Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
Penulis : Abd Rasyid. MS
(20 September 2020)
RAKYATKU.COM, WAJO – Bupati Wajo H. Amran Mahmud meminta kepada masyarakat agar Bisa Berinovasi Mengelola Sampah Menjadi Nilai Ekonomi.
Pernyataan itu disampaikan saat menghadiri peringatan Hari Sampah Sedunia (World Cleanup Day) Tahun 2020, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kelurahan Cempalagi Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo,Sabtu 19 September 2020.
“Hari ini adalah hari ‘World Cleanup Day’ merupakan aksi Bersih-bersih Sampah terbesar di Dunia, yang di ikuti oleh 157 Negara dan 34 Provinsi di Indonesia dengan 13 Juta Relawan di tahun 2020 ini dengan mengangkat tema “Pilah Sampah dari Rumah.” sambut Bupati.
Menurut Orang yang nomor satu di Bumi Lamaddukkelleng ini, Untuk kedepan tidak semua sampah harus masuk ke Tempat Pembuangam Akhir sampah atau TPA. Harus ada procesing sampah yang dilakukan oleh masyarakat dengan catatan mungkin bisa menjadi pembuatan pupuk organik dilingkungannya masing-masing ataupun adanya bank sampah yang bernilai ekonomis.
“Saya mengharapkan bagaimana kita menciptakan inovasi dalam pengelolaan sampah ini menjadikan nilai ekonomi yang berupa organik, kerajinan dan pengolahan bio gas dan lain-lain.”jelas bupati.
“Saat ini sampah bukan lagi menjadi beban, sampah memiliki nilai ekonomis jika dikemas dengan baik dan menjadi menambah pendapatan keluarga. Bisa membayar listrik, tagihan air atau lainnya,” imbuh Bupati.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wajo Andi M. Baso Iqbal, menyampaikan, di mana kegiatan ini di hadiri oleh 38 rekan organisasi peduli lingkungan dan dalam melaksanakan tugas di Kabupaten Wajo kapasitas sampah yang telah di tangani dalam sehari untuk 14 kecamatan 190 desa sebanyak 190 ton seharinya.
“Produksi sampah di setiap hari dengan jumlah penduduk kurang lebih 490 jiwa dan terkhusus di kecamatan Tempe sampah yang tertangani yaitu 42 ton perharinya, dengan kapasitas 13 unit armada trek,1 doser dan 1 eskapator sehingga dapat menangani sampah sekitar 70 persen dalam kapasitas produksi sampah setiap harinya.”jelas Andi M. Baso Iqbal.
Dengan adanya kegiatan ini mengharapkan ke depanya melalui dukungan dan petunjuk peran pemerintah akan mampu melayani dan mampu menangani sampah kedepanya, harapnya.
Artikel ini telah tayang di rakyatku.com dengan judul ”
Bupati Wajo Ajak Masyarakat Berinovasi Mengelola Sampah Menjadi Nilai Ekonomi”,
Penulis : Abd Rasyid. MS
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.