Grand Launching
EPPIC Tahap II di Indonesia dan Filipina
Menurut World Economic Forum (2016), pada tahun 2050 akan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan. Solusi dan inovasi nyata yang dapat diterapkan untuk mengurangi sampah laut adalah kunci utama untuk mengatasi masalah ini.
Oleh karena itu, Sekretariat Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL) dan Sekretariat AIS (Archipelagic and Island States) Forum yang didukung oleh UNDP, Norwegian Agency for Development Cooperation (NORAD) dan Kementerian Luar Negeri Norwegia akan menyelenggarakan kompetisi Ending Plastic Pollution Innovation Challenge (EPPIC) yang merupakan sebuah kompetisi di tingkat Asia Tenggara yang bertujuan untuk menjaring inovasi penanganan sampah plastik di laut.
Saksikan tayangan ulangnya di https://youtu.be/E41M4c1m4FI
Lautan menyusun 99% dari semua ruang layak huni untuk kehidupan di Bumi. Karenanya, kita sangat bergantung pada laut dalam hal makanan, obat, energi dan bahan mentah untuk kehidupan kita sehari-hari. Namun, keanekaragaman hayati laut, ekosistemnya yang kaya serta mata pencaharian masyarakat pesisir semakin terancam.
Plastik menghancurkan kehidupan di laut dan mencemari lautan dengan begitu cepat. Sampah plastik tidak mengenal batas, melintasi laut, sungai, dan muara serta mempengaruhi semua lapissan masyarakat dan ekonomi.
Hal ini juga merupakan pendorong utama perubahan iklim: emisi dari plastik akan mencapai 17% dari anggaran karbon global dalam tiga dekade mendatang. Tanpa adanya tindakan, dunia ini akan dihadapkan pada resiko memiliki lebih banyak plastik daripada ikan di lautan pada tahun 2050.
Ending Plastic Pollution Innovation Challenge (EPPIC) adalah kompetisi se-ASEAN yang diinisiasi oleh United Nations Development Programme (UNDP) dengan dukungan dari Kementerian Luar Negeri Norwegia dan Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad).
EPPIC mengajak para inovator untuk membagikan ide-ide cemerlangnya untuk menangani polusi plastik, juga memberikan kesempatan bagi para inovator untuk menerima pendanaan awal dan pelatihan inkubasi untuk membantu mereka memaksimalkan keberhasilan inovasi-nya.
EPPIC mencari solusi-solusi inovatif yang dapat menciptakan ekonomi sirkular melalui pencegahan limbah plastik dan polusi di tingkat lokal, seperti solusi yang dapat:
25 Pendaftar Pertama
10-15 Finalis Teratas
4 Pemenang Utama
Mandalika
EPPIC phase II akan dilaksanakan di Mandalika ,Indonesia. Mandalika merupakan salah satu destinasi wisata super prioritas di Indonesia. Mandalika terletak di Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Mandalika merupakan sebuah wilayah kawasan Ekonomi Khusus untuk destinasi pariwisata di level nasional dengan jumlah wisata yang terus meningkat
Untuk mengetahui tentang kondisi kawasan Mandalika secara detail, Sobat Laut bisa menekan tombol “Read More” di bawah ini.
1. Penilaian Berdasarkan Solusi
2. Penilaian Berdasarkan Kelompok
EPPIC memulai perjalanan selama 2,5 tahunnya untuk mengidentifikasi dan meningkatkan solusi-solusi baru yang menjanjikan di kawasan ASEAN untuk mengatasi masalah ini, dengan fokus khusus pada empat negara kontributor terbesar plastik di lautan: Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Selama Tahap I EPPIC (2020-2021), EPPIC menargetkan dua lokasi dengan mobilitas tinggi untuk menangani sampah plastik, di mana perubahan kecil dapat membuat perbedaan besar: Kuta-Mandalika, Lombok, Indonesia dan Filipina.
Dokumen pendukung
Dokumen opsional
Klik di sini untuk melihat Syarat dan Ketentuan EPPIC 2021.
Jika Sobat Laut penasaran dengan profil pemenang EPPIC phase I tahun 2020,
Yuk cek selengkapnya profil dan inovasi mereka