Permasalahan sampah plastik di Indonesia dari tahun ke tahun kian mengkhawatirkan. Menurut data yang dihimpun dari World Bank Indonesia, dari seluruh jumlah sampah di Indonesia, 20% diantaranya adalah limbah plastik yang mengotori sungai dan lautan. Bukan tanpa alasan, bahwa di balik maraknya penggunaan wadah berbahan plastik, pengelolaan limbahnya justru belum maksimal. Hal ini sejalan dengan pernyataan Direktur Pengelolaan Sampah KLHK, Novrizal Tahar, bahwa kepedulian masyarakat akan pengelolaan limbah plastik yang masih rendah.
Sebenarnya, pemerintah Indonesia bukan tutup mata terhadap persoalan sampah plastik ini. Buktinya, pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut, yang bertujuan mengurangi 70 persen sampah di lautan pada 2025 mendatang. Perpres inilah yang kemudian juga menjadi dasar dibentuknya Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut (TKN PSL).
Program pemerintah untuk menangani sampah plastik ini tentu mendapat dukungan dari berbagai pihak. Selain dari institusi pemerintahan, pihak swasta pun demikian. Beberapa diantaranya ialah Danone-AQUA dan perusahaan teknologi mobile terbesar di Asia Tenggara, Grab yang telah mencanangkan gerakan #BijakBerplastik dan #LangkahHijau.
Dimulai pada tahun 1993, Danone-AQUA memiliki program bertajuk AQUA Peduli yang menjadi pelopor untuk mengajak orang agar lebih peduli lingkungan dengan melakukan daur ulang. Dengan program ini juga, setiap tahunnya AQUA berkomitmen membantu mengurangi sampah plastik sebanyak 12 ribu ton per tahun melalui enam unit bisnis daur ulang yang tersebar di beberapa wilayah.
Kemudian sejak tahun 2018, Danone-AQUA kembali dengan kampanye lanjutan bertajuk #BijakBerplastik guna mendukung program pemerintah untuk menurunkan limbah plastik yang bocor ke lautan. Program ini berfokus pada tiga hal yaitu edukasi, pengumpulan sampah plastik, dan inovasi kemasan.
Selain Danone-AQUA, sejak 2019 Grab Indonesia juga mulai fokus mengembangkan teknologi untuk kepentingan lingkungan dengan meluncurkan berbagai inovasi. Mulai dari mobil elektrik ramah polusi yang tersedia di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta hingga program wadah pakai ulang yang berlaku di layanan GrabFood Bali. Menurut Presiden Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, sejak tahun 2019 Grab Indonesia mulai berinisiatif untuk operational yang berlandaskan sustainability initiative dengan program #LangkahHijau.
Visi serta misi yang sama untuk membantu menjaga kelestarian lingkungan inilah yang akhirnya menggugah Danone-AQUA dan Grab untuk melakukan sebuah kolaborasi melalui layanan GrabExpress Recycle. Memanfaatkan teknologi yang bisa diakses dengan aplikasi Grab, pelanggan Grab di kawasan Jakarta dan Tangerang Selatan dapat mengirim sampah gelas atau botol plastik ke bank daur ulang terdekat yang telah terdaftar.
Kini, sudah ada 13 lokasi bank daur ulang di Jakarta dan 5 lokasi lain yang tersebar di kawasan Tangerang Selatan. Tak hanya disortir ulang, nantinya limbah plastik yang telah diambil oleh driver Grab akan didaur ulang atau dikelola kembali menjadi barang yang bermanfaat dengan bantuan Danone-AQUA.Dengan adanya kolaborasi ini, Danone-AQUA dan Grab berharap dapat membantu mencapai target pemerintah untuk mengurangi sampah plastik di lautan hingga 70 persen. Selain itu, langkah i
ni juga sebagai perayaan Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari lalu melalui kegiatan yang positif dan bermanfaat.
Source: Danone-Aqua dan Kumparan