Pemkot Bandung Anggarkan Rp 31,9 M untuk Atasi Masalah Sampah
Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung masih terus mencari solusi untuk menangani darurat sampah yang diharapkan selesai akhir tahun ini. Hari ini, Kamis (30/11/2023), sosialisasi dan pemberian Kang Empos (Karung, Ember, dan Kompos) pun dilaksanakan di Gor C-Tra Arena, Neglasari, Kota Bandung.
Anggaran dari APBD Perubahan sebesar Rp31,9 miliar digelontorkan Pemkot Bandung untuk memberi bantuan sarana-prasarana berupa 3.100 ember, karung, dan pembangunan hangar-hangar untuk magotisasi di 151 kelurahan kota Bandung.
“Ember dengan karung ini akan diberikan kepada 20% penduduk per kelurahan, dibagikan oleh Pak RT, RW, dan Lurah. Sekarang sebetulnya hampir 90% lah kalau saya monitor itu, barang itu sudah diterima oleh masyarakat yang saya yakin itu tepat sasaran. Sekarang diberikan edukasi oleh ahlinya nanti tinggal dipraktekkan,” kata Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna pada wartawan.
Menurutnya, saat ini di lapangan masyarakat sudah ada yang menjalankan program tersebut. Teknisnya, pengolahan sampah mandiri ini akan dikoordinir oleh RT-RW atau Lurah setempat.
Saat ini beragam upaya pun dilakukan Pemkot Bandung untuk mengatasi sampah, termasuk menyegerakan pembangunan TPST di Gedebage.
Baca Juga: TIM GABUNGAN, JARING 14 ORANG BUANG SAMPAH SEMBARANG DI KOTA METRO
Pengelolaan sampah organik-anorganik dari wilayah Coblong dan Gedebage ini diharapkan bisa mulai beroperasi pada awal Desember nanti.
“Hari ini saya siang mau ke sana. Pokoknya targetnya tanggal 4 Desember pekan depan itu kan harus sudah mulai operasional untuk penanganan organik. Organiknya kan nanti itu dicacah dulu oleh mesin gibrik, setelah dicacah jadi bubur sampah itu jadi pakannya magot. Di sana sudah dibangun 175 biopon dan 6 mesin gibrik lengkap dengan conveyor beltnya,” ucapnya.
Nantinya, hasil sampah anorganik akan diolah untuk dijadikan RDF. Pemkot Bandung pun telah melakukan kerjasama off-tacker dengan pabrik semen. Targetnya, diharapkan sekitar 60 ton sampah bisa terselesaikan secara mandiri tiap harinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung Dudy Prayudi juga mengutarakan masih ada beberapa ruas jalan yang malah jadi tempat pembuangan sampah dadakan oleh warga. Ia berharap dari 272 RW Kawasan Bebas Sampah (KBS) Kota Bandung bisa menjadi percontohan untuk wilayah lainnya.
“Kemarin juga tercatat ada 55 titik yang jadi ditemukan sampah-sampah di pinggir jalan. Ini kan ekstrem seperti di Cicadas, Sukajadi, banyak. Ya salah satunya karena sekarang kan TPS hanya menerima residu, sementara masyarakat belum siap mungkin ya untuk melakukan pengolahan, kami harap sudah tidak begitu nanti akan selesai mandiri,” ujar Dudy.
Ia pun mengaku Pemkot Bandung telah melakukan segala cara agar darurat sampah dipastikan berakhir pada 26 Desember 2023 nanti. Saat ditanya apakah optimis tak bakal perpanjangan lagi, Dudy mengaku hanya bisa berharap ada berita baik dari usaha yang telah dilakukan.
“Ya yang jelas kita ikhtiar ya, ikhtiar gitu masih ada waktu. Nanti kita lihat, sebetulnya akan terlihat di bulan-bulan Desember, saat magotisasi sudah berjalan, Gedebage juga sudah berjalan. Sekarang ada dua TPS masih over load itu Tegallega dan Holis, itu masih lebih dari 5 rit untuk menyelesaikan,” ucap Dudy.
Artikel ini telah tayang di https://detik.com/ dengan judul “Pemkot Bandung Anggarkan Rp 31,9 M untuk Atasi Masalah Sampah”,
Klik untuk baca: https://www.detik.com/jabar/berita/d-7064599/pemkot-bandung-anggarkan-rp-31-9-m-untuk-atasi-masalah-sampah
By detik.com
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!