Pemkot Yogya Disebut Hanya Pindahkan Sampah Antar Depo, Ini Kata DLH
KOMPAS.com – Unggahan disertai foto yang menyebutkan Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, DI Yogyakarta hanya memindahkan sampah antar depo, viral di media sosial.
Unggahan tersebut dimuat oleh akun X (sebelumnya Twitter) @txtfromjogja pada Selasa (25/6/2024).
Dalam unggahan, tampak foto sampah yang menumpuk cukup tinggi yang disebut berada di Depo Mandala Krida, Kota Yogyakarta.
“Solusi Pemkot Jogja dipertanyakan, sampah hanya dipindahkan antar depo,” bunyi keterangan dalam foto di unggahan tersebut.
ementara pengunggah menyebut hal tersebut diumpamakan hanya melempar sampah dari satu depo ke depo lain.
“lempar sana.. lempar sini…,” bunyi keterangan dalam unggahan.
Respons warganet
Hingga Rabu (26/6/2024) sore, unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 62.000 kali dan mendapat 751 likes.
Sejumlah warganet memberikan komentar terkait unggahan tersebut.
“dulu beneran kepikiran masalah ini pas masih kerja dan ngekos di jogja, misal aku jadi tinggal di jogja gimana ya nantinya kalo masalah sampah gak teratasi gini. soalnya beneran sampe dijalan-jalan berserakan. untung gajadi tinggal di jogja. dah lah paling bener emang disolo aja,” tulis seorang warganet.
“Kaget kemaren lwat baleyasa. Deket warung bakso diantara pohon2 rindang nan sejuk mak bedunduk okeh sampah.wkskskw,” tulis warganet lainnya.
Lantas, benarkah Pemkot Yogyakarta hanya memindahkan sampah antardepo?
Penjelasan DLH Kota Yogyakarta Kepala Bidang
Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Ahmad Haryono mengungkapkan, sampah yang dipindah antar depo tersebut sebagai upaya pihaknya mengantisipasi salah satu depo yang overload.
Baca Juga: Komitmen Lestarikan Lingkungan, PLN Sediakan Mesin Daur Ulang Sampah
Meski demikian, nantinya sampah-sampah tersebut akan dikirim dan diolah ke mitra.
“Namun menyesuaikan kapasitas di unit pengolah, baik di unit sendiri maupun swasta,” ujar Ahmad saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Mitra pengolah sampah tersebut merupakan pihak penyedia jasa mengolah sampah yang bekerja sama secara kontrak dengan DLH Yogyakarta.
Sampah-sampah tersebut nantinya akan dipisahkan atau dipilah antara organik dan anorganik.
Sebab sampah organik dan anorganik tersebut nantinya memiliki hasil olahan yang berbeda.
“Oleh mitra dilakukan pemilahan dan proses pemanfaatan. (Sampah) organik dibuat kompos, (sampah) yang anorganik menjadi produk daur ulang,” kata dia.
Ahmad menambahkan, depo yang disiapkan oleh DLH Kota Yogyakarta sudah tersebar luas dan pihaknya sudah mengoperasikan truk-truk pengangkut sampah yang sudah terjadwal.
Selain itu, pihaknya juga mengaku cukup sering memberikan imbauan kepada masyarakat mengenai permasalahan sampah di Kota Yogyakarta.
“Mungkin karena memang kondisi kita yang belum 100 persen bisa menyelesaikan masalah, jadi itu yang bikin semangat masyarakat juga menurun,” tutur Ahmad.
Masyarakat diminta aktifkan kembali bank sampah
Kabid Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan DLH Kota Yogyakarta Christina Endang Setyowati mengatakan, masyarakat diminta untuk mengaktifkan bank sampah kembali.
“Mau tak mau, suka tidak suka, bank sampah harus diaktifkan lagi,” ucap Endang dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/6/2024).
Baca Juga: Indonesia optimistic of cutting ocean plastic waste by 70%: ministry
Ia menyebutkan, pihaknya juga telah melakukan upaya monitoring terkait keaktifan bank sampah tersebut.
Menurutnya, 20 persen dari 678 bank sampah sempat tak beroperasi. Sementara, saat ini sudah berangsur aktif kembali.
Bank sampah sendiri adalah sebuah penampungan sampah kering atau anorganik dengan menggunakan manajemen seperti perbankan.
Dalam artian, masyarakat selaku pihak penyetor akan menabung sampah di bank sampah tersebut.
Sampah yang ditabung tersebut kemudian akan dikalkulasi menjadi uang yang bisa ditarik oleh masyarakat dalam rentang waktu tertentu.
Lebih lanjut, Endang menilai bahwa bank sampah di Kota Yogyakarta mempunyai peran penting dalam pengolahan sampah.
Bank sampah yang tidak aktif tersebut, sempat menyebabkan terjadinya penumpukan di depo bahkan sampah itu dibuang di pinggir jalan.
Pihaknya, kata Endang, saat ini memfokuskan untuk mengolah sampah anorganik di tingkat perumahan.
“Menjaga konsistensi ini tidak mudah. Kalau hitung rata-rata anggotanya 20 orang, diperkirakan setiap rumah menghasilkan sampah anorganik 2,5 kilogram,” terang dia.
“Misal optimal, dilakukan setiap rumah tangga maupun bermuara di bank sampah, bisa hitung anorganik terolah berapa,” lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di https://kompas.com/ dengan judul “Pemkot Yogya Disebut Hanya Pindahkan Sampah Antar Depo, Ini Kata DLH”,
Klik untuk baca: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/27/063000365/pemkot-yogya-disebut-hanya-pindahkan-sampah-antar-depo-ini-kata-dlh
By kompas.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!