Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

98,32 ton Sampah Plastik dari Pasar Modern di Sukabumi Berhasil Dikurangi

By kompas.tv (4 Juli 2021)

98,32 ton Sampah Plastik dari Pasar Modern di Sukabumi Berhasil Dikurangi

Ilustrasi pembersihan sampah plastik. (Sumber: Kompastv/Ant)

Jumlah sampah plastik yang berasal dari pasar modern di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berkurang sebanyak 98,32 ton.

Penurunan tersebut terjadi sejak pemerintah setempat menerapkan pelarangan penggunaan kantong plastik sebagai alat pembungkus di seluruh pasar modern di Sukabumi.

Kepala Bidang Perkimsih Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sukabumi, Denis Eriska menjelaskan bahwa pihaknya pun telah melakukan pendataan di lapangan.

“Dari hasil pendataan selama satu tahun kepada 404 pasar modern, baik supermarket, minimarket maupun departemen store, volume sampah plastik dari pasar modern berkurang 98,32 ton atau rata-rata 8,19 ton per bulan,” kata Denis, seperti sikutip dari Antara, Minggu (4/7/2021).

Menurut Denis, keberhasilan tersebut tak lepas dari Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 81 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Kebersihan Melalui Gerakan Sukabumi Bersih, Tertib dan Asri (Bestari).

Sejak 11 November 2021, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi telah memberlakukan peraturan itu dengan efektif, hingga secara bertahap pasar modern dilarang menggunakan kantong plastik untuk membungkus barang yang dibeli konsumen.

Baca Juga: Octopus Kerja Sama Sampah Daur Ulang dengan Kopi Soe

Sebagai gantinya, konsumen diminta untuk membawa kantong sendiri dari rumah, karena seluruh pasar modern tidak boleh menyediakan kantong plastik.

Alhasil, sampai saat ini, Gerakan Sukabumi Bestari pun efektif untuk mengurangi volume sampah plastik di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini.

Lebih lanjut, Denis yakin keberadaan sampah plastik di Sukabumi dapat terus berkurang setiap tahunnya.

Apalagi ke depannnya pelarangan penggunaan kantong plastik juga akan diberlakukan kepada pedagang tradisional, yang mana saat ini sosialisasi untuk itu masih dilakukan.

“Masyarakat harus mulai mengurangi ketergantungannya terhadap plastik khususnya saat berbelanja, karena keberadaan sampah plastik tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi bisa menjadi penyebab berbagai bencana baik bencana alam, kesehatan, sosial, budaya hingga ekonomi,” ujar Denis.

Maka dari itu, Denis mengimbau kepada warga yang hendak berbelanja agar membawa kantong ataupun tas belanja non-plastik yang bisa digunakan berulang-ulang serta ramah lingkungan.

Selain itu, pihaknya pun akan terus melakukan pengawasan terhadap pasar modern agar tidak melanggar aturan yang telah berjalan.

Baca Juga: Pegadaian Gelar Lomba Tukar Sampah dengan Tabungan Emas

Artikel ini telah tayang di https://kompas.tv dengan judul “98,32 ton Sampah Plastik dari Pasar Modern di Sukabumi Berhasil Dikurangi”,

Klik untuk baca: https://www.kompas.tv/amp/article/189618/videos/98-32-ton-sampah-plastik-dari-pasar-modern-di-sukabumi-berhasil-dikurangi?page=all.

By kompas.tv

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Pegadaian Gelar Lomba Tukar Sampah dengan Tabungan EmasPegadaian Gelar Lomba Tukar Sampah dengan Tabungan EmasPURWOREJO (spasial data land-based)
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.