Webinar Memperingati Hari Terumbu Karang Nasional 2020
Peringatan Hari Terumbu Karang Nasional 2020 pada 8 Mei Lalu yang juga jatuh di tengah kondisi pandemi Covid-19 menggerakkan Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL), Divers Clean Action (DCA), dan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) untuk menyelenggarakan Webinar dengan tema: “Dampak Pandemi terhadap Perubahan Perilaku, Lingkungan, dan Sampah Laut”. Webinar ini selain ditujukan untuk memperingati Hari Terumbu Karang Nasional juga dimaksudkan untuk menggali lebih jauh seberapa besar dampak pandemi Covid-19 terhadap perilaku manusia di Indonesia yang berimbas pada lingkungan dan sampah laut.
Pasalnya, perkembangan kasus COVID-19 yang sangat masif di Indonesia, meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan APD ditengah pandemi COVID-19. Sarana kesehatan APD yang digunakan oleh masyarakat dan tenaga medis seperti masker dan sarung tangan sekali pakai termasuk dalam kategori limbah bahan beracun dan berbahaya (B3). Jumlah jenis sampah berbahaya dari limbah medis yang terus bertambah tersebut berpotensi menyebabkan penyebaran penyakit, meningkatkan resiko yang membahayakan keselamatan dan kesehatan umum.
Perlu diingat kembali, Indonesia dikenal dunia sebagai penyumbang sampah ke-2 terbesar ke lautan dunia setelah China. Berita ditemukannya sampah masker dan limbah medis lainnya akibat pandemi di beberapa titik pantai dunia yang terbawa dari lautan, membuat Indonesia harus siap menghadapi dan mencegah limbah tersebut di lautan negeri. Limbah medis dan limbah sejenis dari hasil perubahan perilaku saat pandemi dapat berdampak buruk bagi lingkungan khususnya ekosistem laut. Limbah masker dan beberapa jenis limbah medis telah ditemukan di sungai dan jalanan Indonesia dan ditunjukkan oleh berbagai aktivis lingkungan.
Hadir dalam Webinar ini narasumber dari berbagai pihak, diantaranya Reza Cordova dari P20 LIPI yang juga merupakan anggota TKN PSL, Novy Farhani (Kepala Sub Direktorat Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Wilayah I, KLHK), serta Prof Sharyn Rundle-Thiele (Griffith Campus Australia). Webinar ini berlangsung selama 2 setengah jam dan berhasil menjaring peserta lebih dari 700 orang melalui media zoom dan Youtube,