Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • Search
  • Menu Menu

Setahun 1,3 Juta Ton Sampah Makanan di Indonesia, Kementan: Jangan Food Waste untuk Ketahanan Pangan

Editor: Arif Fuddin Usman

(17 September 2020)

TRIBUN-TIMUR.COM, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat Indonesia menerapkan budaya tidak membuang makanan (food waste).

Sebaiknya, kata Presiden, masyarakat memperkuat budaya baru, yakni dengan menghargai setiap makanan yang sudah diambil.

“Dalam mewujudkan ketahanan pangan ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebagai acuan kita,” ujar Presiden Jokowi di istana Bogor (15/9/2020).

“Terutama atas peringatan FAO (Food and Agriculture Organization) tentang ancaman krisis pangan,” lanjut Jokowi.

Perlu diketahui, berdasarkan data yang ada, sampah makanan di Indonesia per tahun mencapai 1, 3 juta ton atau per orang menghasilkan 300 kilogram sampah makanan.

Menurut Kuntoro, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kerap kali menekankan generasi muda harus dipahamkan proses pengolahan pangan dari awal, hingga tersaji di meja makan.

Dengan begitu, pembangunan ketahanan pangan yang berlandaskan pola pangan sehat untuk generasi muda yang hebat dapat diwujudkan, termasuk mendukung cita-cita pembangunan nasional.

“Kami harapkan generasi milenial dapat juga paham, bahwa begitu panjang waktu kerja keras petani dalam memenuhi pangan,

“Dan masih banyak masyarakat kita yang butuh pangan layak. Jadi, mari tinggalkan kebiasaan menyia-nyiakan dan membuang makanan, kita jangan food waste,” tegas Kuntoro.

Sertifikasi Benih Hasil Kultur Jaringan

Sementara itu, Balai Besar Pengembangan dan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBPPMB-TPH) melakukan kunjungan kerja di laboratorium Produksi Benih dan UPBS Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi), Badan Litbang Pertanian guna menggairahkan perkembangan teknik perbanyakan tanaman secara kultur jaringan.

Balithi merupakan institusi Kementerian Pertanian (Kementan) memproduksi benih melalui teknologi perbanyakan massal kultur jaringan (kloning).

Kepala Balithi, Rudi Suhendi menjelaskan kultur adalah budidaya dan jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.

Kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya.

“Balithi memiliki penangkar-penangkar binaan yang mendapat rekomendasi untuk memperbanyak benih sumber bersertifikat klas Foundation Seed FS atau Label Putih,” ungkap Kepala Balithi, Rudi Suhendi dalam sambutannya menerima kunjungan tim Jaringan Laboratorium Balai Besar PPMB-TPH, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang dikawal Kepala Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium , Tri Martini Patria, kemarin Rabu (16/9/2020).

Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium , Tri Martini Patria menilai penting secapatnya guna menetapkan metode sertifikasi yang efisien dan akurat untuk benih-benih hasil teknologi tersebut.

Selain itu, penting juga mendiseminasikan pengembangan metode yang bisa diterapkan di laboratoriun-laboratorium lingkup Balai Pengawasan Sertifikasi Benih (BPSB) sehingga benih turunan yang dihasilkan bisa berlabel.

“Kultur jaringan untuk tanaman pangan biasa dilakukan untuk konservasi dan koleksi plasma nutfah atau Sumber Daya Gentik,” kata Tri Martini.

“Semua komoditas tanaman pangan bisa dikultur jaringan, yang sudah umum dilakukan diantaranya mengkoleksi kultur jaringan umbi-umbianan termasuk porang dalam rangka melestarikan kekayaan plasma nutfah; dan kultur embrio pada kacang-kacanganan termasuk kedelai,” jelas Tri Martini.

Diskusi di aula Balithi diikuti pula para peneliti, teknisi litkayasa, dan PBT.

Harmonisasi proses produksi dan sertifikasi Benih dijelaskan secara rinci semenjak evaluasi sumber benih sampai dengan pengujian di laboratorium.

Salah seorang peneliti senior Balithi, Prof. Budi Marwoto mengatakan sumber benih harus jelas sehingga dengan demikian kepastian mutu genetik benih dapat dijamin.

Pemeriksaan lapangan produksi benih dilakukan dengan aturan yang jelas, disesuaikan dengan fase-fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

“Selama masa panen dan pascapanen juga dilakukan pengawasan sedemikian rupa sehingga benih yang dihasilkan tidak tercampur dengan varietas lainnya,” kata Budi.

“Pemeriksaan gudang penyimpanan benih juga dilakukan. Pengujian laboratorium merupakan kegiatan yang mutlak harus dilakukan,” tutur Budi.

Di tempat berbeda, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan Balai Besar PPMB-TPH dengan fasilitas 8 laboratorium yang terakreditasi BSN KAN serta ada dibawah naungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan akan terus mengawal rangkaian proses produksi.

Selanjutnya mengawal rangkaian proses sertifikasi benih hasil kultur jaringan, yang berkaitan erat dengan pengujian elektroforesis/DNA (PCR, Elisa).

“Sesuai dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk selalu mengawal berjalannya segala sesuatu yang menunjang proses industri pertanian terlebih di masa pandemi yang belum kunjung berakhir ini,” kata Suwandi.

“Kami terus bersinergi melakukan inovasi peningkatan kualitas benih agar produksi terus meningkatkan,” jelas Suwandi.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Setahun 1,3 Juta Ton Sampah Makanan di Indonesia, Kementan: Jangan Food Waste untuk Ketahanan Pangan, https://makassar.tribunnews.com/2020/09/17/setahun-13-juta-ton-sampah-makanan-di-indonesia-kementan-jangan-food-waste-untuk-ketahanan-pangan.

Editor: Arif Fuddin Usman

Share
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail

Berita Terbaru

  • Dipuji Pakar Lingkungan, Gagasan Gubernur Koster Soal Sampah Dinilai Solusi TuntasAgustus 9, 2025 - 02:04
  • Pastikan Progres Pengolahan Sampah, Menko Pangan ke TPST MengwitaniAgustus 9, 2025 - 02:00
  • Pemkab Pandeglang Respons Protes Warga soal TPA Tampung Sampah TangselAgustus 9, 2025 - 01:50
  • China is the world’s biggest plastic producer — making as much as 6 countries combinedAgustus 9, 2025 - 01:44
  • More than 200 lobbyists at UN’s plastic treaty talks will limit progress, campaigners warnAgustus 9, 2025 - 01:36

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Berlin Now Has a City-Run Recycling Department StoreEcologists sound alarm on plastic pollution
Scroll to top