan Kursi dari Bahan Sampah ... posted on November 12, 2020
  • sampah sembarangan Sanksi Pidana Buang Sampah Sembarangan posted on January 19, 2023
  • bersih-bersih sampah Saat Ratusan Ribu Warga dan Aparat Turun ke Jalan Bersih-bersih ... posted on February 21, 2023
  • Pengertian Bank Sampah, Manfaat, dan 5 Contohnya posted on June 30, 2022

Events Calendar

No event found!

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariattknpsl@gmail.com

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

HALAMAN

  • Tentang Kami
  • Sampah Laut
  • Berita
  • Pojok Inovasi
  • Pariwisata
  • Kontak Kami

CAMPAIGN

  • Bank Sampah
  • Pilah Sampah Dari Rumah
  • Kode Etik Sampah Plastik

ASET

  • Dokumen
  • Regulasi
  • Galeri
  • Stakeholder

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah

INSTITUSI TERKAIT

0
Post Views: 0
Jurus Pemprov Jabar Tangani Sampah Menggunung di Bandungtangani sampahwaste managementRevolutionising Waste Management Practices with Digital Technology
Scroll to top

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.