Inilah Teknologi Pengubah Plastik menjadi BBM Temuan Kemenperin
/1 Comment/in Teknologi/by adminInilah Teknologi Pengubah Plastik menjadi BBM Temuan Kemenperin
Penulis : Ananda Rizky Purwaningdyah
Editor : Rizka Adriana Lutfiani
(05 Oktober 2020)
Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berhasil menemukan teknologi yang dapat mengubah sampah plastik jenis polietilena (kantong plastik sekali pakai) menjadi bahan bakar minyak (BBM). Penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan prinsip industri hijau, meningkatkan daya saing, serta membangun manufaktur nasional yang berkelanjutan. Penelitian yang telah dilakukan sejak tahun 2009 lalu itu berhasil mengolah 5 kg sampah plastik menjadi 5 liter Bahan Bakar Minyak (BBM) yang serupa dengan bensin premium, avtur, dan solar. Cara yang dilakukan BBKK untuk mengubah sampah plastik menjadi BBM yaitu melalui proses pirolisis. Kemudian, dilakukan pemisahan senyawa yang dihasilkan dari proses tersebut hingga menjadi BBM murni. “Pada proses pirolisis, limbah plastik akan diubah menjadi fasa cair dan fasa gas, serta residu berupa padatan. Gas yang tidak terkondensasi juga diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar,” ujar Ngakan Timur Antara selaku Kepala Balai Pengembangan dan Penelitian Industri (BPPI), Kemenperin seperti yang dikutip dari Antara.
Metode pirolisis diketahui memiliki beberapa keuntungan dalam pembakaran limbah plastik, diantaranya yaitu metode ini dapat beroperasi tanpa membutuhkan udara atau campuran hidrogen dan tidak memerlukan tekanan tinggi. Selain itu, pirolisis juga dilakukan pada sistem tertutup, sehingga polutan tidak keluar. Dikutip dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kepala BBKK Wiwik Pudjiastuti mengatakan bahwa produk yang dihasilkan oleh alat pirolisis hasil rekayasa BBKK ini memiliki karakteristik yang setara dengan solar dan setara pelarut yang merupakan hasil uji dari Lemigas. Penelitian ini akan dipatenkan pada tahun 2015 dan sedang proses untuk mendapatkan hibah.
Hasil uji laboratorium yang telah dilakukan menunjukkan bahwa didapatkan spesifikasi pelarut mendekati jenis pelarut produksi PT. Pertamina. Jenis pelarut tersebut diantaranya yaitu Pertasol (10%), Minasol (10%), dan Low Aromatic White Spirits (30%), serta solar (40%). Selain keempat pelarut tersebut, didapatkan pula hasil samping yang potensial untuk dimanfaatkan, yaitu gas. Gas tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar gas apabila diproses lebih lanjut. Gas yang dihasilkan melalui proses pirolisis antara lain gas hidrogen 9,1%, metana 4,7%, etana 4,6% , serta propana 12,2%. “Gas yang sudah dipurifikasi dapat dimasukkan ke dalam tabung. Pengemasan dalam tabung akan memudahkan dalam penyimpanan dan aplikasi di lapangan. Gas hasil pirolisis juga telah terbukti dapat diaplikasikan pada kompor gas, burner proses pirolisis serta genset,” ujar Wiwik seperti yang dikutip dari Antara.
Sumber :
https://kemenperin.go.id/artikel/21097/Balai-Kemenperin-Temukan-Inovasi-Cara-Ubah-Sampah-Plastik-Menjadi-BBM
https://www.gatra.com/detail/news/447236/teknologi/kemenperin-berhasil-ubah-sampah-plastik-jadi-bbm
https://www.antaranews.com/berita/1082324/kemenperin-temukan-teknologi-ubah-sampah-plastik-jadi-bbm
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!