Atasi Persoalan Sampah, Pemprov DKI Didorong Gunakan Teknologi Insinerator
metrotvnews.com (03 September, 2024)
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilai harus menggunakan teknologi insinerator dalam mengatasi volume sampah yang mencapai sekitar 8.000 ton per hari. Teknologi pembakaran tuntas dan cepat telah berhasil diterapkan di Jepang, Singapura, dan sejumlah negara maju lainnya.
“Dengan teknologi insinerator yang sekarang semakin maju dan dikategorikan lebih ramah lingkungan, sampah habis diurai dan diolah, bahkan bisa dikonversi menjadi energi listrik,” ujar Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS), Ali Ahmudi Achyak, dalam keterangan tertulis, Selasa, 3 September 2024.
Ali memandang sejumlah upaya penangan sampah yang dilakukan Pemprov DKI belum berbuah maksimal. Ia turut menyoroti rencana Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono yang akan membangun pulau sampah di Jakarta Utara.
Baca Juga: Breaking the plastic habit: The urgent need to address plastic pollution
“Ide tersebut membuktikan Pj Gubernur Heru Budi kewalahan dan gagal mengatasi masalah sampah di Jakarta sehingga mencoba mencari pengalihan untuk menutupi kegagalan itu,” kata dia.
Ide Heru telah ditolak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, pada pertengahan Agustus lalu. Komisi D DPRD tak menyetujui anggaran kajian pembangunan pulau sampah.
Selain itu, ia mengkritisi pengolah sampah dengan metode Refused-Derived Fuel (RDF) di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat dan di Rorotan, Jakarta Utara. Program tersebut tidak tepat diterapkan di kota besar.
Baca Juga: Aksi Bersih Gunung Prau: Kolaborasi Relawan dan Komunitas untuk Kelestarian Alam
“RDF plant hanya cocok untuk kota kecil dengan volume sampah terbatas, karena RDF hanya dapat mengolah sampah 30 persen, sisanya menjadi residue yang harus diolah kembali,” bebernya.
Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), timbulan sampah di DKI Jakarta dalam dua tahun terakhir terus naik. Sedangkan jumlah sampah yang tertangani semakin berkurang.
Sepanjang 2023 timbulan sampah di DKI Jakarta meningkat menjadi 3,14 juta ton, dari sebelumnya 3,11 juta ton pada tahun 2022. Sedangkan jumlah sampah yang dikelola turun dari 2,29 juta ton menjadi 2,27 juta ton pada tahun 2023.
Artikel ini telah tayang di https://www.metrotvnews.com/ dengan judul “Atasi Persoalan Sampah, Pemprov DKI Didorong Gunakan Teknologi Insinerator”,
Klik untuk baca: https://www.metrotvnews.com/read/N4ECJ3Z0-atasi-persoalan-sampah-pemprov-dki-didorong-gunakan-teknologi-insinerator
By metrotvnews.com