Sejak Pandemi, Jumlah Sampah Berkurang di Padang Turun 200 Ton Sehari
/0 Comments/in Berita/by adminSejak Pandemi, Jumlah Sampah Berkurang di Padang Turun 200 Ton Sehari
(28 Oktober 2020)
Padang –
Produksi sampah di Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mengalami penurunan sejak terjadinya pandemi Corona (COVID-19). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang mencatat penurunan terjadi antara 100-200 ton setiap harinya.
“Iya, sejak pandemi terjadi penurunan jumlah sampah yang kita angkut ke pembuangan akhir,” kata Kepala DLH Kota Padang, Mairizon, kepada wartawan, Rabu (28/10/2020).
Mairizon mengatakan jumlah sampah yang dihasilkan warga Padang dalam sehari rata-rata mencapai 600 ton. Namun sejak pandemi COVID-19, sampah yang datang ke tempat pemrosesan akhir (TPA) hanya 400-500 ton sehari.
Baca Juga : REGULASI PEMERINTAH INDONESIA DALAM MENANGGULANGI SAMPAH PLASTIK DI LAUT
“Turunnya sekitar 100-200 ton sehari,” kata dia.
Untuk mengumpulkan sampah warga, terdapat 139 titik tempat penampungan sementara (TPS) yang tersebar di berbagai lokasi. Warga diwajibkan membuang sampah di TPS mulai pukul 17.00-05.00 WIB. Dari TPS, sampah kemudian diangkut menuju TPA.
Bermacam moda pengangkut sampah sudah disediakan Pemerintah Kota Padang, seperti mobil sweeper, truk, kontainer, becak motor, mesin pencacah kompos, mesin steam, bank sampah, ekskavator, buldoser, perahu pengangkut sampah, dan alat angkut lainnya.
Satu kontainer disebut mampu mengangkut 7 meter kubik sampah. Dan dalam sehari, potensi timbunan sampah mencapai 1.940,85 meter kubik
Artikel ini telah tayang di detik.com dengan judul “Sejak Pandemi, Jumlah Sampah Berkurang di Padang Turun 200 Ton Sehari”,
Klik untuk baca: https://news.detik.com/berita/d-5232816/sejak-pandemi-jumlah-sampah-berkurang-di-padang-turun-200-ton-sehari.
By Detik.com
Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190
Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut
You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/
Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.
Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.
Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.
Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!