Deforestasi Dan Karhutla Turun, Pengelolaan Sampah Meningkat
RM.id Rakyat Merdeka – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan, dalam waktu 10 tahun terakhir, Indonesia berhasil menekan laju kebakaran hutan dan deforestasi, serta meningkatkan pengelolaan sampah.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengungkapkan, capaian signifikan Indonesia dalam mengurangi deforestasi dan kebakaran hutan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah, swasta dan masyarakat.
“Tentu ini adalah kerja bersama. Kami juga melibatkan generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan dan hutan,” ujarnya, di sela-sela acara Ambassador’s Bamboo Bicycle Club, di Jakarta, Minggu (29/9/2024).
Acara tersebut dihadiri banyak perwakilan duta besar. Antara lain Duta Besar Inggris, Duta Besar Norwegia, dan negara sahabat lainnya.
Siti menjelaskan, untuk deforestasi atau penggundulan Indonesia, berhasil menurunkannya secara tajam dibandingkan tahun 2014-2015. Keberhasilan ini menarik perhatian dunia.
“Sebelumnya pada 2015 deforestasi kita seluas 1,09 juta hektare. Namun tahun 2023 sampai sekarang, hanya sekitar 100 ribu hektare,” ungkapnya
Kemudian, dijelaskan politisi Partai NasDem itu, pada 2015, Indonesia memiliki 2,6 juta hektare area kebakaran hutan dengan kabut asap lintas batas sekitar dua bulan.
KLHK berupaya menekannya dengan pencegahan terpadu, seperti pemantauan titik api tepat waktu, modifikasi cuaca, patroli dan partisipasi masyarakat, dan penegakan hukum.
“Lalu pada tahun 2022, kebakaran hutan hanya seluas 200 ribu hektare,” ungkapnya.
Menteri dua periode ini juga mencatat peningkatan pengelolaan sampah dan penerapan ekonomi sirkular yang signifikan di Tanah Air.
Baca Juga: Ocean Plastic Cleanups May Do More Harm Than Good
Kerja nyata ini dilakukan KLHK dibantu Pemerintah Daerah dan masyarakat, terutama dari generasi muda yang sadar lingkungan.
“Sampai sekarang kami terus menekankan pentingnya pengelolaan sampah yang lebih baik dan penerapan ekonomi sirkular,” tuturnya.
Pada tahun 2023, tercatat ada 96 juta ton sampah darat yang terkelola. Tak hanya darat, tapi juga di laut.
Jumlah sampah plastik laut turun signifikan dari 438 ribu ton pada 2018 menjadi 339 ribu ton pada 2023. Ia berharap partisipasi dari masyarakat, swasta, dan Pemerintah semakin solid dalam memperbaiki lingkungan.
“Kami berusaha semaksimal mungkin mengatasi sampah plastik di laut. Jadi kami juga berusaha mengelolanya dengan ekonomi sirkular,” tuturnya.
Siti juga mengemukakan, perhutanan sosial kini telah mencakup 8,018 juta hektare untuk akses sekitar 1,4 juta rumah tangga terhadap hutan.
Artinya, akses masyarakat terhadap hutan meningkat sebesar 8 juta hektare dibandingkan tahun 2015 yang hanya 400 ribu hektare.
“Kekayaan masyarakat pun meningkat berkat perhutanan sosial, sekitar Rp 2,3 juta per bulan per rumah tangga,” tuturnya.
Siti optimis, program-program ini akan terus berjalan di bawah pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.
“Pelestarian lingkungan yang telah berjalan akan berlanjut,” tegas Siti.
Pencapaian KLHK ini diapresiasi sejumlah utusan negara sahabat dan lembaga dunia yang hadir dalam acara tersebut.
Baca Juga: California Gugat Exxon Atas Polusi Plastik Global
Salah satunya, Dubes Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey. Menurutnya, statistik dan data-datanya menunjukkan bahwa selama 10 tahun Indonesia telah berhasil mengurangi deforestasi dan capaian lingkungan lainnya.
“Kepemimpinan Menteri LHK dalam bidang lingkungan hidup dan kehutanan sangat luar biasa,” puji dia.
Dominic menyatakan, dia kerap membicarakan topik tentang pemanasan global bersama anaknya, yang pesimis.
Namun, melihat apa yang sudah dilakukan di Indonesia untuk emisi nol karbon, perhutanan sosial, mengurangi deforestasi hingga berhasil menurunkan beberapa hektare, dia optimistis dunia bisa selamat dari pemanasan global.
“Indonesia bisa menjadi contoh untuk hal itu,” ucapnya.
Bahkan, Dominic juga mengaku, madu kopi hasil dari perhutanan sosial masyarakat Indonesia menjadi sajian wajib bagi tamu di rumahnya.
“Saya menggunakan kopi produk dari perhutanan sosial di rumah dan saya bagikan ke tamu, itu menjadi sebuah kemewahan luar biasa bagi saya,” aku Dominic.
Ia pun mengapresiasi kinerja Menteri LHK Siti Nurbaya selama 10 tahun yang secara konsisten memperjuangkan perhutanan sosial untuk memberdayakan masyarakat sekaligus mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, sehingga cukup dilirik oleh dunia internasional.
Artikel ini telah tayang di https://www.rm.id/ dengan judul “Deforestasi Dan Karhutla Turun, Pengelolaan Sampah Meningkat”,
Klik untuk baca: https://rm.id/baca-berita/government-action/237362/10-tahun-kinerja-klh-deforestasi-dan-karhutla-turun-pengelolaan-sampah-meningkat#google_vignette
By rm.id
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!