Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
Jurnalis : Dicky Agung Prihanto
Editor : Pebri Mulya
(30 Agustus 2020)
RADARDEPOK.COM, DEPOK – Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, PT Samudera Montaz, dan Perusahaan Konstruksi Wasco Indonesia, melakukan pengaspalan jalan berbahan aspal plastik multilayer di Jalan Prof. Dr. Sumitro Djoyohadikusumo, Kampus UI Depok.
Kepala Badan Kerjasama,Ventura dan Digital UI Prof. Dedi Priadi mengatakan, kolaborasi yang dilakukan selaras dengan semangat UI guna melestarikan lingkungan, salah satunya dengan mendaur ulang dan memanfaatkan limbah plastik. Proyek percontohan yang dilakukan merupakan penerapan model kerja sama yang optimal antara UI dan mitra industri dalam mencari solusi masalah limbah plastik.
“Jika ujicoba ini berhasil, maka ke depannya, komplek UI akan kembali memanfaatkan aspal plastik,” ujar Prof. Dedi Priadi, Sabtu (29/08).
Pengaspalan yang dilakukan UI merupakan bagian dari proyek percontohan pemanfaatan bahan limbah plastik bernilai rendah sebagai campuran aspal. Total plastik yang digunakan adalah 75 kg sampah plastik berupa limbah kemasan mie instan. Area yang diaspal lebih kurang seluas 241 meter persegi, dilakukan pada Jumat (28/08).
Sementara itu, Ahli Teknologi Polimer dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material, Fakultas Teknik UI (DTMM-FTUI), Mochamad Chalid mengatakan, daur ulang limbah plastik bernilai rendah sebagai bahan campuran aspal, merupakan solusi efektif dan berdaya guna terhadap masalah tumpukan limbah plastik yang menjadi masalah lingkungan di Indonesia. Selain itu, komposisi yang ideal, penambahan sampah plastik tersebut ke dalam campuran aspal dapat meningkatkan kualitas stabilitas jalan hingga 40 persen.
Hal itu, lanjut Dr. Mochamad Chalid, sesuai dengan hasil pengujian yang dilakukan tim peneliti UI, Perusahaan Konstruksi Wasco dan PT Chandra Asri Petrochemical. Dengan begitu, kualitas jalan akan menjadi lebih kuat dan tahan lama, sehingga berpotensi menghemat biaya perawatan jalan.
Aspal plastik diolah dari aspal biasa dengan campuran 5-6 persen cacahan sampah plastik. Sampah plastik berupa limbah bungkus mie instan merupakan produk plastik yang terdiri atas polietilena dan polipropilena, merupakan limbah dari PT Samudera Montaz, sebuah perusahaan kemasan multilayer di Indonesia. Limbah plastik tersebut dicacah sehingga siap untuk dijadikan bahan campuran aspal.
Artikel ini telah tayang di radardepok.com dengan judul “Inovasi UI Jadikan Sampah Plastik Campuran Aspal Jalanan”,
https://www.radardepok.com/2020/08/inovasi-ui-jadikan-sampah-plastik-campuran-aspal-jalanan/2/.
Jurnalis : Dicky Agung Prihanto
Editor : Pebri Mulya
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.