Volume Sampah di Bandung Meningkat Saat Ramadan
Bandung – Setiap bulan Ramadan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung mencatat tren peningkatan volume sampah akibat banyaknya sisa makanan. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala DLH Kota Bandung Dudy Prayudi, meskipun ia belum dapat memperkirakan banyaknya selisih kenaikan sampah tersebut.
“Ya, yang jelas seperti tahun-tahun sebelumnya, ketika bulan Ramadan terjadi kenaikan volume sampah, terutama sampah makanan. Karena memang di bulan ini konsumsi khususnya masyarakat yang berpuasa meningkat, otomatis sampah makanan akan meningkat pula. Jumlahnya berapa nanti kita lihat dalam perkembangan,” kata Dudy saat dikonfirmasi, Kamis (14/3/2024).
Ia pun mengimbau agar warga Kota Bandung bisa menahan sampah sisa makanan yang berlebihan serta menyelesaikan sampah di lingkungan masing-masing.
“Ya yang jelas kita kan sudah belajar dari pengalaman kemarin pascadarurat sampah, masyarakat sudah mulai mengolah sampah, di tiap kelurahan juga sudah ada rumah-rumah maggot. Ini bisa dimanfaatkan untuk mengolah sampah, khususnya sampah-sampah organik,” ujarnya.
Baca Juga: Aksi Tak Terpuji Warga Sengaja Buang Sampah di Pantai, Alasannya Bikin Warganet Naik Darah
Menurutnya, sejauh ini perilaku masyarakat untuk mengolah sampah mandiri masih dilakukan dengan bertahap. Dudy berharap, siklus pengelolaan sampah dengan maggot di lingkungan warga dapat optimal pada lebaran nanti.
“Informasi dari beberapa kelurahan, dari target 1 ton per hari untuk sampah organik yang bisa dikelola di rumah maggot, ini belum tercapai masih sekitar 500 kiloan. Jadi masih ada peluang untuk meningkatkan kapasitas rumah magotnya menjadi 1 ton per hari. Ya, ini kan memang bertahap,” ucapnya.
Terlebih mengingat selama bulan Ramadan, DLH Jawa Barat juga melakukan pembatasan operasional terhadap Tempat Pengolahan Kompos (TPK) Sarimukti selama bulan Ramadan dan saat Hari Raya Idul Fitri.
“Jadi seperti tahun-tahun sebelumnya, memang jam operasional TPA Sarimukri di bulan Ramadan ada jadwal khusus. Intinya karena pengelola TPA Sarimukti juga ingin punya waktu untuk berbuka puasa, meningkatkan ibadahnya, jadi jam operasional ada khususan,” kata Dudy.
Baca Juga: Time to End ‘Waste Colonialism’ Through a Global Plastics Treaty
“Selama bulan Ramadan jam operasionalnya 05.00-16.30 WIB. Kemudian di tanggal 9 April atau H-1 sebelum lebaran, dari 05.00-05.00 WIB jadi 24 jam. Kemudian khusus di tanggal 10 April atau hari lebarannya, libur. Jadi TPA baru menerima tanggal 11, dibuka dari 08.00-18.00 WIB. Kemudian H+2 itu normal kembali dari 06.00-18.00 WIB,” imbuhnya.
Saat ini, Kota Bandung masih memiliki kuota pembuangan ke TPA Sarimukti sebanyak 6.000 rit. Angka ini memang masih cukup aman, namun Dudy berharap agar langkah menjaga Kota Bandung bebas sampah terus terjaga.
“Iya masih aman, tapi maksudnya kita harus bisa meningkatkan pengurangan di sumber. Jadi pengolahan-pengolahan organik, pengolahan anorganik itu ditingkatkan di sumbernya. Mau itu skala rumah tangga, komunitas, kelurahan, harus tetap ditingkatkan,” tutur Dudy.
Artikel ini telah tayang di https://detik.com/ dengan judul “Volume Sampah di Bandung Meningkat Saat Ramadan”,
Klik untuk baca: https://www.detik.com/jabar/berita/d-7240812/volume-sampah-di-bandung-meningkat-saat-ramadan
By detik.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!