Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Inovatif, Desa Taro Sulap Kotoran Lembu dan Sampah Jadi Pupuk Organik

October 12, 2020/0 Comments/in Berita/by admin

Inovatif, Desa Taro Sulap Kotoran Lembu dan Sampah Jadi Pupuk Organik

By radarbali.jawapos.com

(11 Oktober 2020)

GIANYAR – Desa Taro di Kecamatan Tegalalang yang punya objek wisata Lembu Putih melakukan inovasi pengolahan sampah.

Kotoran Lembu Putih dibawa ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Kemudian, sampah pasar dan rumah tangga dipilah. Sampah organik lalu dicampur dengan kotoran lembu.

Perbekel Desa Taro I Wayan Warka menyatakan, TPS menampung sampah dari 14 banjar. Dengan mekanisme mengangkut sampah dua kali seminggu menggunakan satu unit truk sampah.

Di TPS, sampah dipiliah sesuai hari. Senin, Selasa dan Rabu diambil sampah non organik. Kamis, Jumat, Satu diambil sampah organik.

Manager Fasilitas Dedi Sutrisna menambahkan, sampah akan dipilah lagi menjadi kompos. Kompos itu nantinya akan diolah lagi, dicampur dengan kotoran hewan.

Kebetulan Desa Taro memiliki lembu putih. “Kotoran lembu putih tersebut yang akan dicampurkan dengan kompos.

Karena tidak ada bahan kimia, pengolahan dari sampah hingga menjadi pupuk siap pakai, memerlukan waktu hampir 3 bulanan,” ujarnya.

Dijelaskan, dari sampah yang dipilah dan diolah hanya menyisakan 20 persen residu dibawa ke TPA Temesi.

Artinya 80 hingga 90 persen sampah bisa di-reduce atau dikurangi, ini juga membantu mengurangi volume sampah di TPA Temesi.

Edukasi telah dilakukan kepada masyarakat maupun petani agar menggunakan pupuk organik hasil olahan Fasilitas Pengelolaan Sampah Desa Taro ini.

“Kami juga tidak sembarangan pupuk, hasilnya nanti juga akan kami cek di laboratorium hayati, kami cari tahu kandungannya.

Jadi, bukan hanya sekedar kompos namun apa yang dibutuhkan tanaman nanti kita tambahkan unsur-unsur hayatinya,” jelas Dedi.

Pihaknya juga mengedukasi masyarakat untuk selalu memilah sampah. Dia ingin menyadarkan masyarakat jika sampahmu adalah tanggungjawabmu.

“Jadi semua masyarakat ikut bertanggung jawab dengan sampah yang dihasilkannya,” pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di https://radarbali.jawapos.com dengan judul “Inovatif, Desa Taro Sulap Kotoran Lembu dan Sampah Jadi Pupuk Organik”,
Klik untuk baca:
https://radarbali.jawapos.com/read/2020/10/11/218446/inovatif-desa-taro-sulap-kotoran-lembu-dan-sampah-jadi-pupuk-organik.

By radarbali.jawapos.com
Share
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-10-12 23:54:222020-10-13 00:00:53Inovatif, Desa Taro Sulap Kotoran Lembu dan Sampah Jadi Pupuk Organik
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

Kisah Sukses Remaja Surabaya Tristan Budidaya MaggotMenyedihkan, Pantai di Gresik Bau Busuk Karena Jadi Tempat Pembuangan Akhir
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.