Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • Search
  • Menu Menu

Turun 10 Ton per Hari Selama Pandemi, Sampah di Ambon

By merdeka.com (03 Februari 2021)

sampah laut

Ilustrasi pemanfaatan sampah sebagai pembangkit listrik – – Foto: Antara/ Zabur Karuru

Merdeka.com – Hampir satu tahun dalam negeri dihajar pandemi Covid-19, volume sampah di Kota Ambon, Maluku mengalami penurunan. Penurunan mencapai sekitar 10 ton tiap harinya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan Kota Ambon Lusia Izaak di Ambon mengatakan, sepanjang tahun 2020 sampah yang terangkut dari TPS ke TPA mengalami penurunan, awalnya 176 ton menjadi 160-165 ton per hari.

Ia mengatakan, penurunan disebabkan berbagai pembatasan yang dilakukan pemerintah seperti anjuran bekerja dari rumah (work from home), kegiatan berskala besar yang dibatasi menjadi pemicu volume sampah alami penurunan.

Aktivitas masyarakat menjadi terbatas dan lebih banyak dari rumah selama pandemi, membuat sampah hanya dihasilkan dari rumah tangga.

“Selain itu banyaknya perkantoran yang memberlakukan WFH, serta tempat usaha yang tutup,” katanya.

Kondisi pandemi, sampah medis berupa alat pelindung diri di rumah sakit, klinik dan dari dinas kesehatan merupakan salah satu penyumbang.

Selama tahun 2020 sampah medis ditangani Dinas LHKP Ambon, dibawa ke TPA tetapi di tahun 2021 akan ditangani penghasil sampah tersebut.

Baca Juga : Produksi Sampah Palembang Capai 1.200 Ton Perhari

“Tahun 2021 penanganan sampah medis dikembalikan ke penghasil yakni dinkes dan rumah sakit atau klinik untuk dikelola pihak ketiga,” ujarnya.

Harus diakui kata Lusia, tingkat kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempat dan waktu yang telah ditetapkan masih rendah.

“Tempat dan waktu membuang sampah telah ditetapkan, tetapi masyarakat belum menyadari bahkan dengan seenaknya masih membuang sampah di lokasi seperti sungai, got bahkan di jalan,” katanya. Seperti diberitakan Antara.

Baca Juga : Penyaring sampah otomatis Karya Mahasiswa UMM “Trash Conveyor”

Artikel ini telah tayang di merdeka.com dengan judul “Selama Pandemi, Sampah di Ambon Turun 10 Ton per Hari”,

Klik untuk baca: https://www.merdeka.com/peristiwa/selama-pandemi-sampah-di-ambon-turun-10-ton-per-hari.html.

By merdeka.com

Share
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

  • Dipuji Pakar Lingkungan, Gagasan Gubernur Koster Soal Sampah Dinilai Solusi TuntasAgustus 9, 2025 - 02:04
  • Pastikan Progres Pengolahan Sampah, Menko Pangan ke TPST MengwitaniAgustus 9, 2025 - 02:00
  • Pemkab Pandeglang Respons Protes Warga soal TPA Tampung Sampah TangselAgustus 9, 2025 - 01:50
  • China is the world’s biggest plastic producer — making as much as 6 countries combinedAgustus 9, 2025 - 01:44
  • More than 200 lobbyists at UN’s plastic treaty talks will limit progress, campaigners warnAgustus 9, 2025 - 01:36

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Penyaring sampah otomatis Karya Mahasiswa UMM “Trash Conveyor”penyaring sampahsampah kali cblAktor di Balik Pembuangan Sampah di Bantaran Kali CBL Terancam Dipidanakan
Scroll to top