Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • Search
  • Menu Menu

Ini cara Banda Aceh olah sampah plastik jadi minyak mentah

Pewarta : Khalis Surry
Uploader : Salahuddin Wahid

(01 September 2020)

Banda Aceh (ANTARA) – Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan (DLHK3) mengolah sampah menjadi minyak mentah dengan teknologi Pirolisis, dalam upaya mengurangi jumlah sampah di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gampong Jawa.

Kepala DLHK3 Banda Aceh Hamdani, Selasa, mengatakan metode itu dilakukan untuk memusnahkan sampah plastik yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi dengan cara dibakar hingga suhu 400 derajat celcius.

“Keberadaan mesin ini tujuannya untuk menangani sampah-sampah plastik jenis kresek dan asoi yang selama ini tidak termanfaatkan,” kata Hamdani, di Banda Aceh.

Sementara itu, Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Hendra Gunawan menjelaskan, limbah plastik melalui proses pirolisis mampu diubah menjadi bahan bakar minyak setara bensin, solar dan minyak tanah.

“Tapi tingkat pemurniannya masih rendah. Minyak yang dihasilkan setara bensin, solar dan minyak tanah tapi kualiatasnya masih dibawah,” katanya.

Menurut Hendra, proses pengolahan sampah plastik dengan proses pirolisis memiliki kelemahan yaitu tidak efisien pada pembuatan reaktor dalam skala besar. Hal itu diakibatkan oleh terjadinya bubling, chanelling, dan kurang ekonomis.

Kata Hendra, mesin teknolgi itu mampu membakar sampah plastik mencapai 200 kilogram per bulan. Lanjut dia, untuk membakar 30 kilogram sampah plastik dibutuhkan sebanyak 30 liter bahan bakar jenis solar.

Karena biaya bahan bakar tergolong besar, maka pengoperasiannya hanya pada saat waktu tertentu. Namuan, diharapkan metode itu dapat mengurangi tumpukan sampah plastik di Banda Aceh.

“Tapi tujuan kami bagaimana menangani sampah plastik yang selama ini tidak teratasi yang terbuang percuma sehingga bisa mengurangi dampak pencemaran lingkungan,” ujarnya.

Artikel ini telah tayang di republika.co.id dengan judul “Mahasiswa UMM Gagas Bioplastik Berbahan Limbah Kedelai”,

https://republika.co.id/berita/qfyc0q284/mahasiswa-umm-gagas-bioplastik-berbahan-limbah-kedelai.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yudha Manggala P Putra

Share
  • Share on Facebook
  • Share on Twitter
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail

Berita Terbaru

  • Dipuji Pakar Lingkungan, Gagasan Gubernur Koster Soal Sampah Dinilai Solusi TuntasAgustus 9, 2025 - 02:04
  • Pastikan Progres Pengolahan Sampah, Menko Pangan ke TPST MengwitaniAgustus 9, 2025 - 02:00
  • Pemkab Pandeglang Respons Protes Warga soal TPA Tampung Sampah TangselAgustus 9, 2025 - 01:50
  • China is the world’s biggest plastic producer — making as much as 6 countries combinedAgustus 9, 2025 - 01:44
  • More than 200 lobbyists at UN’s plastic treaty talks will limit progress, campaigners warnAgustus 9, 2025 - 01:36

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Olah Sampah dari Bakteri, Peneliti Gunakan ‘Peuyeumisasi’ Agar Tak BauLimbah plastik bisa dimanfaatkan menjadi bahan bangunan, bagaimana caranya?
Scroll to top