Loading
Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut
  • TENTANG KAMI
    • LATAR BELAKANG
    • STRUKTUR ORGANISASI
    • KELOMPOK KERJA
  • REGULASI
  • POJOK INOVASI
    • EKONOMI
    • TEKNOLOGI
    • KEPEMERINTAHAN
    • KEMASYARAKATAN
  • KNOWLEDGE
    • BERITA
      • NEWSLETTER
    • DOKUMEN
      • FILE
  • EVENTS
    • PROGRAM
      • LABUAN BAJO
    • INC-3
    • EUPHORIA
    • UN OCEAN CONFERENCE
      • MONITORING and ASSESSMENT
      • GLOBAL COMMITMENTS and ACTIONS
    • RESIK
  • id
    • id
    • en
  • Search
  • Menu Menu

Antisipasi Pencemaran Lingkungan, Kemenko Marves Tekankan Pengelolaan Sampah Sejak Dini dari Rumah

November 18, 2020/1 Comment/in Berita/by admin

Antisipasi Pencemaran Lingkungan, Kemenko Marves Tekankan Pengelolaan Sampah Sejak Dini dari Rumah

By maritim.go.id

(15 November 2020)

Marves – Banyuwangi, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rofi Alhanif mengatakan bahwa pengolahan sampah yang baik dan bijak bermula sejak dari rumah dengan cara berpikir yang cerdas. Artinya, harus ada pola pikir yang baik ketika membeli suatu barang apakah akan menghasilkan sampah atau tidak dan ini harus menjadi pertimbangan dasar.

“Persoalan sampah ini memang bukan hanya di sini (Pantai Sampangan), persoalan sampah bermula dari rumah kita, pola hidup kita, cara berfikir kita. Didalam teori minimal ada 4R pengelolaan sampah yaitu: rethink, reduce, reuse, dan recycle,” kata Asisten Deputi (Asdep) Rofi dalam sambutannya pada kegiatan Clean Up di Pantai Sampangan, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (14-11-2020).

Asdep Rofi mengungkapkan dirinya sudah sejak lama mendengar keberadaan Pantai Sampangan yang ada di Banyuwangi, beberapa waktu lalu sempat ramai dibahas khalayak ramai di sosial media karena kawasan ini penuh dengan sampah plastik. Ia pun mengaku senang dan terkesan dengan kemajuan pembersihan yang dilakukan masyarakat dan stakeholder terkait yang digagas oleh Badan Pengelolaan Sampah-Go Sampah Sistem (GO-PASS) sehingga nantinya kembali bersih dan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

Baca Juga : Komunitas Ocean Rangers Bersihkan Sampah dan Sosialisasikan 3M di Pantai Sukabumi

Gerakan bersihkan sampah di Pantai Sampangan oleh masyarakat Kedungrejo dan dibantu komunitas sadar wisata asudah berlangsung sekitar beberapa hari pada pekan ini dan hasilnya sudah bisa dilihat secara nyata. Asdep Rofi menerangkan bahwa kerja konkrit yang dilakukan ini menjadi contoh nyata sebagai kepedulian terhadap lingkungan yang patut dicontoh daerah lain di Indonesia.

Lebih lanjut Asdep Rofi menerangkan bahwa gaung Banyuwangi sebagai salah satu daerah wisata di Indonesia tercipta berkat kinerja pemerintah dan pemangku kepentingan yang menaruh perhatian dan keseriusan pada potensi daerahnya. Namun sampah dan pariwisata dua hal yang tidak dapat dipasahkan atau saling keterkaitan, sehingga harus diperhatikan secara kolektif.

Melihat kondisi ini di lapangan, Kemenko Marves bersama Kementerian Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif sedang menyusun Petunjuk Teknis Pengelolaan Sampah Plastik di Destinasi Wisata. Selain mengembangkan destinasi wisata baiknya juga harus memperhatikan persoalan sampah sebagai suatu dampak kemunculan aktifitas pariwisata. Sebagai destinasi pariwisata maka kebersihan lingkungan harus menjadi suatu keharusan.

Baca Juga : Bisnis Baru di Bali, Meja dan Kursi dari Bahan Sampah Plastik

Sementara itu, Kepala Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, Jatim, Ahmad Zaiho menjelaskan bahwa ide untuk membersihkan Pantai Sampangan ini bermula ketika tim dari Kemenko Marves bersama Kemenparekraf mengunjungi lokasi dan memberikan semacam tantangan untuk membersihkan lokasi tersebut agar dapat dimanfaatkan kembali. Atas dasar itu, pihaknya bersama warga dan komunitas-komunitas setempatberkordinasi  kemudian membersihkannya secara swadaya.

Ahmad mengungkapkan dirinya sangat senang dan bahagia Desa Kedungrejo bisa terpilih untuk lokasi pembersihan sampah-sampah yang selama ini mengotori bibir pantai. Ia berharap dengan adanya upaya dan gerakan bersama membersihkan sampah ini bisa menjadi berkah tersendiri nantinya bagi desa, khususnya masyarakat yang berada di lokasi yang sudah dirancang sebagai lokasi wisata.

Diungkapkan Ahmad, masalah sampah di Desa Kedungrejo saat ini sangat kompleks dan memperihatinkan sehingga butuh tindakan yang sangat serius atau extraordinary untuk mengatasinya. Faktanya, ada sekitar 30 ribu warganya yang berpotensi menghasilkan sampah yang sangat banyak, selain itu juga ada puluhan perusahaan baik skala lokal, nasional, bahkan internasional.

“Ini berpotensi menghasilkan sampah dan limbah yang luar biasa. Jadi butuh kebersamaan, sinergisitas, semangat yang sama, sampah ini tidak hanya dibebankan kepada kami pemerintah desa dengan segala keterbatasan, kami sangat tidak mungkin mengatasi permasalahan sampah yang ada di desa ini sendirian,” tutupnya.

Warga Olah Sampah Jadi Bernilai Ekonomis

Tak dimungkiri sampah jadi masalah besar saat ini dengan segala kompleksitasnya. Karena itu dibutuhkan inovasi dan terobosan baru untuk mengolahnya dengan baik serta bijak.

Baca Juga : Pengelolaan Sampah Pakai Metode Sanitary Landfill Beroperasi di Sidoarjo pada 2021

Saat ini di Kecamatan Muncar sudah muncul para pegiat atau kelompok peduli sampah yang mengolah sampah lebihbermanfaatdengan membuat alat pengolahan sampah plastik menghasilkan BBM setara bensin, solar, dan minyak tanah yang sudah beroperasi di Bengkel Pengolah yang diberi nama Badan Pengelolaan Sampah-Go Sampah.

Sejak mulai beroperasi tempat pengolahan ini sudah menghasilkan ribuan liter BBM yang kemudian dijual. Artinya, ada saling keterkaitan satu sama lain yakni sampah yang dihasilkan masyarakatkemudian sampah dikumpulkan dan dibeli, diolah menjadi BBM, dan ujungnya BBM hasil produksi dijual kembali kepada masyarakat.

Para pegiat atau kelompok peduli sampah di Kecamatan Muncar ini terus bereksperimen dan berinovasi guna menghasilkan temuan yang baru serta berguna bagi masyarakat sekitar khususnya.Atas dukungan yang diberikan para aparat desa, tokoh masyarakat, dan elemen lainnya mereka pun lebih serius untuk bekerja agar menjadi solusi solutif atas persoalan sampah selama ini.

Mereka berharap mendapat dukungan dari pemerintah baik kabupaten, provinsi, maupun pusat lewat kementerian lembaga (K/L) terkait. Sehingga persoalan sampah di berbagai wilayah di Indonesia nanti bisa diatasi dengan temuan-temuan seperti tersebut diatas.

Artikel ini telah tayang di maritim.go.id dengan judul “Antisipasi Pencemaran Lingkungan, Kemenko Marves Tekankan Pengelolaan Sampah Sejak Dini dari Rumah”,

Klik untuk baca: https://maritim.go.id/antisipasi-pencemaran-lingkungan-kemenko-marves-tekankan-pengelolaan-sampah/.

By maritim.go.id

Share
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on LinkedIn
  • Share by Mail
1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Share this entry
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on WhatsApp
  • Share on Pinterest
  • Share on LinkedIn
  • Share on Tumblr
  • Share on Vk
  • Share on Reddit
  • Share by Mail
https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg 0 0 admin https://j5p0.c12.e2-5.dev/sampahlaut/logo-tkn-1.jpg admin2020-11-18 13:38:162020-11-18 13:38:16Antisipasi Pencemaran Lingkungan, Kemenko Marves Tekankan Pengelolaan Sampah Sejak Dini dari Rumah
1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terbaru

  • testJanuary 23, 2025 - 00:16
  • Indonesia Harus Belajar, 10 Negara dengan Program Pengelolaan Sampah Terbaik di DuniaJanuary 5, 2025 - 22:08
  • Penerimaan retribusi sampah di Palu capai Rp10 miliarJanuary 5, 2025 - 21:59
  • Sampah Domestik RI Capai 56,63 Juta Ton, Baru 30 Persen DikelolaJanuary 5, 2025 - 21:52
  • Kadis DLH Kota Bandung: Fokus Tingkatkan Pengelolaan SampahJanuary 5, 2025 - 21:47

Gedung Manggala Wanabakti, Jl. Gatot Subroto RT.1/RW.3 Glora, Tanah Abang Jakarta Pusat 12190

sekretariat@tknpsl.id

INSTITUSI TERKAIT

SISTEM

  • Sistem Pelaporan
  • Data Sampah
SOSIAL MEDIA
  • Share on Facebook
  • Share on X
  • Share on LinkedIn
  • Link to Instagram
  • Link to Youtube

Copyright © 2020 Tim Koordinasi Nasional Penangan Sampah Laut

394 RW di Jakarta Timur Sudah Punya Bank SampahInovasi Ramah Lingkungan, Ubah Sampah Plastik Jadi Kertas
Scroll to top

You can see how this popup was set up in our step-by-step guide: https://wppopupmaker.com/guides/auto-opening-announcement-popups/

Labuhan Bajo

Labuan Bajo berada di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, provinsi Nusa Tenggara Timur. Di tengah berkembangnya pariwisata Indonesia, Labuan Bajo merupakan salah satu destinasi yang paling terkenal saat ini terutama bagi mereka yang menyukai kawasan laut dan pantai. Labuan Bajo memiliki lanskap alam yang sangat indah, laut yang berwarna biru, serta panorama yang beragam mulai dari kawasan pantai hingga perbukitan.

Selain terkendal dengan salah satu hewan endemiknya yaitu Komodo, Labuan Bajo juga menyediakan banyak daya tarik lain yang patut dikunjungi oleh para wisatawan. Mulai dari gugusan Pulau Padar, Rinca, dan Komodo, Pantai Pink, hingga desa tradisional di kawasan Wae Rebo, semuanya menawarkan keindahan dan keunikan masing-masing.

Labuan Bajo dirancang untuk menjadi salah satu kawasan “Bali Baru” bersama dengan 4 tujuan wisata lainnya. Selain itu, pemerintah Indonesia juga menjadikan wilayah ini salah satu prioritas karena akan digelar pertemuan G20 dan ASEAN Summit pada 2023 mendatang. Oleh karenanya, persiapan mulai dari pembangunan infrastruktur yang menunjang hingga aspek kebersihan seperti penanganan sampah laut mulai dan akan terus dilakukan.

Dalam Rencana Aksi Nasional Penanganan Sampah Laut (RAN PSL), Labuan Bajo juga menjadi salah satu kawasan yang banyak menjadi fokus. Berbagai Kementerian/Lembaga banyak yang mengadakan kegiatan terkait penanganan sampah laut, mulai dari pelatihan, aksi bersih laut dan pantai, penyediaan Pusat Daur Ulang, hingga penguatan regulasi.