Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
Pewarta : Linda Trianita (25 April 2020)
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai membongkar skandal impor sampah plastik yang mengandung limbah berbahaya dan beracun melebihi ketentuan. Dari belasan importir pemilik kontainer, baru satu yang diseret ke jalur hukum. Diduga ada upaya lobi ke sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Liputan ini terselenggara atas kerja sama majalah
Semarang, Gatra.com – Kepulauan Karimunjawa di Kabupaten Jepara bisa menjadi contoh sebagai destinasi wisata yang mengutamakan ramah lingkungan dan terjaganya ekosistem.
Menurut Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo hal ini setelah diresmikannya pusat daur ulang (PDU) di Karimunjawa.
“Tinggal melakukan edukasi kepada masyarakat di Karimunjawa serta dorongan aksi dan gerakan-gerakan masyarakat untuk peduli lingkungan dengan memilah sampah harus terus dilakukan,” katanya saat memberikan sambutan dan dialog peresmian PDU Karimunjawa melalui virtual zoom di kantor Gubernur Jateng di Semarang, Senin (24/8).
PDU Karimunjawa tersebut merupakan bantuan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun (B3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Lebih lanjut Ganjar menyatakan, Karimunjawa memiliki ciri-ciri dengan pulau-pulau kecil sehingga sangat rentan terjadinya kerusakan lingkungan, sehingga perlu orientasi utamanya harus pada aspek lingkungan.
Konsep pembangunan berkelanjutan di Karimunjawa harus kuat dalam wawasan lingkungan. Pariwisatanya diharapkan tidak terlalu masif dan harus ada kontrol.
“Mudah-mudahan Karimunjawa bisa menjadi objek wisaya yang ramah lingkungan, kemudian kondisi lingkungan bisa terjaga ekosistemnya dengan baik,” ujarnya.
Adanya bantuan PDU Karimunjawa tersebut, Ganjar berharap dapat menjadi sesuatu yang bisa mengawali pengelolaan yang lebih cerdas dan lebih peduli lingkungan. Hingga kemudian bisa ditularkan ke wilayah lain.
Saat ini di Karimunjawa sudah ada kelompok masyarakat peduli sampah yang digerakkan oleh anak-anak muda, hanya saja kapasitasnya masih kecil. “Memang harus didorong dengan gerakan-gerakan atau aksi-aksi untuk nantinya bisa kampanye bagaimana wilayah di Karimunjawa betul-betul mengelola sampahnya dengan baik,” ujar Ganjar.
Sementara, Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati menjelaskan, PDU Karimunjawa dapat menampung sampah sebanyak 10 ton perhari. Sampah-sampah yang terkumpul dan sudah dipilah-pilah nantinya akan dibawa ke daratan dan ditemukan kepada pembeli untuk didaur ulang.
“Bantuan PDU ini merupakan bentuk komitmen kami untuk mencegah kebocoran sampah ke laut dan mengurangi sampah plastik sampai 75 persen,” jelas dia.
Dengan PDU, imbuh Rosa, bisa mengurangi sampah di laut. Untuk itu petugas KLHK yang turun ke Karimunjawa bisa memberikan edukasi kepada masyarakat untuk memilah sampah dari rumah. “Masyarakat juga perlu diberikan edukasi bahwa sampah bisa didaur ulang dan menghasilkan uang,” tandas dia.
Artikel ini telah tayang di gatra.com dengan judul “Ganjar: Karimunjawa Bisa Jadi Contoh Wisata Ramah Lingkungan”
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.